EKONOMI BIRU

Arah Kebijakan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan 2021 - 2024 Berbasis EKONOMI BIRU

ZI WBK? Yes, We CAN

LRMPHP siap meneruskan pembangunan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang telah dimulai sejak tahun 2021. ZI WBK? Yes, We CAN.

LRMPHP ber-ZONA INTEGRITAS

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan siap menerapkan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2021.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Produk Hasil Rancang Bangun LRMPHP

Lebih dari 30 peralatan hasil rancang bangun LRMPHP telah dihasilkan selama kurun waktu 2012-2021

Kerjasama Riset

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kanal Pengelolaan Informasi LRMPHP

Diagram pengelolaan kanal informasi LRMPHP

Senin, 30 Mei 2022

Kemasan Edibel dari Rumput Laut, Bungkus Kopi Tak Perlu Dibuang !!

Belakangan beredar video tentang seorang pria yang membuat mie instan, uniknya bumbu beserta kemasan yang terlihat seperti plastik transparan langsung disiram air panas, trus bisa dimakan lagi. Tenang… jangan panik! Plastik kemasan tersebut merupakan edibel film yang dia buat menggunakan bahan alami seperti gelatin, protein dan pati-patian. Edibel film tersebut dia buat sebagai pengganti plastik kemasan bumbu yang terbuat dari plastik yang sehingga aman untuk dikonsumsi. Bukan hanya bungkus bumbu mie instan, kopi pun dapat dikemas menggunakan edibel film, sehingga tinggal diseduh dengan air panas kopi tersebut langsung dapat diseduh serta dapat diminum tanpa membuang kemasannya.Penggunaan edibel film menggunakan bahan alami merupakan jawaban dari permasalahan lingkungan tentang sampah plastik, terutama plastik kemasan sekali pakai. Seperti diketahui bahwa sampah plastik merupakan bahan yang tidak terdegradasi atau terurai secara alami. 

Salah satu bahan alam yang dapat diolah menjadi kemasan edibel film adalah rumput laut. Pembuatannya pun cukup mudah, bisa dilakukan di rumah, bahkan dapat dilakukan oleh siswa yang masih duduk dibangku SMA. Dalam channel media sosialnya sebut saja namanya Dharma, ia mempraktikan pembuatan edibel film menggunakan bahan rumput laut kering dari jenis Eucheuma cottonii dan gula pasir serta bunga telang sebagai pewarna alaminya. Rumput laut dihaluskan terlebih dahulu, kemudian tambahkan daun telang ke dalam air yang sedang dimasak, tambahkan bubuk rumput laut dan tambahkan pula gula pasir. Setelah itu tuangkan campuran tadi ke dalam loyang secara merata hingga membentuk lembaran. Setelah dikeringkan terbentuklah edibel film. Untuk membuat kemasan, edibel film tersebut dipotong sesuai ukuran kemudian direkatkan menggunakan sealer perekat plastik. Kemudian kemasan bisa diisi dengan kopi dan dapat langsung diseduh dengan air panas tanpa membuka kemasan. Kemasan edibel fim tersebut dapat larut dalam air panas, sehingga tidak menimbulkan sampah plastik.

Desain Kemasan Edibel (Foto: Salam dan Larasati)

Foto di atas merupakan desain kemasan edibel film untuk minuman bubuk. Melalui sentuhan jiwa seni yang tinggi, Salam dan Larasati melakukan eksperimen dan desain kemasan edibel menggunakan material karagenan dari rumput laut yang dimuat pada Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain tahun 2014. Dari hasil percobaan, mereka menemukan bahwa rumput laut dalam bentuk bahan mentah tidak memiliki sifat khusus yang optimal untuk dijadikan keunggulan produk. Namun berbeda dengan karagenan hasil ekstraksi rumput laut, bahan ini memiliki karakteristik yang berpotensi unggul untuk dimanfaatkan. Karakteristik tersebut antara lain: kemampuan dapat dimakan, thermoreversible atau berubah jenis zat menyesuaikan suhu, transparan, kenyal, elastis, dapat larut, dan bernutrisi. Edibel film yang mereka hasilkan diproyeksikan untuk kemasan bajigur, minuman tradisional yang sudah sering terdengar di telinga masyarakat. Namun tidak menutup kemungkinan untuk di aplikasikan sebagai kemasan komoditi bubuk lain seperti bandrek, susu bubuk, teh hijau bubuk, jamu dan sebagainya.

