EKONOMI BIRU

Arah Kebijakan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan 2021 - 2024 Berbasis EKONOMI BIRU

ZI WBK? Yes, We CAN

LRMPHP siap meneruskan pembangunan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang telah dimulai sejak tahun 2021. ZI WBK? Yes, We CAN.

LRMPHP ber-ZONA INTEGRITAS

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan siap menerapkan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2021.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Produk Hasil Rancang Bangun LRMPHP

Lebih dari 30 peralatan hasil rancang bangun LRMPHP telah dihasilkan selama kurun waktu 2012-2021

Kerjasama Riset

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kanal Pengelolaan Informasi LRMPHP

Diagram pengelolaan kanal informasi LRMPHP

Rabu, 22 Mei 2013

Peresmian Gedung Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi PengolahanHasil Perikanan

Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LPPMPHP) mengadakan acara peresmian Gedung LPPMPHP pada tanggal 20 Mei 2013 di Kantor LPPMPHP, Jl. Imogiri Barat KM 11.5, Jetis Bantul - Yogyakarta. Acara peresmian dihadiri oleh Pejabat lingkup BalitbangKP, BBP4BKP, tamu undangan (yang terdiri dari Staf Ahli Bupati Bantul bidang pembangunan, Setda Bantul, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Yogyakarta, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Camat Jetis, Kapolsek Jetis dan Danramil Jetis), peneliti dan pegawai BBP4BKP serta pegawai LPPMPHP.

Acara peresmian dilakukan oleh Kepala BalitbangKP, Prof. Rizald Max Rompas, yang ditandai dengan pemukulan gong, penandatanganan prasasti peresmian serta pengguntingan pita. Usai peresmian, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan santap siang.

Berikut dokumentasi kegiatan peresmian Gedung LPPMPHP.

20130520_101604

20130520_101656

20130520_102647

20130520_103402

20130520_103413

20130520_104240

20130520_104249

20130520_104253

20130520_104320

20130520_104323

20130520_104326

20130520_104356

20130520_104357

20130520_104358

20130520_105614

IMG-20130522-WA0001

IMG-20130522-WA0002

IMG-20130522-WA0003

Jumat, 10 Mei 2013

Dua Kapal Nelayan Terbalik di Pantai Selatan Kulonprogo

YOGYA (KRjogja.com) - Dua unit kapal jenis cukung (kapal mesin tempel) milik nelayan terbalik di dua lokasi yang berbeda di sekitar perairan Kulonprogo, Kamis (09/05/2013). Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu namun kedua kapal milik nelayan tersebut mengalami rusak berat.

Komandan Pos TNI Angkatan Laut (Danposal) Pantai Glagah, Pelda Agus Sumaryanto mengatakan, kedua peristiwa terjadi hampir bersamaan sekitar pukul 06.00 WIB. Pada saat itu kondisi perairan pantai selatan Kulonprogo memang tengah terjadi angin kencang serta ombak tinggi mencapaip 4 meter.

Kapal ‘Senang Hati’ dengan tekong (pemegang kemudi mesin) Tarjan (53) beserta dua nelayan bernama Sikun (27) dan Narsito (35) dihantam ombak di Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo. Beruntung para korban dapat menyelamatkan diri dengan bantuan nelayan lainnya. Kondisi kapal yang terbuat dari fiber glass tersebut rusak namun mesin kapal masih dapat diselamatkan.

Peristiwa kedua terjadi di Pantai Karangwuni, Wates, Kulonprogo menimpa kapal ‘Mandala Putra’ dengan tekong Sanmadi (48). Saat bergerak sekitar 100 meter dari bibir pantai tiba-tiba ombak setinggi 4 meter menghantam kapal miliknya.

Kapal sepanjang kurang lebih 7 meter dengan lebar sekitar 1 meter ini terbalik dan korban berhasil selamat berenang ketepi pantai. Mesin kapal hilang tenggelam sementara kondisi kapal pecah.

