PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Selasa, 16 Februari 2016

Uji Terap Alat Transportasi Ikan Segar Roda 2 (ALTIS-2)

Kontainer pengangkut ikan yang dilengkapi sistem pendingin ringan bertenaga baterai, oleh pedagang keliling, mampu mempertahankan suhu dan kesegaran ikan hingga ke tangan konsumen.

Salah satu penyebab rendahnya mutu ikan saat diterima konsumen, adalah karena lemahnya penanganan ikan selama transportasi dari tempat pelelangan ikan (TPI) ke tangan konsumen. Umumnya kegiatan transportasi yang dilakukan oleh pedagang ikan keliling adalah menggunakan styrofoam box atau blong plastik yang direkayasa dipasang disamping belakang sepeda motor. Material kontainer tersebut tidak memenuhi standar higiena karena permukaan styrofoam memiliki porositas yang besar sehingga memungkinkan kotoran menempel dan sulit dibersihkan, selain itu penggunaan blong plastik juga tidak ergonomis dan dapat menyebabkan keseimbangan berkendara terganggu serta memberikan kesan kotor/kusam.

Melihat banyaknya pelaku pedagang ikan keliling di berbagai daerah di Indonesia dengan peralatan sederhana tersebut, maka peneliti LPPMPHP mengembangkan rancang bangun alat transpotasi ikan segar untuk motor roda dua (ALTIS 2), yang terdiri dari kontainer insulasi yang dilengkapi pendingin yang dapat dirangkai dengan sepeda motor roda dua.

Material kontainer
ALTIS - 2 dibuat dari komponen bahan-bahan yang ringan namun kuat untuk digunakan dalam praktek penjualan ikan keliling. Secara umum, dinding kontainer terbuat dari bahan plat alumunium dengan sistem insulasi menggunakan polyuretan. Sedangkan sistem pendingin dipasang di dalam dinding kontainer menggunakan thermoelectric cooler (TEC). Untuk mendapatkan bobot yang ringan, rangka dudukan (bracket) kontainer dibuat dari bahan plat/batang alumunium.

Performa ALTIS-2
ALTIS-2 digunakan untuk ikan yang telah dingin sebelum dijajakan oleh pedagang ikan keliling (telah di es atau disimpan beku). Alat ini mampu mempertahankan suhu ikan 3 - 4 oC selama kegiatan, dengan waktu keliling hingga 4 - 5 jam, serta mampu menampung ikan sebanyak 60 Kg. Selain lebih higienis dan lebih kuat secara fisik, keuntungan menggunakan ALTIS 2 yaitu pedagang tidak perlu membawa es untuk mempertahanan suhu ikan, serta dapat meningkatkan omzet penjualan oleh kesan bersih dan modern yang menarik para konsumen/pelanggan.

Tanaman Tumbuh Pesat dengan Pupuk Rumput Laut

Selain kaya akan kandungan mineral, nutrien anorganik dan organik, rumput laut juga memiliki kandungan hormon pemacu tumbuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Indonesia merupakan salah satu penghasil rumput laut terbesar di dunia, namun pemanfaatannya di dalam negeri masih terbatas untuk produk pangan, produk semi-jadi, serta beberapa produk kosmetik, sedangkan penggunaan rumput laut untuk bidang pertanian dan hortikultura masih belum banyak dilakukan. Disisi lain, penggunaan jenis pupuk organik kini semakin meningkat sebagai akibat dampak negatif pemakaian pupuk kimia yang intensif terhadap ekosistem pertanian dan lingkungan secara luas. Hal tersebut mendorong peneliti LPPMPHP untuk mengembangkan proses pembuatan serta peralatan pengolahan pupuk organik berbahan dasar rumput laut.

Gambar 1. Pupuk Cair Rumput Laut

Pupuk cair rumput laut dihasilkan dengan cara mengekstrak cairan yang terkandung dalam rumput laut (SAP) dengan cara pengepresan, atau dengan cara mengompos rumput laut dalam tanki dengan menambahkan bakteri fermentasi dan media pertumbuhan, seperti molase (tetes tebu). Cairan yang dihasilkan kemudian dipisahkan menggunakan alat pengepres atau filter press, lalu pupuk cair diujikan ke tanaman. Peralatan yang dikembangkan untuk menghasilkan pupuk cair, antara lain terdiri dari: mesin pencuci rumput laut, alat pencacah dan penggiling, tanki pemanas (ekstraksi), mesin pengepres hidoulik, tanki fermentasi, serta filter press.

Gambar 2. Pupuk rumput laut granul

Selain pupuk cair, tim peneliti LPPMPHP juga mengembangkan pupuk padat rumput laut dalam bentuk granul. Bahan yang digunakan berasal dari rumput laut cokelat Sargassum sp., dan juga memanfaatkan limbah industri pengolahan agar (Gracilaria sp). Bahan rumput laut tersebut dicampur dengan bahan pengisi lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan unsur hara kemudian diolah menjadi bentuk granul. Beberapa peralatan hasil rancang bangun peneliti LPPMPHP untuk pengolahan pupuk granul tersebut diantaranya: Mesin penepung rumput laut, mesin granulator, conveyor belt, dan mesin pengayak.

  
Gambar 3. Uji pupuk terhadap tumbuhan

Aplikasi penggunaan pupuk rumput laut terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Beberapa tanaman uji seperti cabai, tomat, dan terung menunjukan pertumbuhan serta pembentukan set buah yang lebih cepat.