EKONOMI BIRU

Arah Kebijakan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan 2021 - 2024 Berbasis EKONOMI BIRU

ZI WBK? Yes, We CAN

LRMPHP siap meneruskan pembangunan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang telah dimulai sejak tahun 2021. ZI WBK? Yes, We CAN.

LRMPHP ber-ZONA INTEGRITAS

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan siap menerapkan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2021.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Produk Hasil Rancang Bangun LRMPHP

Lebih dari 30 peralatan hasil rancang bangun LRMPHP telah dihasilkan selama kurun waktu 2012-2021

Kerjasama Riset

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kanal Pengelolaan Informasi LRMPHP

Diagram pengelolaan kanal informasi LRMPHP

Jumat, 25 Februari 2022

Kunjungan Kerja Kepala Pusat Riset Perikanan di Bantul

Kunjungan ke UMKM Siluang Mina Nisa, Bantul

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) menerima kunjungan kerja Kepala Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) Yayan Hikmayani dan jajarannya di Bantul,  25 Februari 2022. Kunjungan Kepala Pusriskan ini dalam rangka silaturahmi dan pengarahan kepada seluruh pegawai LRMPHP dalam menghadapi reorganisasi setelah terbit perpres BRIN.

Dalam sambutannya, Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad memaparkan kondisi terkini LRMPHP sehubungan adanya transisi kelembagaan dan pengalihan sebagian pegawai ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Transisi kelembagaan ini kembali ditegaskan oleh Kepala Pusriskan yang menyampaikan informasi terkini terkait dinamika kelembagaan yang terjadi, salah satunya terkait adanya BRIN. 

Selain berdialog dan diskusi dengan pegawai LRMPHP, Kepala Pusriskan juga berkesempatan mengunjungi UMKM Siluang Mina Nisa di Srihardono, Pundong, Bantul yang memanfaatkan peralatan pengisi adonan produk fish jelly dari LRMPHP. Pada kesempatan ini, Sudarisman selaku pemilik UMKM menyampaikan bahwa peralatan dari LRMPHP cukup  praktis dan nyaman digunakan, instalasi dan perawatannya juga cukup mudah, serta dapat menghasilkan produk yang higienis dan bergizi.

Kepala Pusriskan meninjau peralatan pengisi adonan produk fish jelly di UMKM Siluang Mina Nisa, Bantul


Kamis, 24 Februari 2022

KKP Akselerasi Pencanangan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM 2022


Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance serta melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Guna mempercepat pencapaian sasaran reformasi birokrasi, terutama terkait birokrasi yang bersih dan akuntabel, dan pelayanan publik yang prima, perlu peningkatan kualitas pembangunan zona integritas di instansi pemerintah, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Untuk itu, KKP gencar mencanangkan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Pencanangan tersebut salah satunya dilakukan oleh Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP. 

Menurut Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro semenjak WBK dan WBBM ditetapkan sebagaimana Peraturan Menteri (Permen) Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Evaluasi Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Instansi Pemerintah serta Permen Kelautan dan Perikanan Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembangunan dan Penetapan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM di Lingkungan KKP, sampai 2021 BRSDM sudah memiliki 10 Satuan Kerja (Satker) yang berpredikat WBK. 

Satker-Satker tersebut adalah Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Balai Riset Perikanan dan Perairan Umum (BRPPU) Palembang, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Balai Riset Observasi Laut (BROL) Prancak, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Pontianak, SUPM Waiheru, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan, BPPP Tegal, dan BPPP Banyuwangi. Bahkan BPPP Banyuwangi merupakan Satker yang sudah menjadi status WBK Nasional.

Sejalan tagline KKP Accelerate, Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro secara resmi mendeklarasikan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM lingkup BRSDM Tahun 2022. Pencanangan dilakukan secara luring dan daring, Senin (21/2/2022), di Balai Diklat Aparatur (BDA) Kelautan dan Perikanan Sukamandi, Jawa Barat. Satker BRSDM yang dicanangkan pada Tahun 2022 adalah Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Loka Riset Mekanisasi dan Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta, Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran, dan BDA Sukamandi. Kelima Satker tersebut ditambah satu Satker lagi yaitu Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) yang telah dicanangkan sebelumnya berkomitmen siap menjadi Satker WBK pada tahun ini.