“Keduanya dihantam obak saat akan melaut. Kondisi pantai saat itu memang tidak memungkinkan untuk dilakukan pelayaran namun beberapa nelayan tetap memaksakan diri,” tegas Agus Sumaryanto. (Van)

Kamis, 09 Mei 2013

HNSI DIY Minta Dinas Perbanyak Program Bagi Nelayan

BANTUL (KRjogja.com) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DIY, KPH Wironegoro mengatakan, rencana naiknya harga Bahan Bahan Minyak (BBM) oleh pemerintah dirasa semakin memberatkan nelayan di DIY yang mencapai ribuan orang.

Oleh sebab itu HNSI mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan DIY meningkatkan program bagi nelayan. Selain itu harga jual ikan dipasaran harus disesuaikan dengan biaya operasional. "Bukan kami keberatan dengan rencana itu, tetapi dinas harus punya program bagi nelayan," ujar KPH Wironegoro, Rabu (8/5).

KPH Wironegoro mengatakan, dalam kondisi normal ketika harga bensin normal, banyak kehidupan nelayan terseok. Tentunya ketika harga premium naik harus ada terobosan untuk melindungi nelayan.

Terpisah Mugari, nelayan Pantai Samas Sanden Bantul mengatakan, ketika harga premium naik, yang dibutuhkan nelayan adalah kepastian harga jual ikan di pasaran. "Harga jual ikan harus naik, menyesuaikan dengan premium sebagai bahan bakar," jelas Mugari. (Roy)

Jumat, 03 Mei 2013

Pengumuman Penetapan Penyedia - Pembangunan Pagar dan Pintu GerbangPerkantoran LPPMPHP

lpse kkp

Nomor :  03.3/BalitbangKP/LPPMPHP/PL.113/V/2013
PAKET PEKERJAAN : Pembangunan Pagar dan Pintu Gerbang Perkantoran LPPMPHP
Nilai HPS : Rp 532.036.000,-

Klik di sini

Kamis, 02 Mei 2013

BPS DIY Awali Sensus Pertanian 2013

BANTUL (KRjogja.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY resmi telah melakukan sensus pertanian mulai Rabu (01/05/2013) hingga 31 Mei mendatang. Sensus pertanian ini mengerahkan 4.700 petugas guna mencapai cakupan sensus DIY yang luasnya.


Kepala BPS DIY, Wien Kusdiatmono mengatakan sensus pertanian yang merupakan kelima kali di adakan di Indonesia ini dilakukan untuk mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya diperoleh gambaran yang jelas mengenai struktur pertanian di Indonesia saat ini. Data pokok yang dikumpulkan meliputi skala usaha dan input usaha pertanian, penguasaan dan penggunaan lahan, luas tanam, irigasi, peternakan, budidaya dan penangkapan ikan dan juga budidaya kehutanan.


"Untuk DIY sendiri  ada 4.700 yang sudah dilatih  134 instruktur daerah April lalu. Petugas tersebut terbagi menjadi 624 di Kabupaten Kulonprogo, 1.429 di Kabupaten Bantul, 996 di Kabupaten Gunungkidul, 1.564 di Kabupaten Sleman dan 88 petugas di Kota Yogyakarta," papar Wien.


Wien menyampaikan hasil sensus pertanian ini  akan digunakan sebagai bahan perencanaan, implementasi kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian di kementerian dan lembaga terkait, perguruan tinggi dan lembaga internasional serta pelaku bisnis sektor pertanian,


“Pencacahan dilakukan secara tim yang terdiri dari tiga orang yang bertugas untuk menyelesaikan sembilan hingga 12 blok sensus dan di koordinir oleg seorang koordinator tim. Untuk mencegah cacah ganda, setiap petugas disertai dengan peta blok sensus,” imbuhnya


Setelah sensus selesai akhir Mei nanti, maka akan dilanjutkan dengan pengolahan dokumen dan hasil pencacahan lengkap yang di jadwalkan selesai pada Agustus 2013. (*-24)

Jumat, 26 April 2013

Purnabakti Bapak Darwin Yus

Pada hari Rabu, 24 April 2013, LPPMPHP mengadakan acara pelepasan purnabakti Bapak Darwin Yus yang memasuki masa pensiun TMT 1 Mei 2013. Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala LPPMPHP, kesan dan pesan rekan-rekan serta ucapan ulang tahun ke Bapak Darwin (22 April 2013). Acara diakhiri dengan foto bersama, pemotongan tumpeng dan makan bersama.



