EKONOMI BIRU

Arah Kebijakan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan 2021 - 2024 Berbasis EKONOMI BIRU

ZI WBK? Yes, We CAN

LRMPHP siap meneruskan pembangunan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang telah dimulai sejak tahun 2021. ZI WBK? Yes, We CAN.

LRMPHP ber-ZONA INTEGRITAS

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan siap menerapkan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2021.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Produk Hasil Rancang Bangun LRMPHP

Lebih dari 30 peralatan hasil rancang bangun LRMPHP telah dihasilkan selama kurun waktu 2012-2021

Kerjasama Riset

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kanal Pengelolaan Informasi LRMPHP

Diagram pengelolaan kanal informasi LRMPHP

Jumat, 10 Agustus 2018

Alat Steam Boiler Sebagai Sumber Energi Dalam Ekstraksi Alginat

Steam (uap panas) saat ini menjadi sumber energi penting bagi dunia industri. Uap panas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengolahan pangan maupun non pangan. Sistem yang digunakan untuk menghasilkan uap panas disebut boiler atau steam generatorBoiler adalah bejana tertutup yang menghasilkan uap panas dari pemanasan air melalui system pembakaran bahan. Menurut American Society of Mechanical Engineers (ASME), sebuah unit pembangkit uap didefinisikan sebagai kombinasi peralatan untuk memproduksi, melengkapi atau recovery panas bersama dengan peralatan penghasil uap dari fluida panas.

Steam boiler terdiri dari dua bagian utama, yaitu tempat pembakaran bahan bakar dan tempat penukar panas yang mengubah air menjadi uap. Tipe-tipe boiler yang banyak digunakan saat ini adalah tipe fire-tube, water tube, modular, coil tube dan cast ironSteam boiler dapat digunakan untuk berbagai fungsi, seperti proses penguapan panas, pembangkit listrik, proses petrokimia dan chemical recovery. Selain itu uap yang dihasilkan dari steam boiler dapat digunakan sebagai fluida kerja maupun media pemanas untuk berbagai macam keperluan rumah tangga sampai keperluan industri. Steam Boiler hasil rancang bangun seperti disajikan pada gambar 1.

Gambar 1. Steam Boiler Hasil Rancang Bangun
Pada industri pengolahan alginat, salah satu tahapan  yang harus dilakukan adalah proses penggilingan saat ekstraksi agar alginat yang terekstrak lebih banyak. Proses penggilingan akan sulit dilakukan bila dilakukan ekstraksi skala besar, terlebih kondisi media dan rumput laut bersuhu tinggi. Sedangkan bila tanpa proses penggilingan, rendemen dan viskositas alginat yang dihasilkan masih rendah. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mempermudah proses penggilingan dalam proses ekstraksi. Dengan ekstraksi menggunakan uap panas diharapkan akan mempermudah ekstraksi rumput laut untuk mengeluarkan alginat.

LRMPHP telah melakukan penelitian tentang rancang bangun mesin steam boiler sebagai sumber energinya dalam ekstraksi alginat dari rumput laut Sargassum sp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perlakuan terbaik performansi steam boiler sebagai sumber uap panas. Steam boiler yang digunakan merupakan steam boiler jenis water tube. Pemilihan steam boiler jenis water tube dikarenakan memiliki beberapa keuntungan antara lain mampu bekerja pada tekanan tinggi, berat steam boiler yang relatif lebih ringan dibandingkan dengan kapasitas boiler, kapasitas yang besar, dapat dioperasikan dengan cepat sehingga dalam waktu singkat telah dapat memproduksi uap.

Perlakukan yang digunakan dalam penelitian adalah variasi volume air umpan (water feed) sebanyak 20, 30 dan 40 liter, serta besar tekanan uap 1 dan 2 atm. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa perlakukan terbaik adalah volume air umpan sebanyak 30 liter pada tekanan 1 atm. Dengan nilai rata-rata lama pemasakan selama 72.67 menit, kebutuhan bahan bakar 0.87 kg, suhu output 860 C, volume uap panas yang dihasilkan 6034.13 kJ/jam dan rendemen ekstrak rumput laut yang dihasilkan sebanyak 70.3 %.

