EKONOMI BIRU

Arah Kebijakan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan 2021 - 2024 Berbasis EKONOMI BIRU

ZI WBK? Yes, We CAN

LRMPHP siap meneruskan pembangunan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang telah dimulai sejak tahun 2021. ZI WBK? Yes, We CAN.

LRMPHP ber-ZONA INTEGRITAS

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan siap menerapkan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2021.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Produk Hasil Rancang Bangun LRMPHP

Lebih dari 30 peralatan hasil rancang bangun LRMPHP telah dihasilkan selama kurun waktu 2012-2021

Kerjasama Riset

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kanal Pengelolaan Informasi LRMPHP

Diagram pengelolaan kanal informasi LRMPHP

Minggu, 30 Januari 2022

Suburkan Tanaman, KKP Kembangkan Inovasi Rumput Laut


Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Salah satu komoditas andalannya adalah rumput laut. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor rumput laut terbesar di dunia. Komoditas ini menghasilkan banyak manfaat. Tak hanya dijadikan sebagai produk pangan, farmasi, dan kosmetik, rumput laut bisa juga dijadikan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan riset dan membuktikannya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono baru saja melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (28/1/2022). Di daerah ini banyak sekali dihasilkan berbagai inovasi oleh KKP di bidang kelautan dan perikanan, salah satunya teknologi pengolahan pupuk rumput laut. Inovasi ini dihasilkan oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul.

Sebelumnya, Menteri Trenggono pada SeaweedFest 2021, 20 Desember lalu, mengatakan, rumput laut berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Bahkan, ia menyebut rumput laut juga memiliki peran strategis dalam menjawab persoalan lingkungan hidup dan pemanasan global. Menurutnya, negara beriklim tropis seperti Indonesia memiliki potensi beraneka ragam rumput laut bernilai ekonomi tinggi.

"Rumput laut merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia yang dapat didayagunakan secara ekologi, ekonomi dan sosial untuk menjadi penggerak pembangunan nasional maupun global yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," sambungnya.

Menteri Trenggono mengajak masyarakat melihat perkembangan teknologi dan inovasi produk rumput laut nasional, sekaligus juga mengetahui potensi dan status pemanfaatan jenis rumput laut Indonesia yang bernilai tinggi. Dengan melihat potensi tersebut, ia berharap link and match antara hasil penelitian/pengembangan rumput laut dengan pelaku industri rumput laut guna memajukan industri rumput laut nasional.


Sementara itu, Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai riset rumput laut, salah satunya dilakukan LRMPHP Bantul. Satuan kerja ini di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan BRSDM. Riset tersebut dilakukan dalam rangka mendukung tiga program prioritas KKP, terutama pada program kedua, yaitu pengembangan perikanan budidaya berbasis pada ekspor, dengan komoditas unggulan di pasar global, antara lain udang, lobster, kepiting dan rumput laut.

Kepala LRMPHP Luthfi Assadad mengatakan, peralatan pengolahan pupuk organik dari rumput laut yang telah dikembangkan yaitu pengolahan pupuk cair dan pengolahan pupuk padat (granul). Pada pengolahan proses dasar, digunakan alat pencuci sistem kontinu dengan kapasitas pencucian 100 kg/jam (E. Cottonii) dan 40-60 kg/jam (Sargassum sp.), yang menggunakan tenaga listrik 3 phase 1.000 watt. Digunakan juga alat pencacah sistem kontinymu berkapasitas 10 kg/jam, yang menggunakan tenaga listrik 3 phase, 8.000 watt. 

Pada pengolahan pupuk cair digunakan alat pengekstraksi berkapasitas 90 kg/90 menit menggunakan tenaga listrik daya 6.000 watt. Digunakan juga alat pengepres menggunakan press hidrolik berkapasitas 10 kg/10 menit, yang menggunakan tenaga listrik daya 1.000 watt.

Adapun pada pengolahan pupuk padat, pertama, digunakan alat granulator berkapasitas 10 kg/jam, yang menggunakan tenaga listrik 3 phase 2.500 watt. Kedua, digunakan alat konvenyor berkapasitas 5 kg/jam dengan diameter drum 32 cm, yang menggunakan tenaga listrik daya 1.000 watt. Ketiga, digunakan alat pengayak berkapasitas 5 kg/jam, yang menggunakan tenaga listrik daya 1.000 watt.