penelitian based on field 
Pak Darwin saat masih aktif berdinas

Kamis, 25 April 2013

Sosialisasi Juknis Pedoman Pengelolaan Anggaran LPPMPHP

LPPMPHP mengadakan acara Sosialisasi Juknis Pedoman Pengelolaan Anggaran LPPMPHP pada hari Rabu, tanggal 24 April 2013. Narasumber yang dihadirkan/diundang pada acara ini yaitu Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Yogyakarta, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul.
Narasumber yang memberikan pencerahan yaitu Kepala KPPN Yogyakarta Bapak Edy Prayitno yang membawakan materi mengenai PKM 190 Tahun 2012 tentang mekanisme pembayaran dengan APBN, Bapak Arif dari KPKNL Yogyakarta dengan materi mengenai penggunaan dan mutasi pindah barang-barang aset, serta Ibu Susi dan Bapak Dwi selaku Account Representative dari KPP Pratama Bantul.

Minggu, 21 April 2013

Review Pelaksanaan Pembangunan Gedung LPPMPHP (APBN 2012)

LPPMPHP mengadakan pertemuan dalam rangka review atas pelaksanaan pembangunan gedung dan guest house yang telah dilaksanakan menggunakan APBN 2012 pada tanggal 16 April 2013. Hadir sebagai narasumber Ir. Lutfi (Pokja Pengadaan Barang/Jasa Itjen KKP, Auditor Madya), Bapak Suprapto (Kasi Bangunan Negara Dinas PU Bantul), Konsultan perencana, Konsultan pengawas dan kontraktor. Dari internal LPPMPHP turut hadir Kepala Loka dan panitia pembangunan gedung 2012.

Acara dimulai sekitar pukul 11.00, membahas hasil kegiatan pembangunan tahun 2012, permasalahan yang timbul selama masa pemeliharaan serta solusi yang harus dilaksanakan oleh semua pihak.

Kunjungan Bappenas dan Ses BalitbangKP (20 April 2013)

Kunjungan Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas, Sekretaris BalitbangKP, BBP4BKP, dan BBPSEKP (tanggal 20 April 2013).

20130420_145358 Peninjauan ke Workshop LPPMPHP (saat belum tersedia sarpras)



20130420_150119 Meninjau Gedung LPPMPHP

Jumat, 19 April 2013

Jadwal Semnaskan UGM 2013

._SEMNASKAN_UGM X 2013_20130511-230101
Berikut adalah tangga-tanggal penting jadwal pelaksanaan Semnaskan UGM 2013

· 24 Mei 2013 : Batas Akhir Pengumpulan abstrak
· 31 Mei 2013 : Seleksi Abstrak
· 21 Juni 2013 : Pengumuman Abstrak lolos seleksi
· 19 Juli 2013 : Batas Akhir Pengumpulan Makalah Lengkap
· 19 Juli 2013 : Batas Akhir Pembayaran Gelombang 1
· 19 Agustus 2013 : Batas akhir Pembayaran
· 31 Agustus 2013 : Pelaksanaan Semnaskan_UGM X

Ref: http://www.faperta.ugm.ac.id/semnaskan/jadwal_kegiatan.php

Kamis, 18 April 2013

Jadwal Pelaksanaan Pemilihan Langsung Kontraktor Pembangunan Pagar danGerbang LPPMPHP

Berikut adalah tanggal-tanggal penting (jadwal) Pelaksanaan Pemilihan Langsung Kontraktor Pembangunan Pagar dan Gerbang LPPMPHP. Lelang dilakukan melalui LPSE KKP.