Selasa, 07 Agustus 2018

Pelaksanaan Monev Semester I Tahun 2018 Lingkup LRMPHP

Pemaparan kegiatan LRMPHP (dok.LRMPHP)
Untuk mengetahui tingkat pencapaian program dan pelaksanaan kegiatan selama semester I,  Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi (monev) Semester I Tahun 2018 lingkup LRMPHP pada 6-7 Agustus 2018. Kegiatan monev dibuka oleh Kepala LRMPHP (Lutfi Assadad, M.Sc.) dan dihadiri oleh Perwakilan Puriskan Jakarta (Budi Nugraha, M.Si.) selaku Kasbid Riset Teknologi Alat dan Mesin Perikanan , narasumber dari BAPPEDA D.I. Yogyakarta (Andi Nawa C., SP., MP.), evaluator kegiatan riset (Senny Helmiati, M.Sc.) dari Jurusan Perikanan UGM dan Dr. Ir. Nursigit Bintoro, M.Sc. dari  Fakultas Teknologi Pertanian UGM serta seluruh pegawai LRMPHP.

Dalam sambutannya, Kepala LRMPHP menyatakan bahwa kegiatan monev  lingkup LRMPHP meliputi kegiatan manajerial dan riset. Kepala Loka berharap masukan dan saran dari para evaluator agar pelaksanaan kegiatan menjadi lebih baik lagi. Sementara itu, perwakilan Puriskan Jakarta dalam sambutannya menyampaikan wacana reorganisasi lembaga riset melalui pembentukan Badan Riset Nasional yang sebaiknya diantisipasi secara bijak.
Sambutan dan Pengarahan dari Pusriskan (dok. LRMPHP)
Evaluasi kegiatan oleh Narasumber (dok. LRMPHP)

Pemaparan Narasumber dari BAPPEDA DIY (dok. LRMPHP)
Pada pemaparan kegiatan riset tentang Mesin Pembuat Pakan Ikan Skala UKM, beberapa masukan dan saran diberikan oleh para evaluator. Senny Helmiati, M.Sc. memberikan masukan tentang kriteria pemilihan bahan untuk formulasi pakan ikan hendaknya mempertimbangkan kandungan nutrisi bahannya, ketersediaan, kontinyuitasnya dan pertimbangan harganya. Sementara itu, Dr. Ir. Nursigit Bintoro menyatakan bahwa sebagian besar output yang dihasilkan telah sesuai dengan yang ditetapkan tetapi belum seluruhnya, karena  mesin ekstruder pellet tipe twin screw extruder belum diwujudkan. Secara umum hasil evaluasi terhadap kegiatan riset berjalan baik, namun demikian masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Pada kesempatan monev juga dihadirkan narasumber dari BAPPEDA D.I. Yogyakarta yang memaparkan tentang program perikanan di Propinsi DIY  TA 2018 dan rencana TA 2019. Selain itu juga mengajak LRMPHP untuk bekerjasama dalam mengembangkan perikanan. Kehadiran BAPPEDA DIY diharapkan dapat mensinergikan hasil-hasil riset di LRMPHP dengan provinsi sehingga penyebarluasan hasil riset lebih optimal.  

Rabu, 01 Agustus 2018

Pembuatan Pupuk Granul Rumput Laut Menggunakan Prototipe Granulator Vertikal dengan Variasi Kecepatan Putaran Chopper

Pemakaian pupuk kimia untuk pertanian yang melebihi ketentuan dosis dapat mengakibatkan menurunnya kualitas lahan dan berimbas pada penurunan hasil panen. Oleh karena itu para petani mulai beralih menggunakan pupuk organik untuk merawat/menjaga tingkat kesuburan tanahSalah satu bahan yang potensial digunakan dalam pembuatan pupuk organik adalah rumput laut. Bahan ini kaya kandungan mineral, nutrien anorganik dan bahan organik seperti hormon pemacu tumbuh (sitokininauksin, dan giberelin).

Pupuk organik memiliki beberapa macam bentuk seperti tablet, briket, curah, dan granul. Bentuk granul adalah yang paling diminati di pasaran karena granul lebih mudah ditaburkan/diaplikasikan dan mudah meresap ke tanaman. Massa granul lebih ringan daripada bentuk curah, sehingga memudahkan dan mengurangi biaya tranportasi. Pada proses granulasi, partikel-partikel kecil disatukan dan dipadatkan untuk membentuk gumpalan yang kuat secara fisik dengan struktur permanen dimana partikel aslinya masih bisa dibedakanCara yang paling sederhana dalam pembuatan granul adalah dengan menggunakan nampan. Metode ini biasanya digunakan untuk membuat granul skala kecil. Dalam perkembangannya terdapat beberapa tipe granulator yang umum digunakan di industri yaitu: fluidized bed granulatorhigh shear granulatordisc granulator (pan granulator) dan drum granulator.

