PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kamis, 31 Agustus 2023

Instruktur LRMPHP Menjadi Narasumber Pembinaan Mutu Hasil Perikanan di Dislautkan DIY

Instruktur Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan, Tri Wahyu Handoyo menjadi narasumber pada kegiatan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) DI.Yogyakarta, di Ruang Cakalang pada 29 Agustus 2023. Kegiatan pembinaan mutu ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan cara penanganan ikan yang baik bagi para pelaku usaha hasil perikanan dari 5 kabupaten/kota di DIY, baik pelaku usaha olahan perikanan, pedagang ikan segar maupun pembudidaya ikan. 

Dalam sambutannya, Kepala Dislautkan DIY yang diwakili Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Juwarti menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan mutu ini dilatarbelakangi meningkatnya indeks kesadaran masyarakat terhadap mutu dan keamanan produk perikanan sehingga perlu pengendalian dalam menjaga kualitasnya. Harapannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan akan menambah produktivitas kepada pelaku usaha perikanan khususnya pembudidaya dan pengolah. 

Rangkaian kegiatan pembinaan mutu diawali dengan pemaparan  materi tentang “Teknis Penerapan Sanitasi dan Higiene selama Pra Produksi, Produksi, Distribusi, Penanganan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan” dari LRMPHP, dilanjutkan  dengan pemaparan “Teknis Penerapan Sistem Rantai Dingin selama Distribusi, Penanganan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan” oleh Nurfitri Ekantari dari Departemen Perikanan UGM dan “Praktek Pengemasan dan Filleting Ikan Segar” oleh Sudarisman selaku pengolah profesional produk perikanan.

Narasumber dari LRMPHP menyampaikan bahwa penanganan ikan seharusnya dimulai sejak ikan ditangkap/panen karena baik buruknya penanganan akan berpengaruh langsung terhadap mutu ikan sebagai bahan makanan maupun bahan baku untuk pengolahan lebih lanjut. Dalam proses pengolahan ini, peralatan yang digunakan selain berfungsi dengan baik dan ekonomis juga harus memenuhi persyaratan sanitasi dan hygiene. “Secara umum, sanitasi lebih ditekankan terhadap lingkungan di sekitar pangan, sedangkan higiene ditekankan terhadap pangan itu sendiri,” jelas narasumber. 

Lebih lanjut dijelaskan bahwa mesin/peralatan pengolahan konstruksinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan dan tidak berpengaruh negatif terhadap produk serta tahan terhadap bahan baku dan bahan pembersih. Penerapan konsep sanitasi dan hygiene pada mesin/peralatan perikanan tersebut diantaranya ALTIH (alat transportasi ikan hidup), ALTIS (alat transportasi ikan segar), Alpindel (alat pengisi adonan dengan sistem handel) hasil rancang bangun LRMPHP.


Rabu, 30 Agustus 2023

Judul Progres Capaian Kinerja 2023

 Judul Progres Capaian Kinerja 2023 dapat dilihat di sini

Judul Program/Kegiatan Tahun 2023

 Judul/Program Kegiatan Tahun 2023 dapat dilihat di sini

Kartika Winta Apriliany









Selasa, 29 Agustus 2023

KKP Gelar Wisuda Nasional Pertama di Monas

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar wisuda nasional pertama pada Selasa (29/8), di Lapangan Timur Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Sebanyak 1.999 wisudawan yang berasal dari 11 satuan pendidikan tinggi padal 15 kampus yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia diwisuda oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Dalam wisuda tersebut, 968 orang hadir secara langsung dan 1.031 orang hadir secara daring. Adapun bidang  keahlian wisudawan antara lain pemanfaatan sumber daya perairan, penangkapan ikan, permesinan/mekanisasi perikanan, pengolahan hasil perikanan, akuakultur/budi daya ikan, pengelolaan sumber daya perairan, penyuluhan, teknologi kelautan, konservasi, dan ekowisata bahari.

"Bagaimana pemerintah memberikan peran yang begitu besar untuk membuat bangsanya menjadi bangsa yang unggul melalui satuan pendidikan dengan biaya yang tidak sedikit. Pendidikan yang kalian dapatkan adalah pendidikan vokasi yang menjadikan orang-orang yang ahli dan profesional pada bidangnya, yang mengisi kemerdekaan ini untuk bisa berperan aktif, dan sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Anda-Anda semua adalah profesional ke depan yang bisa bersaing dan berkompetisi tingkat dunia," ujar Menteri Trenggono.

"Wisudawan dan taruna baru untuk terus belajar, agar di masa yang akan datang kita menguasai sektor budidaya yang berkelanjutan, tidak hanya bagaimana cara berbudidaya tapi sekaligus mampu menciptakan jenis-jenis pakan yang berkelanjutam dan menciptakan spesies-spesies perikanan budidaya yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Itulah salah satu tujuan saudara dididik di sini tidak hanya menangkap ikan di laut tapi juga bagaimana pengembangan budidaya Indonesia dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan bisa menjadi champion atau juara di perikanan budidaya," tambahnya.