"Memang di tahun 2022, kita baru memilih enam. Kita melihat dari sisi kesiapan. Jadi tidak menutup kemungkinan kalau yang lain ada inisiasi, seperti Bu Kapuslatluh mendorong BPPP Bitung dan BPPP Ambon untuk menjadi WBK kita akan lakukan supervisi juga. Kita nanti melakukan pendampingan maupun tracing-nya. Ada full secara luring, ada juga nanti yang secara daring. Memang memproses menjadi suatu satker WBK tidak bisa dalam waktu pendek, tapi butuh waktu yang luar biasa dan butuh komitmen yang paling penting dari Kepala Satkernya dan dari seluruh pegawainya. Maka keinginan ini bukan hanya dari semata keinginan pimpinan tapi memang semua pegawainya menyatakan bahwa Satkernya WBK," ujarnya.

"Kita upayakan secara administrasi kita penuhi, tapi yang utama budaya WBK kita lakukan, artinya hal-hal yang berbau terkait dengan KKN harus dijauhkan dari Satker, Itu merupakan filosofi yang mendasar. Administrasi mungkin kita bisa penuhi, tapi secara budayanya harus kita siapkan. Kita beri keyakinan juga untuk 10 Satker yang sudah ditetapkan sebagai WBK maupun satu satker yang sudah berstatus WBK Nasional itu tetap juga dijalankan bukti tersebut. WBK 10 Satker dan satu Satker menjadi WBK Nasional kita tingkatkan lagi menjadi WBBM. Jadi terus berkompetisi yang baik menjadi suatu Satker yang memang memiliki budaya baru sebagaimana budaya KKN ini bisa kita cegah dengan tetap meningkatkan pelayanan ke masyarakat menjadi suatu standar yang harus bisa kita terus tingkatkan. Semua harus punya komitmen yang sama membangun budaya WBK," pungkasnya.

Turut hadir menyaksikan penandatanganan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM Tahun 2022 di BDA Sukamandi adalah Inspektur I, Inspektorat Jenderal KKP, Teuku Nilwan, serta pejabat Eselon II BRSDM, yaitu Kepala Pusat Riset Perikanan Yayan Hikmayani dan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Lilly Aprilya Pregiwati. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Desember lalu, mengajak para pejabat dan seluruh Pegawai KKP bersatu padu membangun SDM yang berintegritas dan berjiwa antikorupsi demi mewujudkan kebangkitan sektor kelautan dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Saya memandang perlu adanya perbaikan sistem untuk mendeteksi dan mencegah korupsi, utamanya untuk membangun integritas individu, integritas institusi, integritas hubungan antar institusi, dan praktik birokrasi yang erat kaitannya dengan nilai, perilaku, sistem dan budaya. Saya meminta Budaya Integritas di Kementerian Kelautan dan Perikanan dibangun dengan menanamkan nilai-nilai integritas di setiap individu pegawai, menerapkan sistem, dan kepemimpinan yang baik," tegasnya.


Sumber : kkp


Selasa, 22 Februari 2022

Added Value Limbah Cangkang Kerang menjadi BioMaterial Hidroksiapatit

Oseng kerang hijau saos tiram, tumis kerang hijau pedas, kerang hijau bumbu kuning dan kerang hijau asem manis merupakan beberapa contoh olahan lezat kerang hijau yang banyak diminati oleh pecinta seafood. Makanan tersebut banyak dijumpai di sekitar kita mulai dari warung tenda hingga resto bintang lima. Sayangnya cangkang kerang pada masakan tersebut tidak dapat dikonsumsi karena sifatnya yang keras, sehingga kerap menjadi limbah yang dapat menimbulkan masalah. Dilansir dari detik.com pada 9 April 2018, tumpukan limbah cangkang kerang hijau terlihat menggunung di Cilincing, Jakarta Utara, dapat menimbulkan lingkungan tercemar dan bau yang tak sedap. Selain cangkang kerang hijau, cangkang kerang jenis lainnya juga kerap dijumpai berserakan di pinggir pantai yang mengganggu pemandangan.

Limbah Cangkang Kerang Hijau di Cilincing (Foto : detik.com)

Kerang sendiri merupakan salah satu komoditas perikanan yang melimpah di Indonesia, memiliki nilai ekonomis tinggi. Produksi kerang sebagai komoditas marikultur merupakan kedua terbesar setelah rumput laut seperti yang diberitakan oleh kantor berita Antara pada kamis, 8 Oktober 2020. Menurut laman satu data kkp produksi kekerangan pada tahun 2020 sebesar 34,426.79  ton dengan penyumbang produksi terbesar dari Provinsi Jawa Barat sebesar 11.819,44 ton. Bisa dibayangkan berapa banyak jumlah cangkang kerang jika tidak dimanfaatkan akan menjadi limbah yang tidak berguna. 

