Selasa, 16 Mei 2017

PERALATAN PRODUK PERIKANAN UNTUK SKALA KECIL MENENGAH (SERI 5 – MODEL LEMARI PENIRIS DENGAN DOUBLE FAN)


Salah satu proses dalam pembuatan tahu tuna adalah proses penirisan setelah penggorengan yang bertujuan untuk mengurangi kandungan minyak dalam tahu sehingga produk menjadi lebih baik dan tahan lebih lama. Penirisan yang biasa dilakukan adalah penirisan secara alami dengan menggunakan alat konvensional. Dengan alat tersebut masih terdapat beberapa kendala diantaranya penirisan tidak maksimal sehingga kandungan minyak masih tinggi, tempat penirisan kecil dan proses penirisan lama sehingga kapasitas produksi kecil. Oleh karena itu diperlukan peralatan peniris agar dapat meningkatkan efisiensi produksi dan peningkatan mutu produk.

Pada tahun 2014 dan 2015 LRMPHP telah mengembangkan model lemari peniris dengan double fan. Model lemari ini dilengkapi dengan double fan, thermocontroller dengan daya listrik rendah (180 watt), sistem refrigerasi kompresi dengan daya listrik rendah (95 – 110 watt), sistem filter udara masuk dan air exhausting fins. Mekanisme kerja alat ini yaitu udara dingin yang dihasilkan oleh sistem refrigerasi kompresi di distribusikan dan disirkulasikan oleh fan dan air exhausting fins ke seluruh ruangan lemari. Udara dingin tersebut digunakan untuk mempercepat proses penirisan tahu yang berada di dalam lemari. Model lemari peniris hasil rancang bangun disajikan pada gambar 1. 

 
 Gambar 1. Model lemari peniris hasil rancang bangun LRMPHP

Hasil uji coba menunjukkan bahwa model lemari peniris dapat mendistribusikan suhu lebih merata pada masing-masing rak dan dapat meningkatkan kecepatan penirisan pada masing-masing batch. Untuk menurunkan suhu inti tahu dari 75 °C menjadi 38 °C memerlukan waktu 20 menit. Suhu ruangan lemari peniris di semua rak mencapai kestabilan setelah 16 menit dengan RH 44%. 

0 comments:

Posting Komentar