Jadwal Lelang_20130418-015101

PENGUMUMAN PEMILIHAN LANGSUNG (KONSTRUKSI) DENGAN PASCAKUALIFIKASI

Nomor: 18.1/BalitbangKP/LPPMPHP/PL.113/IV/2013


Panitia Pengadaan Barang/Jasa Satuan Kerja Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara elektronik sebagai berikut:


download di sini.Pengumuman Lelang Pagar dan Gerbang

Selasa, 16 April 2013

Kunjungan LPPMPHP ke Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi DI Yogyakarta

15 April 2013
Paparan di DKP DIY, Senin 15 April 2013

Dalam rangka meningkatkan koordinasi program kegiatan dengan instansi terkait, pada tanggal 15 April 2013, Kepala LPPMPHP (Bapak Bakti B Sedayu) beserta rombongan  berkunjung ke Dinas Kelautan dan Perikanan propinsi DIY yang terletak di Jalan Sagan. Rombongan LPPMPHP terdiri dari Kepala LPPMPHP, koordinator kegiatan litbang dan administrasi, serta pendampingan dari BBP4BKP yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Bapak Langgeng Nurdiansah (Kabid TO) dan Bapak M Darmawan.

Rombongan diterima oleh Sekretaris DKP DIY dan beberapa pejabat DKP lainnya di ruang rapat Gurami lantai 2 gedung DKP DIY. Dalam kunjungan ini, Kepala LPPMPHP melakukan paparan mengenai LPPMPHP, baik mengenai sejarah, visi-misi, tugas fungsi, kegiatan yang dilaksanakan, maupun produk atau output yang telah dihasilkan. Sesi paparan ini dilanjutkan dengan diskusi/tanya jawab dan ramah tamah.

Jadwal Seminar Nasional Bertema Pasca Panen Perikanan Tahun 2013

1. Semnaskan UGM 2013. Untuk tahun ini berdasarkan info dari Dr. Latif Sahubawa (UGM) pelaksanaannya sekitar bulan September 2013. Website http://www.faperta.ugm.ac.id/semnaskan/ belum memberikan info mengenai pelaksanaan semnaskan tahun ini.
2. Seminar Nasional tahunan MPHPI 2013. Untuk tahun ini mengambil lokasi di Undip Semarang. Info lebih detail bisa disimak di website http://mphpiundip2013.blogspot.com/
3. Seminar Nasional pengolahan Produk dan Bioteknologi yang setiap tahun diselenggarakan oleh BBP4BKP (Slipi, Jakarta). Detail info bisa disimak di website http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/semnas/index.php

Sabtu, 13 April 2013

DIY Dapat Bantuan Peralatan Perikanan Rp11,5 Miliar

Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan sarana dan paket peralatan pengolahan hasil perikanan kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta senilai Rp11,5 miliar.

"Bantuan yang diberikan tersebut merupakan bantuan bidang pengolahan dan pemasaran dalam konteks industrialisasi usaha pengolahan rakyat skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia pada penyerahan bantuan tersebut, sarana dan paket peralatan pengolahan serta pemasaran diberikan dalam bentuk mobil alih teknologi dan informasi Gemarikan, mobil boks berpendingin, sarana pemasaran bergerak roda tiga.

Selain itu, paket pembangunan pabrik es, paket pembangunan depo dan pasar ikan, peralatan sistem rantai dingin, paket peralatan pembuatan produk olahan bernilai tambah, dan paket peralatan rumah kemasan skala kecil.

"Bantuan senilai Rp11,5 miliar itu akan didistribusikan ke provinsi dan kabupaten di DIY dengan rincian Rp4,5 miliar untuk Provinsi DIY, Rp1,17 miliar untuk Kabupaten Bantul, Rp2,48 miliar untuk Kabupaten Gunung Kidul, Rp2,62 miliar untuk Kabupaten Kulon Progo, dan Rp730,123 juta untuk Kabupaten Sleman," katanya.

Ia mengatakan, industrialisasi sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan nelayan. Kondisi nelayan saat ini adalah 30 persen dari total jumlah penduduk miskin di Indonesia.

"Jika penduduk miskin kita berjumlah 30 juta orang, maka 8-9 juta di antaranya adalah nelayan," katanya.

Oleh karena itu, dengan upaya industrialisasi diharapkan bisa merangkai "supply change" dari hulu ke hilir agar tidak terpotong dan menjadi mata rantai terpadu baik pada perikanan tangkap maupun perikanan budi daya.

"Kebijakan industrialisasi perikanan dititikberatkan pada peningkatan produksi bahan baku dalam negeri yang telah ada, yang kemudian dikembangkan sehingga akan memberikan nilai tambah dan berdaya saing tinggi bagi industri perikanan domestik," katanya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, produk laut harus menjadi produk unggulan yang digunakan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat.