Melimpahnya produksi rumput laut semestinya dapat mendorong pengolahan material terbarukan tersebut menjadi bioplastik yang ramah lingkungan pengganti plastik konvensional. Bukan tidak mungkin proses pembuatan bioplastik yang sederhana berpotensi untuk dikembangkan menjadi skala industri yang lebih besar. Sentuhan teknologi dan kreatifitas seni juga dapat diterapkan agar produk bioplastik dari rumput laut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar baik domestik maupun luar negeri. Dengan demikian diversifikasi produk rumput laut ini dapat meningkatkan nilai ekonomis dan neraca perdagangan negara.

Namun demikian menurut Carina dkk (2021) yang telah mengulas pemanfaatan polisakarida rumput laut dalam kemasan makanan dalam Jurnal Trends in Food Science & Technology, perlu diperhatikan penggunaan rumput laut yang aman dan bebas resiko dari logam berbahaya, sifat mekanik edibel film perlu disesuaikan dengan penggunaan tertentu menggunakan campuran plasiticizer alami. Penelitian yang lebih detail juga perlu dilakukan agar kemasan dari rumput laut memiliki keunggulan yang signifikan terhadap kemasan konvensional.


Penulis : Pamungkas, A. - LRMPHP




Jumat, 27 Mei 2022

Bikin Pintar dan Cerdas, KKP Ajak Anak-Anak Rajin Makan Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan Indonesia memiliki modal besar untuk membantu peningkatan kecerdasan anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan luas perairan laut 6,4 juta km2 atau sekitar 70% total luas wilayah Indonesia, potensi kekayaan sumber daya ikan yang dimiliki Indonesia beraneka ragam dan melimpah di hampir seluruh wilayah. 

"Kekayaan ini merupakan modal dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan gizi nasional," jelas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, Rabu (25/5/2022). 

Artati menambahkan, kandungan protein dan Omega-3 yang tinggi pada ikan, sangat relevan sebagai salah satu sumber protein dalam mendukung program prioritas penanganan stunting, khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan. Selain itu, kandungan gizi yang lengkap pada ikan juga memiliki peran penting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 

"Rutin mengonsumsi ikan dapat membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun (Baduta)," urainya.

Mengingat pentingnya makan ikan, KKP mengajak ibu hamil, perempuan menyusui dan anak-anak untuk lebih sering mengonsumsi ikan. Melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), KKP kembali mengajak masyarakat untuk bangga dan doyan makan ikan. 

"Kita akan terus gaungkan Gemarikan mengingat pentingnya gizi untuk otak di masa pertumbuhan. Dan ini kami prioritaskan di daerah stunting," sambung Artati.

Sementara Kepala Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), Widya Rusyanto menyebut Angka Konsumsi Ikan (AKI) nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari AKI 2019 sebesar 54,50 kg/kapita menjadi 54,56 kg/kapita setara ikan utuh segar di tahun 2020. KKP pun menargetkan pertumbuhan konsumsi ikan nasional pada periode 2020–2024 sebesar 2,43% per tahun dengan target konsumsi ikan pada tahun 2024 sebesar 62,05 kg/kapita setara ikan utuh segar.

Kemudian data Susenas 2020, Konsumsi Ikan Dalam Rumah Tangga (KIDRT) Kabupaten Cilacap sebesar 16,38 kg/kapita setara ikan utuh segar dan menempatkan wilayah ini sebagai salah satu fokus intervensi stunting terintegrasi tahun 2021.