Sementara itu, Peneliti LRMPHP Bakti Berlyanto Sedayu mengatakan pembuatan pupuk rumput laut sebenarnya cukup mudah, dan dapat dilakukan oleh rumah tangga. Cara pertama, rumput laut segar dipotong-potong kemudian direbus menggunakan air destilata, setelah itu air rebusannya disaring. Air hasil saringan mengandung seluruhnya ekstrak rumput laut yang dapat diaplikasikan langsung ke tanaman.

Cara kedua, lanjut Bakti, yaitu seperti halnya cara pertama namun berasal dari rumput laut yang telah dikeringkan. Rumput laut kering digiling menjadi tepung kemudian dimasukkan ke dalam air destilata dan didiamkan selama beberapa waktu. Campuran rumput laut tersebut kemudian dipanaskan hingga mendidih kemudian didiamkan lagi untuk beberapa waktu. Setelah itu campuran disaring menggunakan kain saring untuk menghilangkan ampas/padatan. Sedangkan cairan hasil saringan disentrifugasi untuk memisahkan padatan yang masih terikut. Untuk aplikasi ke tanaman, cairan ekstrak rumput laut yang didapatkan biasanya diencerkan menggunakan air terlebih dahulu.

Sedangkan cara ketiga, sambungnya, rumput laut segar dicuci bersih menggunakan air keran kemudian digiling menggunakan grinder hingga lumat. Rumput laut yang telah digiling tersebut kemudian ditambahkan air dan juga ditambahkan daging ikan rucah yang telah dihaluskan untuk meningkatkan unsur nitrogennya. Selanjutnya campuran rumput laut di fermentasi atau dikompos dalam wadah tertutup selama beberapa hari. Cairan ekstrak rumput laut hasil pengomposan rumput laut dapat diambil melalui pipa yang dipasang pada blong pengomposan, dan untuk aplikasi penyemprotan ke tanaman perlu diencerkan dengan air terlebih dahulu.

"Berbagai hasil penelitian telah membuktikan bahwa pupuk cair rumput laut dapat mempercepat pertumbuhan tanaman, mempercepat tumbuhnya buah, bahkan membuat hasil panen holtikultura meningkat. Pupuk cair rumput laut juga memiliki khasiat tinggi untuk digunakan pada tanaman bunga. Dengan mudahnya cara membuat pupuk rumput laut seperti yang telah diterangkan, maka kita bisa membuat sendiri pupuk cair rumput laut untuk tanaman atau kebun kita di rumah," pungkas Bakti.

 

Sumber : kkp


Jumat, 28 Januari 2022

Kick Off #BulanCintaLaut, Menteri Trenggono Pungut Sampah di Pantai Parangkusumo


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan kick off #BulanCintaLaut di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (28/1/2022). Program berupa Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) ini merupakan wujud komitmen KKP dalam menjaga kelestarian ekosistem laut sesuai dengan prinsip ekonomi biru. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono turun langsung memungut sampah yang ada di Pantai Parangkusumo sebagai penanda awal pemanasan #BulanCintaLaut. Kegiatan ini menjadi agenda rutin KKP untuk mencegah dan mengurangi pencemaran sampah, utamanya sampah plastik yang berasal dari aktivitas manusia di darat maupun di laut. 

"Ini adalah satu acara pemanasan, kenapa karena saya berharap ini berlangsung di seluruh Indonesia. Saya berharap program ini dicanangkan oleh Presiden kita, dengan harapan gerakan ini benar-benar berdampak pada kesehatan ekologi, dan kesehatan ekologi merupakan panglima," ujar Menteri Trenggono. 

Kegiatan #BulanCintaLaut di Yogyakarta dilakukan sepanjang 1,53 kilometer menelusuri Pantai Parangkusumo hingga Pantai Parangtritis. Pesertanya sekitar 500 orang yang berasal dari KKP, personel TNI/Polri, perwakilan pemerintah daerah, perwakilan pelajar, mitra kerja KKP, kelompok nelayan, hingga penggiat lingkungan.

Menteri Trenggono berharap program ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah, pemangku kelautan dan perikanan dan masyarakat pada umumnya. Bila kegiatan ini berjalan masif, dia juga berharap nantinya ada bulan tertentu, di mana para nelayan tidak melaut untuk menangkap ikan melainkan khusus untuk mengambil sampah. Sampah-sampah ini kemudian dapat ditukarkan dalam bentuk kompensasi.