Menteri Trenggono juga menyampaikan, kualitas SDM unggul merupakan faktor penentu dan terpenting dalam mencapai keberhasilan program dan kebijakan ekonomi biru. Untuk itu, kualitas SDM harus menjadi yang utama untuk ditingkatkan dan dikembangkan.

"Arah kebijakan tinggi vokasi di KKP, diutamakan untuk tingkatkan kualitas SDM unggul, berintegritas, produktif, inovatif dan bertalenta global dalam bidang kelautan dan perikanan dengan penguatan karakter dan kedisiplinan, lulusan harus dapat ciptakan peluang usaha serta tingkatkan nilai kompetitif produk yang bisa diterima secara global. Lulusan satuan pendidikan adalah garda terdepan untuk memakmurkan Indonesia," tuturnya.

"Penerapan standar pendidikan tinggi kelas dunia harus diupayakan untuk mencapai status unggul sehingga lulusan dapat diakui di berbagai negara. Dengan diakui dari berbagai negara, lulusan satuan pendidikan KKP harus dapat mengubah lingkungannya, bermanfaat untuk lingkungannya, menciptakan pelaku utama yang unggul, andal, dan kompeten," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta dalam laporannya mengatakan, satuan pendidikan tinggi lingkup KKP menyelenggarakan Program Magister Terapan, Sarjana Terapan, Diploma III dan Diploma I. Jumlah peserta didik yang menempuh pendidikan saat ini sebanyak 8.291 orang, yang didominasi anak pelaku utama kelautan dan perikanan, antara lain nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan, serta petambak garam.

Para wisudawan tak hanya menerima ijazah tapi juga sertifikat kompetensi, seperti Sertifikat Basic Safety Training, ahli nautika dan teknika kapal penangkap ikan, keahlian teknik penangkapan ikan, keahlian permesinan perikanan, Cara Budidaya Ikan yang Baik, Manager Pengendali Mutu, Cara Pembenihan Ikan yang Baik, pembesaran dan pembenihan ikan, Hazard Analysis Critical Control Point, dan keahlian pengolahan hasil perikanan. 

"Hal ini, merupakan bukti komitmen KKP melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dalam mencetak lulusan Pendidikan Tinggi Vokasi Kelautan dan Perikanan, siap kerja dan mampu bersaing secara nasional maupun Global. Komitmen dan keseriusan BPPSDM KP dilakukan melalui Transformasi pendidikan, pelatihan dan penyuluhan yang diintegrasikan melalui dua program terobosan yaitu VOGA atau Vocational Goes to Actors dan SFV atau Smart Fisheries Village," tutur Nyoman.

Ia juga mengatakan, wisudawan saat ini  sudah ada yang menjadi penggerak masyarakat dan berhasil mengembangkan inisiasi positif di sektor kelautan dan perikanan. Lulusan Pendidikan Tinggi Vokasi Kelautan dan Perikanan sampai saat ini berjumlah 11.678 orang telah terserap di dunia kerja sebesar 8.303 orang (71,10%), Aparatur Sipil Negara sebesar 210 orang (1,80%), Lembaga Pendidikan 981 orang (8,40%), Wirausaha 1.168 orang (8,70%), dan sektor lainnya 1.016 orang (8,70%). 

Adapun para wisudawan yang mengikuti prosesi wisuda nasional tersebut berasal dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Kampus Utama Jakarta 430 wisudawan, Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sidoarjo 152 wisudawan, Politeknik KP Bitung 131 wisudawan, Politeknik KP Sorong 86 wisudawan, Politeknik KP Bone 229 wisudawan, Politeknik KP Karawang 94 wisudawan, Politeknik KP Kupang 145 wisudawan, Politeknik KP Pangandaran 90 wisudawan, Politeknik KP Dumai 83 wisudawan, Politeknik KP Jembarana 87 wisudawan, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi 48 wisudawan, Politeknik AUP Kampus Aceh 98 wisudawan, Kampus Maluku 155 wisudawan, Kampus Pariaman 140 wisudawan, dan Kampus Lampung 31 wisudawan.

 

 

Sumber : kkp


Jumat, 25 Agustus 2023

KKP-Mozambik Sepakati Rencana Aksi Kerja Sama Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) dan Kementerian Laut, Perairan Darat dan Perikanan Republik Mozambik menyepakati Rencana Aksi sebagai implementasi Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Kelautan dan Perikanan termasuk di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta, mewakili Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Interim Permanent Secretary Eugénio De Amarante António, mewakili Kementerian Laut, Perairan Darat, dan Perikanan dari pihak Mozambik, Senin (21/8), di Maputo, Mozambik.