"Atas dasar itu, kami mendapat amanat sebagaimana pilar 4 Perpres 72 Tahun 2021 untuk edukasi promosi dengan target 90 keluarga stunting," kata Rusyanto usai melakukan Safari Gemarikan di Cilacap beberapa waktu lalu.

Bersama Anggota Komisi IV DPR Teti Rohatiningsih, S.Sos, KKP membagikan 1.000 paket olahan yang terdiri dari bakso ikan, rolade ikan, otak-otak ikan, empek-empek ikan, tahu bakso ikan dan kerupuk ikan tenggiri ke masyarakat, khususnya ibu-ibu, perempuan menyusui dan anak-anak di Cilacap. Rusyanto berharap, kegiatan Safari Gemarikan ini bisa berdampak peningkatan konsumsi sekaligus pemasaran produk UMKM setempat.

"Semoga bisa membantu mengenalkan produk-produk perikanan yang dihasilkan oleh UMKM pengolah dan pemasar di Kabupaten Cilacap kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli hasil produksi UMKM tersebut," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak anak-anak untuk terus mengonsumsi ikan. Hal ini dia sampaikan saat berkunjung ke SD tempatnya menimba ilmu dulu, di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

 

Sumber : kkp


Jumat, 20 Mei 2022

Kamis, 19 Mei 2022

ZI 2022? Yes, We CAN!


Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) kembali meneruskan perjuangan untuk membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM pada tahun 2022.

ZI 2022? Yes, We CAN!

Menteri Trenggono Kembali Bawa KKP Raih Prestasi Bidang Kearsipan dari ANRI

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono kembali membawa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meraih prestasi dalam bidang kearsipan. KKP berhasil meraih predikat “Memuaskan” pada hasil pengawasan kearsipan 2021 yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk kategori lembaga setingkat kementerian. 

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo pada Anugerah Kearsipan dan Puncak Peringatan Hari Kearsipan ke-51 secara luring di Grand Ballroom Hotel Pangeran, Pekanbaru, Provinsi Riau. 

Menteri Trenggono selalu menekankan bahwa transformasi digital sangat berperan penting dalam mewujudkan kinerja yang cepat, tepat dan efisien, khususnya dalam kegiatan pengarsipan. 

“Kita harus menyadari, digitalisasi membawa perubahan besar pada sistem pelayanan yang ada di KKP sehingga menjadi lebih cepat, efisien dan transparan. Terutama, dalam hal pengumpulan atau pengarsipan dan pengolahan data yang akan digunakan untuk membuat program kerja maupun kebijakan,” jelas Menteri Trenggono.


KKP berhasil menjadi 10 nilai terbaik tingkat nasional hasil pengawasan kearsipan tahun 2021 kategori Kementerian. Hasil pengawasan kearsipan tahun 2021 tersebut telah menggunakan instrumen baru yang berbeda dengan tahun sebelumnya, seiring dengan implementasi Peraturan ANRI Nomor 6 Tahun 2019, di mana pola penilaian dilakukan terhadap seluruh unit kerja KKP. 

Menteri Trenggono berharap hasil yang baik ini terus dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan dalam kegiatan penyelenggaraan kearsipan di KKP. 

Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal melalui Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa, Miazwir mengatakan bahwa semua unit kerja di KKP mempunyai peran dalam menyumbangkan nilai. Langkah yang harus sama-sama dilakukan adalah semua unit kerja harus memahami instrumen pengawasan sebagai penilaian pengelolaan kearsipan secara mandiri. 

“Kami beserta seluruh jajaran telah melakukan langkah-langkah dalam menyosialisasikan instrumen ini,” terang Miazwir. 