Pemanfaatan cangkang menurut Ariesta dan Sawitri dalam Jurnal Teknik Pomits Volume 1 tahun 2013 baru terbatas sebagai bahan kerajinan tangan dan suvenir. KKP juga mendorong cangkang kerang untuk diolah menjadi berbagai cendera mata menarik dan bernilai jual tinggi. Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Badan Riset dan SDM Syarief Widjaya seperti diberitakan oleh kantor berita Antara pada Minggu, 26 Juli 2020.

Alternatif lainnya, limbah cangkang kerang dapat digunakan sebagai bahan baku hidroksiapatit dan diharapkan juga dapat meningkatkan nilai tambah (added value) yang tinggi dan secara ekologi pemanfaatan limbah cangkang kerang juga dapat menjaga kebersihan lingkungan. Pertanyaannya, Hidroksiapatit itu makhluk apa sih?

 Pengisian tulang (ilustrasi) (Foto : medgadget.com)

Hidroksiapatit (HA) merupakan komponen utama jaringan keras manusia seperti tulang dan gigi yang dibentuk dari unsur utama kalsium dan fosfor dengan rumus Ca10(PO4)6(OH)2. Seperti tampak pada gambar di atas, ilustrasi sintetis HA telah banyak digunakan sebagai biomaterial untuk memperbaiki atau mengganti jaringan keras manusia seperti dikemukakan oleh Chen dkk. dalam Materials and Designvolume 87 tahun 2015. Dalam kaitannya dengan dengan itu  Szczes dkk. dalam Advances in Colloid and Interface Science volume 249 tahun 2017 mengemukakan bahwa sebagai bahan pengganti tulang HA bersifat biokompatibel dan osteokonduktif untuk membantu proses penyembuhan tulang. Kekuatan mekanis dan struktur keroposnya juga sangat penting untuk diperhatikan saat ditanamkan ke dalam tubuh manusia. HA juga digunakan sebagai bahan pelapis implan, sehingga harus memiliki tingkat kristalinitas tinggi, stoikiometri yang tepat, porositas optimal dan yang utama adalah kemampuan adhesi yang sangat baik terhadap substrat.

Bahan baku hidroksiapatit dari sumber alami dapat diterima oleh tubuh manusia dengan baik karena sifat fisika-kimianya sama dengan apatit tulang manusia seperti dikemukakan oleh Sadat-Shojai dkk. dalam Acta Biomaterialia 9 tahun 2013. Sebagai negara maritim dengan sumber daya perikanan yang melimpah terutama kerang, Indonesia selayaknya dapat memimpin di barisan paling depan dalam produksi pengolahan cangkang kerang menjadi material biomedis Hidroksiapatit


Penulis : Pamungkas, A. - LRMPHP


Senin, 21 Februari 2022

Pencanangan Pembangunan ZI Menuju WBK-WBBM

Pencanangan Pembangunan ZI WBM-WBBM di LRMPHP

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan, salah satu unit pelaksana teknis di Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) siap menerapkan pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Sebagai tahapan awal dalam Pembangunan ZI Menuju WBK-WBBM ini dilakukan agenda pencanangan Pembangunan ZI Menuju WBK-WBBM oleh masing-masing UPT lingkup BRSDM KP yang diusulkan Tahun 2022.

Agenda pencanangan Pembangunan ZI  Menuju WBK-WBBM lingkup BRSDM KP dilaksanakan secara luring dari BDA Sukamandi dan daring dari masing-masing UPT, pada tanggal 21 Februari 2022. Penandatanganan pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK-WBBM Tahun 2022 dilakukan Kepala UPT di kedudukannya masing-masing.

Penandatanganan pencanangan Pembangunan ZI Menuju WBK-WBBM Tahun 2022 lingkup LRMPHP dilakukan oleh Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad  dengan disaksikan Plt. Kepala BRSDM KP, Kepala Pusriskan,  Inspektur 1 Itjen, dan Kepala Puslatuh KP.