PoA ini merupakan implementasi dari MoU yang telah ditandatangani antara KKP RI dan Kementerian Laut, Perairan Darat dan Perikanan Mozambik pada 2018, yang telah diperpanjang pada 2021, dan berlaku selama tiga tahun hingga 2024.

Ruang lingkup PoA meliputi pengembangan perikanan budidaya yang berkelanjutan; perencanaan tata ruang laut; pengolahan hasil perikanan dan komersialisasi; pencegahan, penghalangan, dan pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF) atau Penangkapan Ikan Ilegal, Tidak Dilaporkan dan Tidak Diatur; konservasi laut dan eko wisata bahari; serta peningkatan kapasitas di bidang kelautan dan perikanan.

Setelah penandatanganan PoA, delegasi RI melakukan pertemuan dan diskusi dengan para pejabat dari Kementerian Laut, Perairan Darat, dan Perikanan Mozambik yang membahas tentang kerja sama kelautan dan perikanan khususnya terkait peningkatan kapasitas SDM. Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, hubungan Indonesia dan Mozambik telah terjalin kuat terutama dalam bidang peningkatan kapasitas SDM kelautan dan perikanan dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) sejak 2011. 

"Kegiatan peningkatan kapasitas SDM yang pernah dikerjasamakan dan diberikan oleh Pemerintah RI kepada Mozambik dalam bentuk pelatihan-pelatihan di sektor kelautan dan perikanan yang dilaksanakan di Indonesia serta pengiriman tenaga ahli Indonesia ke Mozambik," ujar Nyoman.

Ia berharap, kegiatan peningkatan kapasitas tersebut dapat memberikan manfaat antara lain pemanfaatan resource center Indonesia berupa Balai Pelatihan Perikanan dalam rangka meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan negara-negara Afrika.

Peningkatan kapasitas dalam kerangka KSS yang diberikan Pemerintah RI kepada Mozambik antara lain International Training Program for African Countries on Marine Fisheries 2011 di Balai Budidaya Air Payau Situbondo; International Training Program on Freshwater Aquaculture for Asian, Pacific and African Countries 2012 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi; International Workshop on Community Based Freshwater Aquaculture for Pacific and African Countries 2015 di Sukabumi; International Training on Sustainable Fishery Product Development for African Countries 2016 di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi; International Training on Fisheries for African and Middle East Countries 2017 di BPPP Ambon; Workshop on Review of the Implementation of National Plan of Action to Prevent and Combat IUUF 2017 di Bali; IFFAI Regional Training for Prosecutors 2019 di Jakarta; serta Workshop on Integrated Fish Information System for Mozambique: Towards Responsible Fish Production 2019 di Mozambik.

Sebelum melakukan pertemuan dengan Kementerian Laut, Perairan Darat, dan Perikanan Mozambik, Kepala BRSDM terlebih dahulu diterima oleh Duta Besar RI untuk Mozambik H.E Herry Sudrajat. Turut hadir mendampingi pada kunjungan kerja ke Mozambik ini antara lain Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Planologi Ruang Laut Dyah Erowati serta perwakilan dari Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP dan Sekretariat BRSDM.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, pihaknya mendorong kerja sama sektor perikanan dalam kerangka Selatan-Selatan.

"Kepentingan untuk menyeimbangkan antara perlindungan ekologi, kesehatan lingkungan laut, dan pembangunan ekonomi mutlak memerlukan adanya kerja sama. Untuk itu Indonesia mendorong negara-negara yang menguasai teknologi perikanan sebagai mitra pembangunan, untuk memberikan dukungan teknis terhadap Negara Selatan-Selatan, dalam bentuk talent training dan capacity building," ujar Menteri Trenggono.


Sumber : kkp


Jumat, 18 Agustus 2023

Empat ASN Inovatif KKP Terima Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi di HUT Ke-78 RI

Empat aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerima tanda kehormatan Satyalencana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo di hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia.

Keempatnya melakukan sejumlah inovasi untuk mendukung pengembangan subsektor perikanan budidaya yang ramah lingkungan di Tanah Air, dan mendorong para pembudidaya semakin produktif.

"Saya berharap dedikasi, pengabdian dan prestasi ini dapat menjadi penyemangat dan motivasi bagi pegawai yang lain, dan berdampak positif pada pencapaian kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Satyalencana Wira Karya merupakan tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada warganya yang sudah memberikan darma bakti besar kepada negara dan bangsa sehingga bisa menjadi teladan bagi orang lain. Menteri Trenggono mewakili Presiden Jokowi memberikan tanda kehormatan tersebut kepada empat pegawai saat upacara memperingati HUT RI ke-78 lingkup KKP di Gedung Mina Bahari I, Jakarta. 