Ia mengatakan terdapat empat kategori penilaian pengawasan kearsipan milik KKP, di antaranya kategori Kebijakan Kearsipan, Pembinaan Sumber Daya Kearsipan, Pengelolaan Arsip Dinamis, serta Sumber Daya Kearsipan Data. 

Selain Anugerah Kearsipan, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Kearsipan Nasional Tahun 2022 dengan tema yang diusung sekaligus sebagai tema hari Kearsipan ke-51 adalah “Sinergi Kearsipan untuk Kemajuan Bangsa: Tertib Arsip, Transformasi Kearsipan Digital, Memori Kolektif Bangsa”. 

Melihat tema tersebut, KKP telah mengambil satu langkah lebih awal dan sejak 2005 telah merintis upaya transformasi digital dan tahun 2017 dikembangkan melalui penggunaan aplikasi e-layar, sebagai aplikasi layanan perkantoran telah dimulai dengan digitalisasi tata naskah dinas sampai dengan pengelolaan arsip di lingkup KKP sampai dengan pengukuran kinerja kearsipan. 

“Pemanfaatan e-layar sebagai aplikasi untuk pengelolaan persuratan dan kearsipan harus lebih dimaksimalkan, sebagi langkah untuk mempermudah dalam pengelolaan arsip,” ujar Miazwir. 

Dalam rangka untuk terus meningkatkan hasil pengawasan kearsipan, KKP telah memberikan petunjuk lebih lanjut kepada semua unit kerja untuk melakukan langkah-langkah dalam pencapaian tersebut sesuai substansi kegiatan masing-masing bidang kerja, meliputi peningkatan kualitas pengelolaan persuratan dan kearsipan meliputi kewajiban Implementasi Tata Naskah Dinas, Kode Klasifikasi, Jadwal Retensi Arsip serta Sistem Keamanan dan Hak Akses sesuai ketentuan, Identifikasi arsip tercipta, Pemberkasan arsip, Penataan arsip inaktif, Penyusunan daftar arsip inaktif, serta Penyusutan arsip berdasarkan Jadwal Retensi Arsip.

Hal tersebut menjadi penting dalam hal kearsipan, di mana KKP dinilai sangat strategis karena memiliki data-data sektor kelautan dan perikanan yang meliputi sumber daya alam seperti zonasi penangkapan ikan, serta kewilayahan seperti data pulau-pulau terluar. Data-data tersebut harus dijaga dan diselamatkan untuk arsip strategis negara.

Dalam kesempatan ini, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto berharap Hari Kearsipan ke-51 ini menjadi momentum penguat komunitas kearsipan untuk terus bersinergi dalam penyelenggaraan kearsipan secara nasional untuk mendorong kemanfaatan bidang kearsipan bagi masyarakat Indonesia sebagai memori kolektif dan informasi jati diri bangsa.

 


Sumber : kkp


Jumat, 13 Mei 2022

Review dan Evaluasi Layanan Magang dan Penelitian dengan Stake Holder


Kunjungan Kepala LRMPHP dan tim di SMKN 1 Jepara

Kunjungan dalam rangka peningkatan kualitas layanan publik Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan berupa layanan magang dan penelitian dilaksanakan di SMKN 1 Jepara. Kegiatan ini untuk mereview dan mengevaluasi standar layanan beserta SOP (Standar Operasional Prosedur) dengan pengguna layanan (stake holder). Dalam kunjungannya ini, Kepala LRMPHP Luthfi Assadad, S.Pi., M.Sc  didampingi Koordinator Pelayanan Teknis, Tri Nugroho Widianto, M.Si dan tim ditemui Kepala SMK N 1 Jepara, Sugiyanto, S.Pd., S.ST., M.Pd beserta jajarannya.

Dalam sambutannya, Kepala SMKN 1 Jepara menyampaikan kegiatan magang ini sebagai suatu proses kolaborasi baik dengan perguruan tinggi, dunia industri maupun instansi pemerintah, termasuk dengan LRMPHP. Melalui program magang ini diharapkan lulusan SMKN 1 Jepara dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk langsung bekerja maupun berwiraswasta. 

