Jumat, 21 Juli 2017

Dua Pencemar Sepakat Menjadi Benar



Ini fakta yang menggiriskan. Sekitar 70-85 persen pengolahan rumput laut menjadi agar, terbuang dalam bentuk limbah padat. Limbah sebanyak itu belum termanfaatkan dan pembuangan akhir limbahnya pun selalu jadi masalah.

Tetapi bisa saja temuan Bakti Berlyanto Sedayu, Jamal Basmal, Diini Fithriani, dan Tri Nugroho Widianto dari Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Pertanian, menjadi solusi rangkaian masalah tadi. Mereka menemukan bahwa kandungan selulosa yang tinggi pada limbah padat agar ternyata dapat dijadikan dasar pembuatan papan partikel.

Caranya, limbah agar tersebut dicampur dengan limbah polietilena (PE) sebagai agen perekat, dengan komposisi berat 1:1. Selanjutnya bahan itu dicetak dengan proses pengepresan panas. Jadilah papan keras. Selulosa yang bersifat menolak air membuat panel yang dihasilkan memiliki sifat tahan air dan kuat. “Ini sesuai untuk pemakaian di negara-negara tropis yang lembab,” kata Bakti.

Menurut Bakti, inovasi yang telah didaftarkan patennya ini bahan bakunya murah. Proses pembuatannya pun sederhana. “Inovasi ini mengurangi masalah pencemaran lingkungan serta memberikan nilai tambah dari limbah. Papan partikel yang dihasilkan pun telah memenuhi standar internasional,” kata Bakti. 

Papan partikel dari limbah pengolahan rumput laut itu diklaim Bakti cocok diterapkan pada industri, selain tentu saja untuk pemakaian luas di masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar industri pengolahan agar-agar.

Satu hal lainnya, kian gencarnya gerakan penolakan produk kayu dari hutan alam dan maraknya upaya pelestarian lingkungan, menjadikan pembuatan papan dari bahan limbah agar tersebut menjadi peluang bisnis yang menarik.

Sumber : IndonesiaberInovasi.com
Sumber gambar : http://www.bic.web.id/login/inovasi-indonesia-unggulan/1156-dua-pencemar-sepakat-menjadi-benar


0 comments:

Posting Komentar