Keempat ASN penerima Satyalencana Wira Karya yakni Rohana Hidayati dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, yang telah berperan aktif menerapkan dan melakukan diseminasi model pembenihan dan pembesaran ikan gabus haruan yang ramah lingkungan menggunakan zooplankton.

Selanjutnya Hamsah Amiruddin dari Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, atas perannya menerapkan sistem manajemen pengelolaan induk, larva rearing, pendistribusian benih, monitoring dan pendampingan terhadap pembudidaya ikan bubara (Caranxignobilis) di wilayah Provinsi Maluku dan kawasan Indonesia bagian timur lainnya.

Lalu Faidar yang sehari-hari bertugas sebagai Pengawas Perikanan Penyelia di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi Selatan. Faidar mencetuskan metode Solusi Pemeliharaan Secara Individual Terkontrol Efektif Ramah Lingkungan Untuk Produksi Benih Rajungan Unggul (SOLITER BIRU). Dengan metode ini mengisolasi calon benih rajungan agar terlindung dari kanibalisme antar sesama sehingga meningkatkan produksi benih rajungan bermutu.

Serta Marwa, Pengawas Perikanan Ahli Madya pada Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, dengan inovasi Planlet rumput laut kotoni (Kappaphycus Alvarezii) dan optimalisasi metode kultur jaringan yang dapat mempercepat waktu panen dan meminimalisir biaya operasional pembudidaya.

"Tetap jaga semangat pengabdian dan pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan Indonesia," pungkas Trenggono.

Dirjen Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu turut mengapresiasi inovasi yang dilakukan empat pegawainya. Dengan inovasi-inovasi tersebut, Tebe -sapaan Tb Haeru Rahayu- optimis dapat mendongkrak produktivitas perikanan budidaya nasional, khususnya komoditas rumput laut yang masuk jajaran andalan ekspor produk perikanan.

Dia juga berharap tanda kehormatan dari Presiden RI Joko Widodo dapat menstimulus pegawai lainnya untuk melakukan inovasi, dengan mengoptimalkan fasilitas dan sarana prasana di tempat bertugas, maupun secara mandiri.

"Seperti yang sudah disampaikan Bapak Menteri, budidaya adalah masa depan perikanan, maka dari itu inovasi itu keharusan agar kegiatan budidaya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk ekologi dan juga kesejahteraan masyarakat," bebernya.

Selain Satyalancana Wira Karya bagi empat pegawai inovatif, Presiden Joko Widodo juga memberikan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada pegawai KKP yang telah mengabdi selama 10, 20 dan 30 tahun.



Sumber : kkp


Anindita Sistya Rahmawati

 



Nama : Anindita Sistya Rahmawati, S.Pi

Unit Kerja : Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

Alamat : Jl Imogiri Barat Km 11,5 Jetis, Bantul, Yogyakarta

Email : anindita.rahmawati@kkp.go.id & aninditasistya@gmail.com



Senin, 14 Agustus 2023

Kepala LRMPHP Hadiri Aksi Bersih Pantai Parangkusumo Bantul


Kepala Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan, Kartika Winta Apriliany bersama Tim mengikuti kegiatan bersih pantai di Pantai Parangkusumo Kabupaten Bantul pada 13 Agustus 2023. Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi bersama Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) dengan berbagai pihak yang diinisiasi oleh Junior Chamber International (JCI) Yogyakarta. 

Aksi bersih pantai ini merupakan bagian kegiatan Bulan Bakti Pramuka tahun 2023 dan sejalan dengan program Bulan Cinta Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu wujud komitmen KKP dalam menjaga kelestarian ekosistem laut sesuai dengan prinsip ekonomi biru. 

Kegiatan aksi bersih pantai dimulai dengan apel pagi bersama dan sambutan dari panitia. Melalui aksi ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dalam upaya pengendalian sampah plastik masuk ke laut serta menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu aksi ini merupakan wujud implementasi nyata bagi pramuka untuk menerapkan dan menjadi agen perubahan dalam pemilahan serta pengelolaan sampah. Oleh karena itu aksi ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan sejalan dengan cita-cita dan tujuan pengembangan berkelanjutan yang juga terus dikampanyekan secara masif oleh organisasi kepanduan dunia. 

Dalam aksi ini, jenis sampah yang dikumpulkan meliputi sampah anorganik berbahan plastik dan campuran seperti bungkus makanan, bungkus detergen, sedotan minuman, kaleng, botol kaca, fiber dan lainnya. 

Pengelolaan sampah anorganik ini bertempat di Gardu Action (Garbage Care and Education) Parangtritis. Prinsip penanganan sampah anorganik ini dengan pemanfaatan kembali barang bekas (reuse) untuk diolah menjadi barang-barang unik layak pakai (recycle) serta terus mengkampanyekan pengurangan penggunaan barang yang sulit terurai (reduce) kepada masyarakat sekitar.