Selain LRMPHP Bantul, UPT lingkup BRSDM KP yang dicanangkan dalam Pembangunan ZI Menuju WBK-WBBM Tahun 2022 yaitu  Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jakarta, Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok, BDA Sukamandi, Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta dan Politeknik KP Pangandaran.

Dalam rangkaian kegiatan pencanangan  Pembangunan ZI Menuju WBK-WBBM dilakukan sosialisasi Permenpan RB No.90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Evaluasi ZI Menuju WBK/WBBM di Instansi Pemerintah oleh Inspektur 1 Itjen KP, Ir. Teuku Nilwan, MM. Sebelumnya, Plt. Kepala BRSDM KP, Kusdiantoro dalam sambutannya menyatakan sejak WBK-WBBM ditetapkan dlm PermenPANRB No. 90 Tahun 2021, dan PermenKP No.62 Tahun 2017, 10 dari 42 satker BRSDM KP telah berpredikat WBK secara nasional.

Sosialisasi Pembangunan ZI WBM-WBBM  oleh Inspektur 1 Itjen KP





Kamis, 17 Februari 2022

Aspek Teknis Pembuatan Nori dari Rumput Laut Lokal

Peneliti LRMPHP, drh. Koko Kurniawan, M.Sc presentasikan Aspek Teknis Pembuatan Nori dari Rumput Laut Lokal

Nori merupakan makanan berbentuk lembaran yang terbuat dari rumput laut dan memiliki citarasa sedikit asin dan gurih. Nori berasal dari wilayah Asia Timur yang terbuat dari jenis rumput laut Pophyrasp, yang merupakan jenis rumput laut endemik di wilayah tersebut. Karena terbuat dari jenis rumput laut endemik, menyebabkan nori menjadi sebuah komoditas makanan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. 

Beberapa upaya telah dilakukan  untuk membuat nori dari rumput laut lokal, namun demikian titik berat masih berada pada pemilihan jenis rumput laut dan penerimaan panelis terhadap nori yang dibuat. Sedangkan salah satu aspek teknis dalam pembutan nori yaitu parameter pengeringannya belum banyak diuraikan. 

Peneliti LRMPHP, drh. Koko Kurniawan, M.Sc telah meneliti aspek pengeringan dalam pembuatan nori ini dan hasilnya dipresentasikan pada acara Sharing Session BRSDMTV, 16 Februari 2022. Acara ini ditayangkan dari studio LRMPHP secara live streaming melalui link https://www.youtube.com/watch?v=0H04ITQkz18

Dalam penjelasannya, drh. Koko Kurniawan, M.Sc menyampaikan bahwa dalam penelitiannya nori dibuat dari campuran rumput laut Ulva lactuca dan Eucheuma cottonii dengan beberapa suhu pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh komposisi campuran rumput laut lokal Ulva lactuca dan Eucheuma cottonii dan suhu pengeringan terhadap perubahan sifat fisik nori, memodelkan karakteristik pengeringan nori menggunakan beberapa model pengeringan lapis tipis dan mendapatkan kombinasi komposisi Ulva lactuca dan Eucheuma cottonii dan suhu pengeringan yang terbaik untuk membuat nori dari bahan rumput laut lokal.

Menurutnya, penelitian ini menggunakan rancangan Randomized Complete Block Design (RCBD). Dua variabel yang digunakan adalah komposisi rumput laut dan suhu pengeringan. Komposisi rumput laut terdiri dari 5 perlakuan dengan komposisi Ulva lactuca+ E. cottonii masing-masing 100% + 0%, 95% + 5%, 85% + 15%, 75% + 25% , dan 65% + 35%. Adapun suhu udara pengering terdiri dari tiga kelompok suhu yaitu 75 , 85  dan 100 0C dengan pengeringan ventilasi oven dibuka 50%. Empat model pengeringan digunakan untuk mengevaluasi ketiga suhu pengeringan tersebut yaitu Henderson dan Pabis, Lewis, Page dan Page modifikasi. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pengeringan yang digunakan maka waktu pengeringan akan semakin singkat. Kadar air nori dipengaruhi oleh suhu pengeringan dan komposisi bahan. Laju pengeringan nori dipengaruhi oleh suhu pengeringan namun tidak dipengaruhi oleh komposisi bahan. Kadar abu nori dipengaruhi oleh suhu pengeringan namun tidak dipengaruhi oleh komposisi bahan.Tingkat kekerasan nori dipengaruhi oleh suhu pengeringan dan komposisi bahan. Model pengeringan Phage dapat menggambarkan selama proses pengeringan nori.