"Ini harapan ke depannya. Namun yang pasti tugas kita bersama mewujudkan laut yang sehat, minim pencemaran dan kerusakan ekosistem. Menjadikan laut biru adalah tanggung jawab kita bersama," tegasnya.

Menteri Trenggono menambahkan, #BulanCintaLaut sendiri merupakan salah satu wujud komentimen Pemerintah Indonesia melalui KKP dalam menjaga kesehatan laut yang menjadi concern dunia sejak beberapa tahun terakhir. Terlebih Indonesia saat ini didaulat menjadi tuan rumah forum internasional G20 bertemakan "Recover Together, Recover Stronger".

Salah satu pilar untuk mewujudkan tema tersebut adalah dengan memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, yang akan didukung oleh pembahasan isu-isu prioritas di bidang lingkungan yang salah satunya adalah marine debris.

Pada Presidensi G20 Indonesia, KKP akan berpartisipasi di antaranya dalam segmen Environment and Climate Sustainability Working Group (ECSWG) yang mengupas isu tentang lingkungan.

ECSWG akan fokus pada prioritas sustainable recovery, land and sea-based actions serta resource mobilization, untuk mendukung perlindungan lingkungan dan target-target mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Pamuji Lestari menyampaikan #BulanCintaLaut sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, di mana Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi sampah sebanyak 30% melalui 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) dan penanganan sampah sebanyak 70% sampai tahun 2025, serta pengurangan sampah plastik yang masuk ke laut sebanyak 70% sampai tahun 2025.

“Bulan Cinta Laut ini bukan hanya sekedar mengambil sampah lalu membuang pada tempatnya, melainkan aksi ini pun sebagai kampanye KKP dalam upaya mengurangi sampah di laut serta menjadi sarana edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan partisipasi masyarakat untuk melakukan pengendalian pencemaran di pesisir dan laut,“ ujar Tari.

Tari menambahkan, kick off Bulan Cinta Laut juga menempati trending topic Twitter di Indonesia. Dia berharap kegiatan gerakan bersih pantai dan laut (GBPL) bisa mengedukasi lebih luas masyarakat untuk lebih aware terhadap kesehatan laut.


"Sampah yang terkumpul hampir satu ton, terdiri dari sampah plastik dan sampah organik. Tentunya selain ini kami juga akan melakukan pelatihan untuk mengolah sampah menjadi barang-barang bisa bermanfaat kembali," tambah Tari.

KKP melalui Ditjen Pengelolaan Ruang Laut juga memiliki program yang bersinergi dengan kegiatan ekonomi sirkular yaitu Program Desa Pesisir Bersih dalam rangka mengoptimalkan kelompok penggiat sampah pesisir dengan prinsip pemanfaatan kembali nilai ekonomi dari barang-barang sisa konsumsi, utamanya plastik.

Program tersebut berupa penyaluran infrastruktur, pelatihan, serta pendampingan kelompok guna meningkatkan kesadaran dan kemandirian kelompok pesisir yang fokus pada pengembangan aspek manusia, aspek pengendalian pencemaran, dan aspek kelembagaan dalam pengelolaan sampah.

 Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim

Muslih menerangkan, kegiatan GBPL yang digagas KKP sangat membantu pihaknya dalam mengentaskan persoalan sampah. Sebab Bantul yang berada di wilayah selatan, menjadi hilir dan muara seluruh perairan umum yang ada di Yogyakarta.

"Semoga kegiatan ini memantik kesadaran kita bersama untuk terus merawat lingkungan tetap bersih. Kita saat ini memang mengalami masalah serius terkait sampah. Kegiatan ini daya upaya kita bersama untuk mewujudkan kawasan pesisir yang indah. Ini juga untuk kelestarian ekosistem," ungkapnya.

Dalam kegiatan GBPL Parangkusumo tersebut hadir pula pejabat perwakilan Pemprov DIY, serta pejabat teras Kabupaten Bantul.

 

Sumber : kkp

Jumat, 21 Januari 2022

Asistensi Pembuatan Dokumen ZI WBK-WBBM di LRMPHP

Pemantauan dan asistensi dalam rangka pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) oleh tim Inspektorat I Itjen KKP dilaksanakan di Aula LRMPHP pada tanggal 18-21 Januari 2022. Asistensi pembangunan ZI menuju WBK-WBBM sudah diinisiasi sejak tahun 2021.