Rabu, 09 Agustus 2023

Menteri Trenggono Lepas Lulusan Satdik KP ke Jepang dan Taiwan


Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono melepas 73 lulusan Satuan Pendidikan (Satdik) KP yang telah diterima bekerja dan magang di sejumlah negara, seperti Jepang dan Taiwan.
 
Sebaran penerimaan tersebut terbagi pada PT. OS Selnajaya sebanyak 28 orang, PT. INNA sebanyak 22 orang , PT OSIN sebanyak 16 orang dan PT. Margatama sebanyak 7 orang.
 
Penerimaan ini sendiri merupakan tahap pertama dari Lulusan Satdik KP Tahun 2023 dan buah dari komitmen KKP melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) dalam mencetak lulusan satuan pendidikan tinggi KP yang siap terserap dalam dunia usaha dan dunia industri dalam skala nasional hingga global.
 
“Program bekerja dan magang di luar negeri ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengalaman dan peningkatan kapasitas kepada lulusan Satuan Pendidikan KKP, untuk meraih ilmu, menciptakan inovasi, yang nantinya dapat diadaptasi dan dikembangkan ketika dia kembali ke Indonesia, ke daerah asalnya,” tegas Menteri Trenggono.

Hal tersebut disampaikan Menteri Trenggono pada acara VOGA FEST 2023, yang terlaksana pada 8 Agustus 2023, di Ballroom Gedung Mina Bahari III, Jakarta. Giat ini dihadiri secara hybrid oleh 1.995 orang lulusan Satuan Pendidikan KP dari seluruh wilayah Indonesia serta 18 mitra dunia usaha dan industri sektor KP.
 
“Anda adalah manusia terpilih yang unggul dan terdidik dengan baik. Dengan kembalinya adik-adik ke daerahnya setelah melaksanakan kerja dan magang di luar negeri, adik-adik akan dapat mengubah lingkungannya, bermanfaat untuk lingkungannya, menciptakan pelaku utama KP yang andal dan kompeten,” terangnya.
 
Lulusan Satdik KP juga diharapkan dapat menciptakan peluang usaha yang luas serta meningkatkan nilai kompetitif produk yang bisa diterima secara global. Karena lulusan Satdik KP adalah garda terdepan untuk memakmurkan Indonesia.
 
Menteri Trenggono pun menilai bahwa dunia usaha dan industri akan tumbuh jika sumber daya manusianya unggul, berkembang dan berkualitas sesuai yang diperlukan. Karenanya, peningkatan SDM menjadi prioritas dalam membangun sektor KP di Indonesia.
 
Hal senada disampaikan Kepala Badan, I Nyoman Radiarta. Dikatakan bahwa VOGA FEST 2023 memberikan kesempatan yang sangat baik bagi para taruna yang akan lulus, untuk bertemu langsung dengan berbagai perusahaan dan instansi di industri kelautan dan perikanan.
 
“Ini adalah momen penting bagi Taruna-taruni Satdik KKP dan mitra dunia usaha dan industri untuk saling terkoneksi dan menciptakan peluang karir di industri kelautan dan perikanan. Saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, hingga pertukaran ide dan informasi,” jelas Nyoman.
 
“Saya ingin mengajak kalian untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Pertimbangkan nilai-nilai perusahaan, visi, dan bagaimana perusahaan tersebut berperan dalam menjaga lingkungan dan menaikkan taraf hidup masyarakat kelautan dan perikanan di negeri ini,” ungkapnya.
 
Melalui VOGA FEST, Nyoman juga berharap lulusan yang bekerja di luar dapat kembali mengharumkan nama bangsa melalui pengembangan sektor KP, berdampak dan membawa perubahan untuk banyak hal.
 
Pada VOGA FEST 2023 juga dilaksanakan pameran oleh mitra dunia usaha dan dunia industri (du/di) serta taruna/i; talkshow yang menghadirkan mitra du/di, alumni yang sukses, serta perwakilan Pusat Pendidikan KP, hingga penandatanganan Memorandum of Undertstanding (MoU) dengan mitra du/di, di mana penandatanganan penandatangan dilakukan antara BPPSDM KP dengan PT. OS Selnajaya, PT OSIN dan PT INNA, untuk memperkuat kerja sama dalam menyerap lulusan Satuan Pendidikan Tinggi Vokasi di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan.
 
Salah satu lulusan Satdik KP asal Kupang, Ghenold Yusrainal Ora, yang merupakan anak nelayan, pun bersyukur mendapat kesempatan untuk bekerja di Jepang. Dengan segala kompetensi yang dirinya dapatkan saat menempuh pendidikan, Ghenold yakin dapat meraih kesuksesan di Jepang dan akan membawa inovasi terbaik untuk ia adaptasi di wilayahnya agar dapat menyekolahkan keempat adiknya serta meningkatkan derajat kedua orang tuanya.
 