Rabu, 16 Februari 2022

Sosialisasi ALPINDEL pada Sharing Session

Peneliti LRMPHP,  I Made Susi Erawan, M.Sc presentasikan  ALPINDEL 

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan sosialisasikan hasil riset teknologi alat pengisi adonan fish jelly dengan sistem handel (ALPINDEL). Sosialisasi dengan tema “Teknologi ALPINDEL untuk Produksi Tahu Tuna yang Sehat, Aman, dan Bergizi” disampaikan oleh peneliti LRMPHP, I Made Susi Erawan, M.Sc pada acara Sharing Session BRSDMTV, 16 Februari 2022. Acara ini ditayangkan dari studio LRMPHP secara live streaming melalui link https://www.youtube.com/watch?v=H-TCWzAjIqs. 

Dalam paparannya, I Made Susi Erawan, M.Sc  menyampaikan ALPINDEL merupakan alat pengisi adonan sistem handel yang digunakan untuk membantu pengisian adonan produk fish jelly. Prinsip kerja alat ini dengan menggunakan piston sebagai pendorong untuk mengeluarkan adonan melalui outlet pada tabung adonan. “ALPINDEL ini terbuat dari material food grade dengan kecepatan pengisian adonan hingga 8 - 10 detik/tahu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mutu produk akhir yang dihasilkan, “ tambahnya.

Apresiasi terhadap ALPINDEL ini disampaikan langsung oleh stakeholder melalui uji terap skala terbatas yang melibatkan 7 kelompok pengolah dan pemasar (Poklahsar) di Kabupaten Bantul, Gunung Kidul dan Pacitan. Menurutnya, selain alat ini praktis dan nyaman digunakan, instalasi serta perawatannya juga cukup mudah.


Senin, 14 Februari 2022

Bagaimana Potensi Ikan sebagai Pengganti Daging (Meat Substitutes) ?

Ikan memiliki beberapa manfaat yang membuatnya menjadi bagian dari diet sehat, seperti kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi, yang memiliki peran penting dalam tubuh dan dapat mengurangi resiko beberapa penyakit penyebab kematian. Hal ini dikemukakan oleh Thilsted dkk dalam Food Policy volume 61 tahun 2016. Selaras dengan itu, Perignon, Reynolds dan van Dooren dalam Public Health Nutrition volume 19, 22 dan 79 mengemukakan bahwa ikan merupakan produk berprotein tinggi yang dapat digunakan sebagai produk pengganti daging sapi yang relatif efisien di negara-negara dengan tingkat konsumsi daging sapi tinggi, karena menyebabkan lebih sedikit tekanan lingkungan daripada hewan lain yang layak untuk dikonsumsi manusia. 

Konsumen sampai batas tertentu direkomendasikan untuk makan ikan dan bagi konsumen yang sudah makan lebih dari satu porsi ikan dianjurkan untuk mengganti sisanya dengan sumber protein nabati yang lain, hal ini sesuai rekomendasi dari Brink dkk dalam Public Health Nutrition volume 22 tahun 2019. Sementara itu, terdapat beberapa hambatan bagi konsumen untuk mengkonsumsi ikan, yaitu: ketidaksukaan terhadap sensorik ikan, kurangnya kenyamanan konsumen, kurangnya kepercayaan pada kemampuan sendiri untuk memilih dan mengolah ikan, masalah risiko kesehatan, kurangnya ketersediaan ikan dan juga harga tinggi di wilayah tertentu. Hal ini sesuai pemaparan Carlucci dkk dalam Appetite volume 84 tahun 2015. Dalam kaitannya dengan itu, Sadler dalam Trends in Food Science and Technology volume 15 tahun 2004 mengemukakan bahwa meat imitation erat kaitannya dengan munculnya convenience food dan adanya pangsa pasar kecil konsumen dengan minat untuk sesekali mengkonsumsi makanan tanpa kandungan daging. 