"Namun, hanya dengan kreativitas, masyarakat khususnya nelayan di tiga kabupaten di DIY dapat meningkatkan produksi laut," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu ada penambahan infrastruktur fasilitas penangkapan ikan.

"Dengan demikian, daerah nelayan akan lebih memiliki harapan masa depan. Dengan pesatnya pembangunan, hanya dengan kreativitas dan inovasi yang bisa menjadi cara mempertahankan hidup," katanya.

Ikan Pari Raksasa Tertangkap Nelayan Gunungkidul

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ikan Pari raksasa dengan lebar 6 meter dan berat mencapai 800 kg terjaring nelayan Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (6/4/2013).
Ikan yang ukurannya terbilang besar tersebut berhasil dibawa ke tepi pantai dengan ditarik dua kapal nelayan.
Sukamto, salah seorang nelayan yang menangkap ikan tersebut menuturkan, pada Jumat (5/4/2013) malam dirinya bersama beberapa nelayan berangkat melaut dan menyebar jaring. Setelah semalaman menunggu, pagi harinya jaring itu diangkat dan mendapati ikan pari sebesar itu yang terjerat di jaring.
"Awalnya saya sudah curiga, soalnya sewaktu saya tarik sangat berat. Setelah kelihatan, saya keget melihat ikan sebesar itu," ungkapnya.
Sukamto bercerita, ikan sempat diusahakan naik ke atas kapalnya. Namun, karena lebar ikan dua kali lipat dari ukuran kapalnya, akhirnya harus ditarik dengan dua kapal agar bisa dibawa ke pinggir pantai.
Sementara itu, Didit, salah satu wisatawan asal Slawi yang kebetulan sedang berwisata ke Pantai Baron menuturkan bahwa dirinya baru sekali ini melihat ikan pari sebesar itu.
Berita tertangkapnya ikan Pari raksasa tersebut serentak membuat para wisatawan dan warga berbondong-bondong datang ke Pantai Baron, Gunungkidul untuk melihat. (*)

Kamis, 21 Maret 2013

Apel Rutin tiap Senin pagi

Apel pagi tiap hari Senin pagi merupakan rutinitas baru pegawai LPPMPHP. Salah satu dokumentasi yang sempat diambil per tanggal 4 Maret 2013. Seluruh pegawai LPPMPHP diharuskan mengikuti kegiatan ini.

20130304_080959

Jurusan Perikanan UGM Bakal Jadi Fakultas

SLEMAN (KRjogja.com) - Jurusan Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang selama ini bernaung dibawah Fakultas Pertanian berencana mengajukan proposal kepada Senat Akademik Universitas agar nantinya jurusan tersebut menjadi Fakultas tersendiri. Langkah tersebut dilakukan untuk merespon kebutuhan sumber daya manusia di bidang perikanan dan kelautan.
"Perikanan UGM sudah memenuhi syarat untuk menjadi Fakultas. Jumlah dosen Perikanan ada 28 orang. Sekitar 60 persen diantaranya bergelar doktor dan 3 profesor. Kini 5 orang tengah menempuh doktor. Ini sudah memenuhi syarat untuk mengajukan menjadi fakultas," ujar Ketua jurusan Perikanan, Prof. Dr. Ir. Rustadi, M.Sc di sela peringatan setengah abad perikanan UGM, di selasar jurusan Perikanan UGM, Selasa (19/03/2013).
Rustadi menceritakan, Perikanan UGM sudah pernah mengajukan proposal yang sama pada tahun 1996. Namun kala itu, dengan alasan efsiensi dan pendanaan karena adanya rencana perubahan status UGM menjadi PT BHMN, usulan tersebut belum dapat dipenuhi oleh pihak universitas.
"Dalam waktu dekat, kita akan mengajukan kembali. Kami akan berkordinasi dengan Dekan dan Senat Fakultas untuk meninjau isi proposal pengajuan menjadi fakultas yang akan diajukan ke tingkat universitas," katanya.
Dekan Pertanian UGM, Dr. Jamhari, SP., MP. menegaskan mendukung dan mengawal usulan tersebeut. Namun demikian, dia meminta jurusan Perikanan untuk melakukan perombakan proposal usulan dengan mencantumkan roadmap yang jelas terkait kesiapan Perikanan untuk menjadi fakultas. (Aie)