Sumini, SH., MH selaku pengendali mutu yang hadir sebagai narasumber kegiatan ini menyampaikan arahannya terkait Implementasi Pembangunan Zona Integritas di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam arahannya disampaikan pengertian zona integritas yaitu predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Dasar hukum pembangunan zona integritas antara lain Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 62/PERMEN KP/2017 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Liingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Evaluasi atau penilaian zona integritas terdiri dari 2 komponen yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Adapun sub komponen pada 2 komponen tersebut adalah sebagai berikut :

Untuk memperoleh predikat WBK diperlukan pencapaian nilai minimal 60% dari nilai maksimum tiap-tiap sub komponen pengungkit, dan juga terdapat target tertentu pada komponen hasil sehingga diperoleh nilai capaian minimum untuk keseluruhan sebesar 75. Terdapat beberapa catatan terkait pembangunan ZI di lingkup KKP antara lain :

  1. Pembangunan zona integritas masih berfokus pada pemenuhan dokumen
  2. Pemahaman pejabat/pegawai pada unit kerja belum memadai dalam pelaksanaan pembangunan ZI
  3. Unit Kerja belum menunjukan komitmen bersama yang kuat
  4. Belum fokus pada peningkatan pelayanan publik dan fokus pengguna layanan
  5. Inovasi belum terukur, untuk memastikan  apakah relevan dan berkorelasi positif dengan kinerja yang dihasilkan 
  6. Penegakan Integritas dan etika masih sebatas pemenuhan 
  7. Penguatan pengawasan (SPIP, MR, PPG, Pengelolaan Pengaduan, COI) masih sangat perlu di internalisasi dan implementasikan

Pada pertemuan ini dilaksanakan review dan pembahasan oleh  tim Itjen KKP terhadap masing-masing sub komponen pengungkit dan juga komponen hasil. Terdapat 6 pokja, masing-masing koordinator pokja memaparkan dokumen yang telah tersedia untuk memenuhi poin-poin penilaian pada Lembar Kerja Evaluasi (LKE) ZI. Tim Itjen memberikan penilaian dan juga catatan yang perlu ditambahkan/diperbaiki pada dokumen yang telah tersedia, serta menyepakati rencana aksi dan waktu penyelesaian kelengkapan dokumen sesuai rincian penilaian pada LKE pembangunan ZI.


Senin, 17 Januari 2022

LRMPHP Terima Mahasiswa Magang Universitas Airlangga



Sebagai salah satu bentuk pelayanan publik, LRMPHP senantiasa membuka pintu untuk mahasiswa/i maupun siswa/i yang ingin melaksanakan praktek kerja lapang/magang di LRMPHP.

Sehubungan dengan hal tersebut, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan kembali menerima mahasiawa magang dari Universitas Airlangga pada 17 Januari 2022. Kegiatan PKL diikuti oleh enam mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan yaitu Fawwaz Natasya, Athirah Azhar, Alfania Alifha, Dharrma Mangala,  Marsanda Rizka Fauziah, dan  Alqatlya Wulandari Mustav.

Mahasiswa tersebut dijadwalkan akan melaksanakan magang selama 1 bulan terhitung mulai tanggal 17 Januari - 18 Februari 2022 dibawah bimbingan para peneliti LRMPHP yaitu Tri Nugroho Widianto, M.Si, Arif Rahman Hakim, M.Eng, I Made Susi Erawan, M.Sc dan Bakti Berlyanto Sedayu, Ph.D. Adapun tema kegiatan magang yaitu penelitian tentang alat transportasi ikan hidup, pembuatan bioplastik dari rumput laut, pengolahan produk fish jelly dan ekstraksi rumput laut.

Dalam pertemuan ini para mahasiswa  diberikan penjelasan tentang tupoksi LRMPHP dan tata tertib selama pelaksanaan magang. Selama magang, para mahasiswa mendapatkan berbagai fasilitas seperti ruang untuk beraktivitas, akses internet, printer, fotokopi dan juga tempat tinggal di guest house LRMPHP.