Penelitian mengenai pengaruh penambahan ikan (baik telur maupun dagingnya) terhadap kualitas dan nilai gizi pork pates (daging babi) telah dilakukan oleh Skalecki dkk dalam Applied Science volume 11 tahun 2021. Produk yang ditambahkan telur dan daging ikan terbukti memiliki kandungan lemak dan nilai kalori yang lebih rendah dibandingkan produk yang murni terbuat dari daging babi. Selain itu, penambahan bahan baku ikan dapat meningkatkan indeks kualitas gizi untuk protein (dari 3,2 menjadi 3,9) dan mengurangi indeks gizi untuk lemak (dari 2,2 menjadi 1,9). Konstituen ikan memodifikasi warna, tekstur, dan sifat sensorik pork pates, sampai batas tertentu, sambil mempertahankan penerimaan konsumen. Tambahan telur ikan secara signifikan meningkatkan kualitas kesehatan dengan meningkatkan profil asam lemak pork pates.

Penelitian ini menggunakan model produk daging atau “pâté babi”, terbuat dari daging babi, lemak babi, hati babi, kaldu daging, dan campuran bumbu. Bahan-bahan dimasak selama sekitar 25 menit hingga suhu 75℃ di pusat geometris dan kemudian dicincang dua kali menggunakan sebuah alat pelumat daging HENDI 198 (Rhenen, Belanda) dan sebuah piringan dengan diameter 4 mm.


Gambar 1. Alat pelumat daging HENDI 198

(Sumber : https://www.hendi.eu/en/meat-mincer-198-5512.html)

Bumbu dan garam ditambahkan ke dalam campuran bahan tersebut. Dalam rancangan penelitian, 20% daging (dari bahu babi) diganti dengan bahan baku ikan (telur atau daging ikan). Campuran dihomogenkan dan dimasukkan ke dalam toples kaca (kapasitas 125 mL), yang ditempatkan dalam waterbath sistem sous-vide HENDI GN 1/1 (Rhenen, Belanda) pada suhu 90℃ dan dipasteurisasi untuk mendapatkan suhu 75℃ di dalam produk. Setelah pasteurisasi, pates didinginkan hingga suhu kamar dan disimpan selama 12 jam pada 6℃.

Gambar 2. Waterbath sistem sous-vide HENDI GN 1/1

(Sumber : https://www.hendi.eu/en/sous-vide-system-gn-11-6744.html)


Penulis : Putri Wullandari - LRMPHP

Selasa, 08 Februari 2022

Bangkitnya Mina Wisata di Samberembe



Daerah Istimewa Yogyakarta memang tidak ada habisnya jika dibahas sektor pariwisatanya. Namun ternyata, sektor pariwisata bisa digabungkan dengan sektor kelautan dan perikanan. Berbeda dengan wisata di Malioboro yang mainstream, pernahkah mendengar mina wisata? Di Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta, terdapat Kampung Samberembe yang bukanlah kampung biasa. Udaranya segar serta alamnya indah, asri, dan hijau, jauh dari polusi dan hiruk-pikuk perkotaan. Sejauh mata memandang terlihat hamparan sawah. Uniknya di sawah tersebut terdapat banyak ikan yang cantik-cantik, membuat mata betah menatapnya sebagai hiburan untuk melepas penat. Terdapat juga kolam, tambak, kebun, pasar ikan, hingga sungai yang airnya jernih. 

Kampung Samberembe dulunya hanya mengandalkan sektor pertanian secara turun-menurun. Kemudian dilakukan pengembangan kawasan budidaya ikan terintegrasi dengan pariwisata, yang sering disebut Kampung Mina Padi atau Kampung Mina Wisata Technopark. Produksinya mencapai 17,92 ton ikan konsumsi per tahun. Kelompok masyarakat yang terlibat antara lain Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Muda, Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mina Laras Mandiri, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Mina Padi Mino Mudo.

Pelopor kegiatan perikanan dan wisata di kampung ini adalah Pokdakan Mina Muda yang dibentuk pada 2010. Pada 2012 diadakan percontohan budidaya mina padi dengan pola tanam jajar legowo, namun belum dapat berkembang dengan baik. Pada tahun 2016 mina padi jajar legowo dikembangkan dibarengi uji coba budidaya Udang Galah bersama Padi (Ugadi), hasil kerja sama dengan Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Pada 2018, Kepala BRSDM melakukan kunjungan kerja ke Samberembe. Memperhatikan potensi yang ada, BRSDM merekomendasikan agar di Samberembe dikembangkan semacam embrio mina wisata secara bertahap, sambil tetap melanjutkan usaha perikanan. 