Sumber : kkp


Jumat, 04 Agustus 2023

Instruktur LRMPHP Menjadi Narasumber Kegiatan Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan di Gunungkidul

Instruktur Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan menghadiri  kegiatan Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan Angkatan VII (POKIR) tahun 2023 di Desa Betoro Lor, Karangasem, Ponjong, Gunungkidul. Kegiatan yang diadakan pada 2 Agustus 2023 merupakan Sub Kegiatan Pemberian Fasilitas bagi Pelaku Usaha Perikanan Skala Mikro dan Kecil dalam Satu Daerah Kab/Kota yang diadakan oleh dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Kegiatan dihadiri oleh Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Noor Ichsan, Penyuluh Perikanan Kab. Gunungkidul, Danang Suryo Kusuma Aji, dan para peserta pelatihan dari Dusun Betoro Lor, Kalurahan Karangasem. 

Pelatihan pengolahan hasil perikanan tentang pembuatan olahan patin yaitu ikan patin bakar dan soup ikan patin menghadirkan narasumber Ibu Yosef dari Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI). Selain pelatihan dalam bentuk praktek, pada kesempatan ini juga diberikan sosialisasi Perda No 3 Tahun 2016 tentang Keamanan Pangan, Kandungan Gizi Ikan dan Manfaatnya, Potensi Perikanan dan Rencana Kerja Penyuluhan.

LRMPHP menghadirkan  Instruktur Muda, Koko Kurniawan sebagai narasumber yang menyampaikan paparan tentang Peranan Riset dan Mekanisasi dalam Pengembangan Hasil Perikanan. Dalam paparannya disampaikan dinamika reorganisasi terkini pasca terbitnya Peraturan Presiden RI Nomor 38 Tahun 2023 dimana Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) bertransformasi menjadi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) yang berdampak pada tugas dan fungsi utama pada UPT, khususnya UPT yang berbasis riset seperti LRMPHP. Tugas dan fungsi LRMPHP yang awalnya melakukan riset mekanisasi dibawah BRSDM KP, bertransformasi menuju fungsi pelatihan dibawah BPPSDM KP. “Kegiatan pelatihan ini sejalan dengan salah satu program prioritas KKP dalam mendukung implementasi program prioritas tersebut " jelasnya.  

Instruktur LRMPHP ini juga memaparkan tentang fungsi dan peran teknologi dalam pengolahan hasil perikanan. “Teknologi dibidang pengolahan hasil perikanan akan membantu pelaku usaha perikanan dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan, ”jelasnya. Selama paparan terlihat peserta sangat antusias terutama pada materi peralatan tepat guna hasil inovasi LRMPHP seperti mesin pemisah daging ikan, dan teknologi pengolahan fish jelly.


Kamis, 03 Agustus 2023

Neptune Tv KKP Hadir di Biznet IPTV

Program dokumenter Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Neptune Tv kini hadir di layanan televisi interaktif Biznet IPTV. Kolaborasi KKP dan Biznet semakin mengoptimalkan penyebarluasan informasi sektor kelautan dan perikanan kepada masyarakat luas.

"Kerja sama KKP dan Biznet ini merupakan langkah maju dalam upaya penyebarluasan informasi sektor kelautan dan perikanan ke tengah masyarakat," ungkap Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto dalam siaran resmi KKP di Jakarta. 

Neptune Tv merupakan satu dari berbagai program publikasi yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai sarana penyebarluasan informasi. Program ini berupa tayangan dokumenter yang dikemas semenarik mungkin dengan durasi minimal 26 menit. 

Sepanjang tahun 2022, KKP sudah memproduksi 76 tayangan yang dapat disaksikan di akun Youtube resmi kementerian, Maxstream, dan channel IndiHome.

Doni menambahkan, kehadiran Neptune Tv di Biznet IPTV yang akan tayang perdana pada 3 Agustus nanti diharapkan menjadi pilihan program informasi maupun literasi bagi masyarakat, khususnya pelanggan Biznet.

Kerja sama ini menurutnya, sekaligus menjadi tantangan bagi KKP dalam menyajikan tayangan dokumenter yang berkualitas, baik dari sisi visual maupun materi yang disampaikan.

"Seperti yang disampaikan Pak Menteri, sektor kelautan dan perikanan itu besar sekali potensinya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan yang kaitannya dengan masalah-masalah global seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan. Jadi sudah seyogyanya informasi di sektor ini disampaikan seluas-luasnya kepada masyarakat, entah itu mengenai kehidupan nelayan, pembudidaya sampai ke bagaimana sih tata kelola kelautan dan perikanan itu sendiri," paparnya.