Saat ini LRMPHP terus berbenah dalam memberikan inovasi pelayanan publik diantaranya pengajuan layanan penelitian dan magang secara daring yang dapat di akses melalui tautan http://bit.ly/MekanisasiKP-Maset dan http://bit.ly/MekanisasiKP-MaKlik .


Senin, 10 Januari 2022

Tingkatkan Produktivitas UMKM, LRMPHP Kenalkan Alat Pengisi Adonan Produk Fish Jelly di Bantul

Peneliti LRMPHP, I Made Susi Erawan kenalkan Alat Pengisi Adonan Produk Fish Jelly Semi Otomatis 

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan mengenalkan alat pengisi adonan produk fish jelly semi otomatis hasil rancang bangun LRMPHP kepada para pelaku usaha perikanan Bantul. Kegiatan yang diselenggarakan di Aula LRMPHP ini dihadiri Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dan pelaku usaha yang menjadi mitra/volunteer kegiatan.

Tri Nugroho Widianto, M.Si, yang mewakili Kepala LRMPHP menyampaikan kegiatan ini dalam rangka mendesiminasikan alsinkan hasil riset LRMPHP sekaligus uji terap untuk mengetahui performansi peralatan tersebut. Melalui uji terap ini diharapkan diperoleh masukan terkait penggunaan alat untuk perbaikan dan penyempurnaan alat.

Sementara itu, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul yang diwakili oleh Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan, Istriyani, S.Pt, MM menyampaikan pentingnya mendorong ketersediaan ikan dan produk alahannya supaya dapat meningkatkan gizi di masyarakat. Oleh karena itu uji terap alat pengisi adonan produk fish jelly semi otomatis dari LRMPHP diharapkan dapat mendorong Poklahsar dan UKM untuk semakin meningkatkan inovasi dan produksi olahan ikan.

Tiga Poklahsar dari Bantul yang menerima alat pengisi adonan produk fish jelly semi otomatis adalah Polahsar Siluang Mina Nisa, Poklahsar Midea Frozen Food dan Poklahsar Pempek Sewon Paris. Masing – masing Poklahsar tersebut menerima satu unit alat pengisi adonan produk fish jelly semi otomatis hasil rancang bangun LRMPHP. Penerimaan ini ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh kedua belah pihak, yaitu LRMPHP atas nama Koordinator Riset, I Made Susi Erawan dan Poklahsar atas nama ketua masing-masing poklahsar.

Penandatanganan BAST 


Program Kegiatan Tahun 2022

 

  Program Kegiatan LRMPHP Tahun 2022

Program Kegiatan

Penanggung Jawab Kegiatan

Jadwal

Anggaran/ Pagu
(Rp.)

Target

Progres Kegiatan
sd Triwulan II

Membentuk usaha rintisan

Ketua Kelompok Peneliti/ Bakti B. Sedayu

Januari-Desember

250,000,000

1 Usaha Rintisan

-

Menghasilkan produk teknologi yang layak adopsi

Ketua Kelompok Peneliti/ Bakti B. Sedayu

600,000,000

3 Teknologi Siap Pakai

-

Menyusun Karya tulis ilmiah riset LRMPHP

Koordinator Pelayanan Teknis/ Tri Nugroho W

23,946,000

15 Publikasi

3 Publikasi

Melaksanakan jejaring dan/atau kerjasama riset LRMPHP

Koordinator Pelayanan Teknis/ Tri Nugroho W

          10,576,000

1 Dokumen PKS

1 Dokumen PKS

 

Rabu, 05 Januari 2022

KICK OFF METTING TAHUN ANGGARAN 2022


Dalam rangka pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2022, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan menyelenggarakan pertemuan awal tahun yang dihadiri oleh seluruh pegawai pada tanggal 4 Januari 2022 di ruang aula LRMPHP. Kegiatan Kick Off Metting ini bertujuan untuk mensosialisasikan program dan kegiatan serta penugasan yang diemban oleh LRMPHP pada tahun 2022.

Kepala LRMPHP dalam kesempatan ini memaparkan refleksi tahun 2021 dan Outlook 2022, yang berisi berbagai prestasi dan capaian yang telah diraih LRMPHP pada tahun 2021 baik perorangan maupun tim, serta rancangan pelaksanaan dan pembagian tugas kegiatan pada tahun 2022.


Penghargaan pegawai berprestasi baik secara individu/tim lingkup LRMPHP