LRMPHP telah mengembangkan granulator dengan mengadopsi granulator tipe vertical high shear. Granulator tipe ini menggunakan impeller yang berfungsi sebagai pengaduk untuk membentuk gumpalan basah dan chopper yang berfungsi sebagai pemecah gumpalan sehingga menghasilkan granul dengan densitas tinggiImpeller berputar pada kecepatan rendah sampai tinggi untuk menciptakan kondisi pengadukan yang diharapkan. Setelah tepung (powder) tercampur rata maka ditambahkan air untuk membasahi adonan sehingga saling terikat dan membentuk gumpalan basah (metode granulasi basah).  

Granulator yang dikembangkan LRMPHP tersebut, pada proses pemadatan granul terdapat 2 drum yang berfungsi untuk memadatkan granul yang sudah terbentuk pada drum 1. Kecepatan putar pada chopper merupakan salah satu faktor utama dalam pembentukan granul karena berpengaruh terhadap rendemen granul. Oleh karena itu kecepatan putar chopper menjadi hal penting dalam pembuatan granulator. Uji coba granulasi dilakukan menggunakan model alat granulator vertikal rancangan LRMPHP (Gambar 1 dan 2).
Gambar 1. Alat uji granulator rancangan LRMPHP
Prinsip kerja alat tersebut dengan memanfaatkan impeller sebagai pengaduk dan chopper sebagai pemecah untuk membentuk campuran tepung menjadi bentuk granul. Pada drum 1 terdapat impeller yang berputar dengan kecepatan tertentu. Dengan tambahan air dan diaduk menggunakan impeller dalam waktu tertentu maka adonan akan membentuk gumpalan basah. Gumpalan basah tersebut akan dipecah oleh chopper yang berputar dengan kecepatan tertentu sehingga membentuk butiran (granul). Kombinasi dan variasi kecepatan putar antara impeller dan chopper akan menghasilkan ukuran granul yang bervariasi. Pada drum 2 dan 3 terdapat piringan yang berputar dengan kecepatan tertentu. Piringan yang berputar tersebut mengakibatkan gaya sentrifugal sehingga granul yang sudah terbentuk akan berputar-putar dan menjadi semakin padat.  
Gambar 2. Ilustrasi drum 1 alat uji granulator LRMPHP
Hasil uji coba pembuatan pupuk granul rumput laut dengan variasi kecepatan putar chopper ditunjukkan pada gambar 3. Perbandingan nilai rendemen pada granul ukuran kecil (D < 4 mm), granul ukuran sedang (3 – 4 mm)  dan granul ukuran besar (D > 4 mm) pada pengaturan kecepatan chopper 1070 : 896 rpm, berturut turut yaitu sebesar 93,38 % : 98,95 %, 61,76 % : 23,04 %, 15,46 % : 33,22 % dan 16,17 % : 42,69 %. Hasil analisis statistik data dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa kecepatan putar chopper tidak berpengaruh signifikan terhadap rendemen granul total tetapi berpengaruh cukup signifikan terhadap rendemen pada berbagai ukuran granul yang dihasilkan. Dengan kecepatan putar chopper sebesar 1070 rpm menghasilkan lebih banyak granul dengan ukuran kecil, sedangkan pada 896 rpm menghasilkan lebih banyak granul berukuran sedang sampai besar dibandingkan dengan granul ukuran kecil. Oleh karena itu, kombinasi antara kecepatan putar impeller dan chopper perlu diperhatikan untuk memperoleh ukuran granul yang diharapkan. 
Gambar 3. Granul yang dihasilkan pada dua variasi putaran; a). Hasil granul pada putaran 896 rpm;
b). Hasil granul pada putaran 1070 rpm


Sumber : Prosiding Semnaskan UGM

Selasa, 31 Juli 2018

Tiga Peneliti LRMPHP Ikuti Diklat Peneliti Tingkat Lanjutan

Peserta diklat peneliti lanjut (dok. LRMPHP)
Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Lanjutan merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan peneliti agar mampu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya pada jabatan fungsional peneliti jenjang madya sampai dengan jenjang utama. Kompetensi yang dibutuhkan bagi peneliti di sini mengacu pada kompetensi peneliti yang telah ditetapkan.

