Selasa, 13 September 2022

KKP Kembali Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari di 2022


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menggelar lomba karya jurnalistik tahunan Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB), mengangkat tema Lautan Peluang Baru Bersama Ekonomi Biru. 

Tiga kategori lomba jurnalistik yakni karya jurnalistik online, karya jurnalistik cetak, karya jurnalistik foto, serta karya jurnalistik video televisi. Pengumpulan karya berlangsung hingga 10 Desember 2022. 

"Sekarang atas masukan teman-teman media juga, kita bikin kategori lombanya lebih lengkap dari tahun sebelumnya. Tahun ini ada media online, media cetak, foto jurnalistik dan video jurnalisitik televisi," ungkap Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto selaku Ketua Panitia dan Juri AJSB Tahun 2022 dalam konferensi pers daring dari Jakarta, Selasa (13/9/2022). 

Doni menjelaskan, topik karya jurnalistik yang dilombakan mengarah pada lima Strategi Ekonomi Biru KKP. Meliputi perluasan kawasan konservasi, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya ramah lingkungan, penataan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengelolaan sampah laut. 

Lima strategi tersebut, sambungnya, merupakan upaya KKP untuk memelihara ekosistem perikanan tetap sehat dengan menjaga kelimpahan stok ikan, mengentaskan persoalan sampah laut, mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di wilayah pesisir, hingga berkontribusi menahan laju perubahan iklim yang menjadi persoalan global. 

"Pak Menteri Sakti Wahyu Trenggono sejak UNOC di Lisbon sudah mendeklarasikan adanya lima program Ekonomi Biru yang akan dijalankan untuk Indonesia Emas. Melalui strategi ini, pengelolaan sumber daya perikanan Indonesia yang luar biasa besar dilakukan dengan mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan. Jadi pertimbangannya tidak melulu ekonomi, tapi juga ekologinya kita pastikan terjaga," paparnya. 

Doni menambahkan, gelaran AJSB yang menjadi rangkaian HUT KKP ke 23 sebagai bentuk apresiasi kepada awak media yang selama ini berkontribusi terhadap penyebarluasan informasi sektor kelautan dan perikanan ke tengah masyarakat. 

Sebagai pilar demokrasi, sambung Doni, jurnalis melalui karya-karyanya juga turut mengawal implementasi kebijakan dan program pembangunan sektor kelautan dan perikanan agar berjalan sesuai target dan tepat sasaran. 

"Jurinya selain saya, juga ada jurnalis-jurnalis yang paham betul dengan sektor kelautan dan perikanan. Ini artinya kami ingin lomba ini berjalan profesional dari sisi substansi dan juga kaidah jurnalistiknya, sehingga karya yang menang benar-benar berkualitas," pungkasnya. 

Direktur Pakan dan Obat Ikan DJPB Ujang Komarudin yang turut hadir sebagai narasumber dalam konferensi pers tersebut mengungkapkan, di bidang perikanan budidaya cukup banyak materi yang bisa diulas menjadi karya jurnalistik. 

Pihaknya saat ini tengah mengembangkan budidaya ramah lingkungan untuk komoditas unggulan ekspor seperti udang, kepiting, rumput laut dan lobster. Selain itu ada program kampung perikanan budidaya untuk pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan di banyak daerah. 

"Perikanan budidaya ini punya tiga komponen, yaitu budidaya laut yang dilaksanakan di laut, kemudian budidaya pesisir atau biasa disebut juga budidaya air payau, serta budidaya air tawar. Kami juga punya program-program unggulan di antaranya pengembangan budidaya udang berbasis kawasan untuk meningkatkan produksi udang nasional," paparnya.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan DJPT Ridwan Maulana dalam paparannya secara spesifik mengupas tentang rencana kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota (PIT). Menurutnya PIT salah satu materi penting yang dapat diulas karena masih banyak masyarakat yang belum memahami subtansi kebijakan tersebut secara utuh.

"Aspek ekonomi biru itu sebenarnya menjadi dasar kenapa ada PIT, dan perikanan itu salah satu folder penting dalam ekonomi biru. Ciri khas PIT adalah pendekatan input control menjadi output control dengan begitu data kita lebih baik dari tercatat semua," tegasnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan juri profesional Lukita Grahadyarini mengajak jurnalis yang ingin mengirimkan karya untuk mengedepankan orisinalitas dan kedalamam berita dengan menyajikan data hingga variasi narasumber.

"Ide dan gagasan kita lah yang dituangkan dalam tulisan, naskah atau dalam visual. Kita diberi ruang untuk menulis apa adanya, sebanyak-banyaknya. Ini kontribusi kita juga untuk pembangunan sektor kelautan dan perikanan," ujarnya.

Selain lomba karya jurnalistik, gelaran AJSB tahun 2022 juga diramaikan dengan lomba video media sosial bertemakan pengelolaan sampah laut untuk masyarakat umum, serta lomba tulisan opini bagi pegawai internal. KKP menyiapkan total hadiah ratusan juta rupiah serta merchandise untuk seluruh kategori lomba.

Info lebih lanjut mengenai lomba karya juralistik Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari dapat dilihat di situs dan akun sosial media resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

 

Sumber : kkp


0 comments:

Posting Komentar