Melalui sambungan telewicara, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengapresiasi aksi yang diselenggarakan BRSDM. Dalam arahannya, Menteri Trenggono mendorong seluruh pihak, khususnya generasi muda untuk peduli terhadap pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Kesehatan laut harus menjadi tanggung jawab bersama, khususnya generasi muda. Kegiatan ini harus selalu diupayakan. Penanaman vegetasi pantai harus dilakukan berkelanjutan dan dilaksanakan secara swadaya. Seluruh satuan pendidikan KP, baik itu tingkat menengah dan tinggi juga harus memiliki pemahaman yang sama terkait kepedulian terhadap laut," tegas Menteri Trenggono.
Tak hanya itu, Menteri Trenggono juga berpesan kepada generasi muda untuk bergerak menjadi wirausaha di sektor budidaya, guna meningkatkan nilai perekonomian dan sejalan dengan program prioritas KKP, salah satunya yakni pengembangan budidaya perikanan untuk peningkatan ekspor yang didukung hasil riset kelautan dan perikanan.
Menanggapi arahan Menteri Trenggono, Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro mengajak serta seluruh masyarakat untuk terus menjaga kebersihan wilayah pesisir dan sungai dari sampah dan penanaman vegetasi pantai untuk menjaga pantai dari abrasi dan merehabilitasi ekosistem pesisir.
"Gerakan Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai merupakan sebuah gerakan untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan pesisir dan sungai bagi generasi akan datang. Gerakan ini juga merupakan bagian dari upaya menjaga keberlanjutan sumber daya. Mari kita laksanakan pembangunan kelautan dan perikanan dengan menerapkan prinsip ekonomi biru, agar laut tetap sehat dan masyarakat semakin sejahtera," ucapnya.
Aksi Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai dilaksanakan secara serentak di 45 Satuan Kerja lingkup BRSDM dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Rangkaian kegiatan ini juga merupakan bagian dari kegiatan Aksi Pemuda Jaga Iklim yang diinisiasi EcoNusa Foundation.
Dalam pelaksanaanya, BRSDM turut menggandeng masyarakat kelautan dan perikanan serta pemerintah daerah setempat dengan jenis kegiatan meliputi: 1. Penanaman 22.810 vegetasi pantai dan tanaman pelindung, yang terdiri dari mangrove, cemara laut, tabe buya, dan lainnya; 2. Kegiatan bersih pantai dan sungai; 3. Transplantasi terumbu karang dan penanaman 50 Coral Tree dan 65 Wakatobi Sea Bamboo; serta 4. Pelepasliaran 2.000 benih lobster hasil pendederan hatchery dari tangkapan SKIPM dan tebar 2.200 benih ikan baronang hasil pembenihan balai riset.
Serangkaian dengan kegiatan ini, pada 22-23 Oktober 2021, BRSDM telah menyelenggarakan Pelatihan Akbar dengan 22 tema pelatihan kelautan dan perikanan secara virtual dan serentak oleh lima Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) lingkup BRSDM. Pelatihan ini diikuti oleh 10.000 peserta dari berbagai kalangan masyarakat dan tengah diajukan ke rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada kategori Peserta Pelatihan Virtual Perikanan Terbanyak se-Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Trenggono turut mengapresiasi kegiatan pelatihan dan mendorong untuk terus dikembangkan dan disempurnakan menyesuaikan kebutuhan masyarakat, sehingga dapat menghasilkan SDM yang terampil untuk mendukung tiga program prioritas KKP.
Selain Aksi Generasi Muda Peduli Pesisir dan Sungai dan Pelatihan Akbar, guna menyemarakkan HUT KKP ke-22, BRSDM
juga melaksanakan kegiatan donor darah pada 15 Satuan Kerja lingkup BRSDM berkolaborasi dengan Unit Pelaksana Teknis lainnya lingkup KKP yang berada pada satu wilayah kerja.
Sumber : kkp