Sementara itu Kepala LRMPHP berharap melalui kunjungannya ini akan mendapat masukan yang berharga dari stake holder untuk peningkatan standar layanan proses magang. Selain itu, disampaikan bahwa pelaksanaan review dan evaluasi SOP dilakukan secara berkala dan terus menerus sehingga implementasinya dapat berjalan dengan baik. Masukan dan saran dalam setiap upaya review SOP akan menjadi bahan dalam evaluasi terhadap penyempurnaan SOP sesuai kebutuhan stake holder. 

Survei kepuasan layanan magang 

Dalam survei kepuasan layanan magang terhadap stake holder  SMKN 1 Jepara terdapat beberapa catatan khusus terutama kurang sinkronnya antara tema kegiatan magang dari SMKN 1 Jepara dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan di LRMPHP. Namun demikian penilaian kepuasan secara umum masih baik dengan nilai sebesar 4.2 (skala 1-5). Survey kepuasan terhadap stake holder  ini merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh LRMPHP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat.

Sebagai tindak lanjut kegiatan review dan evaluasi SOP magang ini selanjutnya akan dilakukan penambahan materi pendahuluan pramagang serta pendetailan rencana kegiatan magang yang melibatkan siswa calon magang dan pembimbing, baik dari sekolah maupun LRMPHP sebelum pelaksanaan magang. Hasil review dan evaluasi ini selanjutkan akan dituangkan dalam berita acara serah terima (BAST) evaluasi standar pelayanan magang antara Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan sebagai penyedia layanan dengan SMKN 1 Jepara sebagai pengguna layanan (stake holder). 


Senin, 09 Mei 2022

Pasca Libur Lebaran, Menteri Trenggono Minta Jajaran Langsung Tancap Gas Jalankan Program Unggulan


Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta seluruh pegawai untuk menjaga kualitas kinerja pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan di antaranya penyelesaian regulasi, implementasi program unggulan, hingga optimalisasi layanan kepada masyarakat. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Trenggono saat memimpin Halal Bihalal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara hybrid, Senin (9/5/2022). 

"Jadi sekali lagi tugas kita masih banyak, mulai dari penyelesaian regulasi, ada juga program besar salah satunya soal RPP Sedimentasi yang berkaitan dengan kesehatan laut. Ini harus bergerak cepat. Saya juga minta untuk selalu bicara ke bawahan, jangan satu arah. Sampaikan ke bawah agar yang bawah juga bisa memberi masukan ke atas," ujar Menteri Trenggono. 

Salah satu regulasi yang tengah dikebut pengesahannya adalah kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota, yang saat ini draf rancangan peraturan pemerintah (RPP) berada di Sekretariat Kabinet. Kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota merupakan satu dari tiga program unggulan KKP di bawah nakhoda Menteri Trenggono. 

Sembari menunggu tindak lanjut dari Seskab, Menteri Trenggono meminta jajaran di Ditjen Perikanan Tangkap untuk terus melengkapi fasilitas pendukung pelabuhan perikanan. Di antaranya timbangan online, docking kapal, hingga perbaikan fasilitas pendaratan ikan di pelabuhan. 

"Saya minta kepada Ditjen Perikanan Tangkap untuk mempersiapkan ini, jangan menunggu. Betul-betul dipersiapkan, sehingga saat regulasi disahkan kita bisa langsung menjalan program dengan optimal," tegas Menteri Trenggono. 

Kebakaran puluhan kapal perikanan di Cilacap juga tak luput dari perhatian Menteri Trenggono. Selain menyiapkan paket bantuan, koordinasi dengan pemerintah daerah juga terus dilakukan khususnya untuk membantu para ABK yang kehilangan pekerjaan imbas musibah tersebut.

 

Sumber : kkp