Senin, 11 Maret 2013

Kunjungan Kepala Biro Kepegawaian dan Kepala Biro Hukum KKP (8 Maret2013)

Dokumentasi kunjungan Kepala Biro Kepegawaian KKP (Bapak Supranawa Yusuf) dan Kepala Biro Hukum KKP (Bapak Hanung) ke Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (tanggal 8 Maret 2013)

20130308_084423

20130308_084443

20130308_090014

20130308_090018

20130308_091249

20130308_091254

20130308_091256

20130308_091309

20130308_091315

20130308_091321

Jumat, 01 Maret 2013

Produksi Perikanan Sleman Meningkat 19 Persen

SLEMAN (KRjogja.com) - Selama kurun waktu terakhir ini, Sleman telah mampu mengoptimalkan produksi ikan air tawar untuk mensuplai kebutuhan ikan hingga di daerah di luar Sleman. Bahkan produksi ikan di Sleman terus meningkat mencapai 19 persen.


Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Drs Dwi Supriyatno MS mengatakan, produksi perikanan di tahun 2012 juga mengalami peningkatan. Produksi ikan konsumsi mencapai 21 ribu ton lebih (meningkat 19 persen dibanding tahun sebelumnya), benih ikan 902 juta ekor lebih atau naik 7,44 persen. Untuk ikan hias meningkat sekitar 11 persen dibanding tahun sebelumnya atau mencapai lebih dari 13 juta ekor.


“Konsumsi ikan perkapita di Kabupaten Sleman juga mengalami peningkatan, pada tahun 2011 konsumsi ikan perkapita sebesar 27,78 kg/kapita/tahun dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 28,65 kg/kapita/tahun. Tingkat konsumsi ikan di Sleman secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan di DIY yaitu sebesar 20,00 kg untuk tahun 2011,” ujar Dwi Supriyanto di sela-sela menerima kunjungan dari DPRD Sumba Timur di Pemkab Sleman, Rabu (27/2).


Disebutkan Dwi, peningkatan konsumsi ikan di Sleman ini dipicu oleh meningkatnya jumlah kelompok pembudidaya ikan, rumah makan/restoran ikan dan UKM yang mengolah berbagai produk olahan pangan berbahan baku ikan. Selain itu peningkatan ini didukung peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, yang mulai bergeser pada konsumsi makanan non kolesterol.


Sementara Wakil Ketua DPRD Sumba Timur ML Praing Amos mengaku kagum dengan keberhasilan perikanan di Sleman. Untuk itu ia akan belajar bagaimana pemeliharaan ikan dari dari pembibitan, pembesaran sampai penjualan pascapanen. (Usa)

Kamis, 28 Februari 2013

KKP Dorong Pengembangan Industri Perikanan

JAKARTA (KRjogja.com) - Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gelwynn Jusuf mengatakan, KKP akan terus mendorong pengembangan industrialisasi kelautan dan perikanan berbasis komoditas unggulan yang ada di daerah yang semata-mata bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah, daya saing dan produktivitas usaha.

"Program akan optimal melalui pengembangan dan modernisasi sistem produksi dan pemasaran yang terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir," kata Gelwyn Yusuf di Jakarta (27/02/2013).

Dengan pendekatan industrialisasi diharapkan akan tercipta mata rantai usaha/industri perikanan dan kelautan nasional yang kuat dan kompetitif di tingkat global.

"Tentunya semua program tersebut memberi dukungan terhadap perluasan penyerapan tenaga kerja (pro job), kontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional (pro growth), serta turut andil dalam penanggulangan kemiskinan (pro poor)," jelasnya.

Sebelumnya Menteri KKP Sharif C Sutardjo menyatakan, KKP  fokus dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan. Hal ini diwujudkan dengan memberikan bantuan langsung kepada nelayan serta pelatihan.