Dokumenter Neptune Tv akan tayang di Channel Lifestyle HD Biznet IPTV setiap hari Kamis pukul 20.00 WIB dengan episode baru setiap minggunya. Kehadiran program Neptune Tv juga diharapkan dapat memperluas jangkuan pelanggan Biznet di Indonesia.

“Kami mendukung upaya Kemetrian Kelautan dan Perikanan khususnya dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat mengenai sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Karena itu, Biznet sebagai perusahaan infrastruktur digital terintegrasi di Indonesia sangat mengapresiasi kehadiran program dokumenter Neptune Tv KKP di Biznet IPTV, karena program ini tidak hanya merupakan karya anak bangsa, namun juga merupakan program yang mengedukasi masyarakat khususnya mengenai sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Selain itu, kehadiran program Neptune Tv KKP ini juga dapat menambah variasi program di Biznet IPTV yang telah ada sebelumnya. Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi suatu usaha dalam menghadirkan program yang berkualitas, informatif dan juga edukatif baik bagi pelanggan Biznet IPTV maupun masyarakat Indonesia,” ujar Adi Kusma, President Director Biznet.

BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI 

Tentang Biznet

Biznet merupakan perusahaan infrastruktur digital terintegrasi di Indonesia, menyediakan layanan Internet, Data Center, Cloud Computing dan IPTV. Kami memiliki komitmen untuk membangun infrastruktur modern dengan tujuan mengurangi kesenjangan digital Indonesia dengan negara berkembang lainnya. Biznet memiliki dan mengoperasikan jaringan Fiber Optic tercanggih dan data center terbesar di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai perusahaan silakan kunjungi biznetnetworks.com.

Tentang Biznet IPTV

Layanan TV interaktif yang menghadirkan program hiburan terkini dengan kualitas 4K terbaik dan dapat diakses menggunakan jaringan The New Biznet Fiber. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Biznet IPTV silakan kunjungi biznetiptv.com.


Sumber ; kkp


Rabu, 02 Agustus 2023

KKP & Prefektur Miyagi Jepang Jalin Kerja Sama Pengembangan SDM

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Prefektur Miyagi Jepang menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kelautan dan perikanan dengan fokus penyiapan Specified Skilled Workers (SSW) atau pekerja terampil khusus.

Kedua pihak sepakat untuk menandatangani kerja sama tersebut di tahun ini. Hal tersebut diungkapkan saat KKP melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) menerima audiensi Gubernur Prefektur Miyagooi Yoshihiro Murai, di Kantor Pusat BPPSDM, Gambir, Jakarta.

Pada audiensi tersebut dibahas mengenai perkenalan dari Prefektur Miyagi, termasuk gambaran pekerja Indonesia di sana, dan rencana pemberian dukungan Pemerintah Prefektur Miyagi untuk peningkatan kapasitas SDM Indonesia hingga berstatus Specified Skilled Workers (SSW) atau pekerja terampil khusus yang siap bekerja di Prefektur Miyagi dengan hak, keselamatan kerja dan perlindungan hukum.

"Indonesia dan Jepang, khususnya Prefektur Miyagi, dari sisi potensi sektor perikanan memiliki kesamaan karakteristik termasuk penangkapan ikan komersial, akuakultur, dan pengelolaan sumber daya kelautan yang menyediakan beragam produk untuk pasar domestik dan internasional. Kesamaan ini menjadi kekuatan Indonesia dan Prefektur Miyagi untuk bekerja sama di bidang pertukaran tenaga kerja untuk membantu mempertahankan industri perikanan di Jepang dan mendukung pengembangan SDM di sektor perikanan Indonesia," ujar Kepala Badan I Nyoman Radiarta.

"Hal ini pula menjadi faktor pendukung yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari delapan negara ASEAN yang mendapat prioritas pengiriman tenaga kerja terampil tertentu ke Jepang. Hal ini tentu menjadi peluang yang baik bagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah SDM usia produktif yang besar," tambah Nyoman.

Nyoman mengatakan, pihaknya telah menghasilkan banyak lulusan yang telah tersebar di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Panama, Peru, Argentina, Portugal, Arab Saudi, Sri Lanka, Malaysia, Taiwan, Jepang, Korea, Brunei Darussalam, Timor Leste, dan Australia. Sebanyak 982 orang di antaranya bekerja di sektor perikanan di Jepang. 

"Angka ini menunjukkan besarnya permintaan Jepang terhadap pekerja SSW Indonesia. Di sisi lain, hal ini juga mengharuskan kita untuk mengetahui keberadaan, kondisi, kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi mereka," ungkap Nyoman. 