Dengan arahan dari pimpinan BRSDM, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, di bawah supervisi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), menginisiasi agar Penyuluh Perikanan Sleman dapat menyusun proposal dan mendorong adanya percontohan penyuluhan mina wisata berbasis mina padi dan Ugadi di Samberembe. Sambil berjalan, secara bertahap dilengkapi sarana dan prasarana serta spot atraksi layaknya sebagai tempat wisata. 

Pada Juli 2019, Samberembe digunakan sebagai lokasi display Pekan Daerah Pembangunan Pertanian Perikanan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Percontohan penyuluhan Mina Wisata antara lain Mina Padi dan Ugadi sebagai salah satu display teknologinya. Melalui momentum tersebut, kegiatan lapangan dan percontohan mina wisata mulai digaungkan. Rintisan mina wisata terus dikembangkan sebagai pusat wisata dan usaha kelompok perikanan. Kunjungan wisatawan terus mengalir hingga saat ini, meskipun dibatasi karena pandemi Covid-19.

Terkait pengembangan kampung ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan program prioritas KKP, salah satunya pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Menurutnya, terdapat tiga kategori, yaitu kampung perikanan budidaya pedalaman untuk komoditas air tawar; kampung perikanan budidaya pesisir untuk komoditas payau; serta kampung perikanan budidaya laut. Pada rapat kerja dengan Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, 18 Januari lalu, Menteri Trenggono mengatakan, pembangunan kampung perikanan merupakan salah satu program yang akan diakselerasi pada tahun 2022. Menurutnya, pembangunan tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.

Sementara itu, menurut Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro, Samberembe menjadi contoh kampung perikanan yang menarik. Kegiatan perikanan dari hulu sampai ke hilir mulai dari budidaya, pengolahan, pemasaran, kuliner, pariwisata, pelatihan, dan penyuluhan berjalan dengan baik. Kegiatan ekonomi ini menjadi sebuah model yang baik untuk diterapkan di daerah-daerah lain. Tak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, kampung ini juga meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia.

"Dalam dua setengah tahun setelah di-launching perkembangan Kampung Samberembe ini cukup signifikan. Ini suatu inisiasi yang lahir dari masyarakat, dan tumbuh secara kelembagaan dengan baik, diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk yang lain, bisa dimanfaatkan dengan baik," ujar Kusdiantoro pada kunjungannya ke Samberembe, akhir Januari lalu.

Ia menyampaikan, semua program pada hakikatnya tidak bisa berjalan dengan baik jika tidak ada yang mendampingi, meskipun secara fisik telah dilakukan pembangunan. Hal tersebut menjadi kesempatan sekaligus tantangan bagi penyuluh perikanan untuk mendampingi kelompok pelaku utama perikanan dalam mendukung program prioritas nasional maupun program daerah.

Senada, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, Penyuluh Perikanan sebagai wakil KKP di lapangan dan garda terdepan pembangunan kelautan dan perikanan memiliki peran penting, khususnya melalui dukungan kegiatan penyuluhan dan pendampingan pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan. Penyuluh perikanan dalam pendampingan nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan serta petambak garam di lapangan diharapkan dapat mencerahkan (enlightening), memperkaya (enrichment) dengan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, akses permodalan, akses pemasaran dan akses sumber daya lainnya, dan memberdayakan (empowerment) pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan.

Tak hanya BPPP Tegal dan BRPI Sukamandi, UPT BRSDM lainnya dlibatkan di Samberembe, seperti Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Yogyakarta, sebagai UPT terdekat. Peneliti LRMPHP Zaenal Arifin Siregar mengatakan, berdasarkan hasil penggalian informasi pada 2021, terdapat banyak hal positif yang dapat dipelajari dari Mina Padi Samberembe. Menurutnya, terdapat keberanian para petani untuk berubah dari cara petani konvensional menjadi petani dengan teknologi mina padi yang dikembangkan menjadi daerah wisata. 

"Perubahan terjadi karena adanya pertambahan core bisnis yang dilakukan para petani. Petani konvensional yang memiliki core bisnis menghasilkan padi berubah menjadi minapadi yang memilki core bisnis penghasil padi dan ikan, lalu berubah menjadi daerah wisata yang memilki tambahan wisata sebagai core bisnisnya," ujarnya

Bagi masyarakat yang sedang berwisata di Yogyakarta, patut dicoba untuk mengunjungi Kampung Mina Wisata Samberembe. Lokasinya berada di Kelurahan Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta.

 

Sumber : kkp