Terkait dengan hal tersebut, tiga orang peneliti dari Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan mengikuti diklat jabatan fungsional peneliti (DJFP) tingkat lanjutan gelombang IV tahun 2018 yang diselenggarakan di Pusbindiklat Peneliti LIPI - Cibinong pada tanggal 15 - 24 Juli 2018. Ketiga peneliti LRMPHP tersebut yaitu Tri Nugroho Widianto, S.Si, M.Si; Luthfi Assadad, S.Pi, M.Sc: dan Arif Rahman Hakim, S.Pi, M.Eng. Diklat ini diikuti oleh 30 orang peneliti dengan berbagai bidang kepakaran yang berasal dari delapan kementerian, yaitu Kementerian Agama sebanyak 7 orang, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebanyak 6 orang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebanyak 7 orang, Kementerian Pertanian sebanyak 8 orang; dan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Sosial, masing-masing sebanyak 1 orang.

Tiga Penelliti LRMPHP (dok LRMPHP)
Kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti diklat ini yaitu:
  1. Merumuskan strategi penulisan hasil penelitian dalam bentuk publikasi terindeks global dan buku berbasis riset dengan benar melalui selfassessment KTI;
  2. Merumuskan konsep kerja sama riset multidisiplin dengan benar dalam bentuk action plan kerja sama;
  3. Menyusun draft policy brief berdasarkan hasil penelitian dengan benar;
  4. Mengimplementasikan konsep diseminasi dan pemanfaatan hasil penelitian sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder) dengan benar;
  5. Mengimplementasikan konsep manajemen litbang dengan benar;
  6. Mengevaluasi pelanggaran etika keilmuan dan penelitian dengan benar;
  7. Merancang pengembangan diri dan karir PNS peneliti dengan benar;
  8. Memahami kebijakan program penelitian dan iptek dengan benar;
  9. Memahami program diklat dan proses evaluasinya dengan benar.
Berbagai mata diklat yang diajarkan diharapkan memberikan kompetensi bagi para peserta. Mata diklat yang diajarkan sebanyak 80 JP meliputi:
  1. Strategi Publikasi Ilmiah Terindeks Global dan Penulisan Buku Berbasis Riset
  2. Kerja Sama Riset Multidisiplin
  3. Hasil Penelitian untuk Kebijakan Publik
  4. Diseminasi dan Pemanfaatan Hasil Penelitian
  5. Manajemen Litbang
  6. Etika Keilmuan dan Penelitian
  7. Pembinaan Karier PNS Peneliti
  8. Ceramah Umum: Kebijakan Program Penelitian dan Iptek
  9. Penjelasan Program Diklat
  10. Evaluasi Program
Rangkaian diklat dirangkum oleh peserta dalam bentuk penugasan akhir berupa penyusunan portofolio. Pada akhir penyelenggaraan diklat, peserta terbaik 1, 2, dan 3 masing-masing dari KKP (Loka Riset Perikanan Tuna), KLHK dan Kementan. 

Senin, 30 Juli 2018

LRMPHP Ikuti Pameran di Semnaskan-UGM XV 2018


Stand Pameran LRMPHP (dok. LRMPHP)
Sebagai media promosi dan sosialisasi hasil riset, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) turut berpartisipasi dalam kegiatan pameran di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada sabtu (28/7). Kegiatan pameran diselenggarakan dalam rangka Seminar Nasional Tahunan XV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan-UGM), Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Selain diikuti oleh LRMPHP, pameran juga diikuti oleh UKM dan swasta yang menampilkan produk microbuble generator (MBG) untuk aplikasi budidaya ikan. 

Peralatan hasil riset yang ditampilkan oleh LRMPHP yaitu alat pemisah daging ikan manual (Meat Bone Separator) dan alat uji kesegaran ikan berbasis android. Alat pemisah daging ini dioperasikan secara manual dengan memutar atau mengengkol tuas yang terdapat di bagian samping alat dan diteruskan melalui mekanisme puly belt ke drum berpori. Sementara itu, alat uji kesegaran ikan berbasis android yang ditampilkan merupakan alat uji kesegaran ikan dengan pendeteksian bau ikan menggunakan sensor dan citra mata ikan menggunakan kamera. 

Interaksi dan diskusi dengan pengunjung 1 (dok. LRMPHP)
Interaksi dan diskusi dengan pengunjung 2 (Dok. LRMPHP)

Selama pameran, stand LRMPHP banyak menerima kunjungan baik dari akademisi maupun praktisi diantaranya Departemen Perikanan UGM, FPIK Universitas Brawijaya, BKIPM Yogyakarta,  LIPI Jakarta, Loka Riset Budidaya Rumput Laut Gorontalo dan Loka Riset Perikanan Tuna Bali. Beberapa pengunjung umumnya tertarik dengan peralatan yang ditampilkan serta menanyakan beberapa hal terkait prinsip kerja alat, kegunaan, harga dan spesifikasinya. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan interaksi dan diskusi singkat dengan pengunjung.