Karena itu, Nyoman juga mengusulkan kerja sama terutama bagi pencapaian kelayakan lulusan untuk bekerja di Jepang level 1 dan 2 SSW meliputi pelatihan bahasa dan budaya Jepang, magang di perusahaan Jepang agar memenuhi persyaratan menjadi SSW. Diusulkan juga dalam kerja sama ini mekanisme ketertelusuran berdasarkan data base bagi Warga Negara Indonesia di sektor perikanan Jepang untuk memberikan perlindungan hukum dan menjamin keselamatan selama bekerja di Jepang, serta link and match strategi dengan universitas, entitas swasta, perusahaan, pemangku kepentingan lainnya untuk mempromosikan bisnis, ilmiah, dan kemitraan.

Nyoman juga mendorong penandatanganan kesepakatan dengan Prefektur Miyagi dan mendorong implementasi pertukaran pelajar, dosen dan tenaga kependidikan melalui program Summer School dari Jepang ke Indonesia dan sebaliknya.

Hal senada juga diungkapkan Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai yang menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan SDM Indonesia untuk bekerja di sektor perikanan di Jepang. Disampaikannya, saat ini peserta magang di Jepang yang terbanyak adalah Vietnam dan Indonesia, dengan jumlah yang hampir sama. Ke depannya, Indonesia dapat menyusul melebihi Vietnam. 

Karena itu pihaknya menyampaikan ketertarikannya untuk bermitra dengan BPPSDM, baik dalam jangka pendek, menegah, maupun panjang. Ia juga mendorong percepatan penandatangan kerja sama dengan BPPSDM dalam waktu dekat.

Sementara itu, Anggota DPRD Prefektur Miyagi Kazuyoshi Hatakeyama mengatakan, Jepang memiliki teknologi canggih di sektor perikanan, akan tetapi memiliki jumlah SDM yang sangat terbatas, terutama untuk usia muda. Sementara Indonesia, dikatakannya memiliki jumlah SDM perikanan yang banyak, sehingga diharapkan SDM Indonesia tersebut dapat bekerja di sektor perikanan Jepang, khususnya di Prefektur Miyagi.

Menurut Yoshihiro Murai, turut serta pada pertemuan ini tiga orang Anggota DPRD Prefektur Miyagi, yang seharusnya tidak dapat hadir karena kesibukan yang sangat padat menjelang pemilihan dewan legislatif. Namun demikian, mereka meninggalkan kesibukan tersebut, karena sangat ingin berkunjung ke Indonesia guna membahas kerja sama ini. 

Sevanyak 17 delegasi Prefektur Miyagi tampak antusias mengikuti audiensi dengan KKP. Perwakilan tersebut terdiri dari Gubernur Prefektur Miyagi beserta jajaran pemerintah dan DPRD Prefektur Miyagi, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, dan PT. OS Selnajaya. Setelah pertemuan audiensi tersebut, selanjutnya kedua pihak akan mendiskusikan secara internal dan saling berkoordinasi untuk segera menyusun naskah kerja sama beserta rencana aksinya guna ditandatangani di tahun ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendukung kerja sama antara KKP dengan Jepang bagi sektor kelautan dan perikanan. "Jepang-Indonesia punya kesamaan sebagai negara bahari. Jepang punya keunggulan dari sisi teknologi yang bisa kita kerjasamakan," ungkap Menteri Trenggono.



Sumber : kkp


Selasa, 01 Agustus 2023

LRMPHP Terima Siswa PKL SMK N 1 Tanjungsari

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan menerima siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari SMK Negeri 1 Tanjungsari Gunungkidul, 1 Agustus 2023. Penerimaan PKL ini menindaklanjuti  Surat Nomor : 421/359 tanggal 4 Mei 2023 tentang Permohonan Tempat PKL di LRMPHP, sekaligus tindak lanjut implementasi kesepakatan bersama yang diinisiasi kedua belah pihak tentang kemitraan dalam rangka pelatihan dan pengembangan sekolah menengah kejuruan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri.

Pada tahun 2023 ini, SMK N 1 Tanjungsari mengirimkan 2 siswanya dari Program Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHPi) atas nama Aulia Pramesti Damarwati (NIS. 211214) dan  Choirul Iqhbal Hanafi (NIS. 211212)  selama 2 bulan mulai 1 Agustus hingga 30 September 2023.

Koordinator Pelayanan Teknis LRMPHP, Tri Nugroho Widianto mewakili Kepala LRMPHP menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejalan dengan program prioritas Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP). 

Sementara itu Kepala Tata Usaha LRMPHP, Afris Syahada yang ikut hadir dalam penerimaan siswa PKL ini berpesan agar selalu mematuhi tata tertib di LRMPHP dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang diperoleh selama kegiatan.

Dalam rangkaian penerimaan siswa PKL ini, para siswa  selanjutnya diajak berkeliling melihat sarpras LRMPHP seperti perpustakaan, laboratorium kimia, laboratoium pengolahan, laboratorium sensori, workshop, ruang display alsinkan, sekaligus orientasi pengenalan peralatan dan fungsi serta mekanisme kerjanya.