"Dengan bantuan langsung dan pelatihan nantinya mereka (nelayan) diajarkan untuk bisa mandiri di sektor yang dijalani," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif.

Dia menjelaskan, melalui Peraturan Presiden nomor 15 Tahun 2010 tentang "Percepatan Penanggulangan Kemiskinan" dan Instruksi Presiden nomor 15 Tahun 2011 tentang "Perlindungan Nelayan" telah didorong program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN).

Menurut dia, program tersebut secara efektif telah dilaksanakan sejak tahun 2011, dengan pencanangan kawasan PKN berbasis industrialisasi perikanan terpadu.(Ful)

Kamis, 24 Januari 2013

Delegasi Hungaria Tertarik Kembangkan Teknologi Perikanan

WATES (KRjogja.com) - Delegasi Hungaria tertarik mengembangkan teknologi perikanan di Kabupaten Kulonprogo. Karena itu Dr Rusmin Amin Director Indonesia Trade Promotion Center Kedutaan Besar Republik Indonesia di Budapest bersama Prof Dr Barsony (Head of Aquaculture Programe Study Deberecen University, Debrecen Hungary), Dr Gergely Dietz (Director South East Asia Thesys Group Hungary), Horvath Bence MBA (President Thesys Group Hungary) dan dipandu George Iwan Marantika melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Kulonprogo Drs H Sutedjo, di Gedung Joglo, Selasa (22/1).


Diungkapkan Dr Rusmin Amin dari Kedubes RI di Budapest, tim dari Hungaria tersebut merupakan tim ahli budidaya perikanan yang sudah terpercaya, sehingga direkomendasikan Duta Besar Hungaria. Sehingga Kulonprogo dapat digunakan sebagai rintisan pusat riset budidaya perikanan. Ini dapat menjadikan peluang bagi Kulonprogo sebagai pusat riset budidaya ikan di Indonesia bahkan Asia Tenggara.


"Sehingga ke depan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan daerah,"ujarnya.


Director South East Asia Thesys Group Hungary Dr Gergely Dietz menyatakan pihaknya ingin menjalin kerjasama dengan di bidang budidaya perikanan di Kulonprogo, yakni dengan menawarkan transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi budidaya ikan yakni program intensifikasi aquakultur.


"Kami selain ingin belajar dari Indonesia, juga ingin membagi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Indonesia terutama Kulonprogo dalam budidaya perikanan. Kami siap menghibahkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan tenaga ahli di bidang budidaya perikanan. Intensif Aquacultur merupakan program intensifikasi pembudidayaan perikanan di lingkungan yang terkendali sehingga mampu  meningkatkan produksi yang tinggi dengan kualitas ekspor," kata Gergely.


Menurut Gergely, Intensifikasi aquakultrur dengan model intiplasma, manfaat langsung dirasakan masyarakat karena dengan pemberdayaan masyarakat. Peralatan yang digunakan juga menggunakan konsep aquarium sehingga portabilitasnya tinggi, bisa pindah lokasi.


Sementara Prof Dr Barsony menambahkan program intensifikasi ini, hasil ikan yang diperoleh dapat meningkat dari sebelumnya. Sedang untuk lama budidaya tergantung suhu dan jenis ikan yang dibudidayakan. Jenis ikan ekspor agar mampu nilai yang lebih tinggi, dapat memilih ikan jenis baramuli (kakap putih) atau belut laut. Jenis ikan Baramuli (kakap putih) disukai masyarakat Australia, sedangkan jenis belut laut disukai masyarakat jepang.


Wabup Drs H Sutedjo menyambut baik terhadap keinginan delegasi dari Hungaria untuk kerjasama dengan Kulonprogo. "Kulonprogo banyak peluang yang bisa dikerjasamakan. Pada prinsipnya kami membuka peluang tersebut, apalagi ini sudah ada rekomendasi dari Kedubes RI yang ada di Hungaria,"tandasnya. (Wid)

Senin, 07 Januari 2013

Rencana Umum Pengadaan LPPMPHP TA 2013

Rencana Umum Pengadaan satuan kerja Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan tahun Anggaran 2013 (sesuai dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dapat diakses di inaproc.lkpp.go.id.