PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Selasa, 18 Mei 2021

Metode dan Teknologi Menghitung Benih Ikan

Ilustrasi (sumber : https://matabanua.co.id/)

Potensi sektor perikanan budidaya di Indonesia cukup besar, bahkan berdasarkan siaran pers KKP untuk tahun 2021 target produksi sekitar 19,47 juta ton yang terdiri dari ikan sebesar 7,92 juta ton dan rumput laut 11,55 juta ton, yang naik 1,03 juta ton dari target produksi tahun 2020 yaitu 18,44 juta ton. Disamping produksi ikan konsumsi, target lain pada tahun 2021 adalah produksi Ikan hias.

Target produksi perikanan yang besar tersebut seharusnya didukung dengan teknologi akuakultur yang baik supaya target tersebut dapat tercapai. Salah satu kendala yang dialami para pembudidaya ikan adalah perhitungan benih ikan karena masih menggunakan metode manual atau takaran. Berdasarkan informasi dari IKANPEDIA Metode yang banyak digunakan yaitu dengan menghitung manual atau menggunakan takaran yang membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya tidak akurat. Metode menghitung manual biasanya digunakan untuk menghitung bibit dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Meskipun membutuhkan waktu yang lama, tetapi metode ini terbilang cukup akurat. Metode yang kedua yaitu menggunakan takaran gelas. Umumnya metode ini digunakan untuk menghitung jumlah benih ikan yang banyak. Metode ini lebih cepat dan efektif, tetapi tingkat akurasinya belum pasti. Metode yang ketiga yaitu menggunakan timbangan. Metode ini  mirip dengan metode takarang menggunakan gelas hanya saja takarannya dikonversi menjadi berat. Untuk kecepatan dan efisiensi metode ini cukup baik tetapi untuk akurasi masih belum pasti.

Sebenarnya teknologi perhitungan benih ikan sudah dikembangkan, bahkan sudah diproduksi dan digunakan oleh sebagian kalangan. Salah satu teknologi atau alat yang digunakan adalah Fry Counter. Teknologi ini salah satunya dikembangkan oleh Calitri Technology seperti disajikan pada gambar 1. Metode yang digunakan pada alat ini adalah melewatkan ikan melalui beberapa saluran atau channel dan dideteksi menggunakan sensor infrared pada tiap saluran. Hasil deteksi oleh sensor infrared kemudian diolah secara mikrokontroller dan hasilnya ditampilkan di monitor.  Bahkan selain untuk menghitung benih alat ini juga sudah dikembangkan untuk menghitung ikan dengan memberikan spesifikasi alat berdasarkan ukuran ikan yang akan dihitung.

Gambar 1. Fry Counter yang dikembangkan oleh Calitri Technology (sumber : https://www.calitri-technology.com)
IPB juga sudah melakukan pengembangan alat sejenis dan sudah dipublikasikan bahkan sudah dipatenkan. Alat seperti disajikan pada gambar 2. Alat ini secara prinsip hampir sama dengan Calitri Technology. Berdasarkan sumber dari teknologi-kelautan.com prinsip kerja alat ini yaitu  benih ikan dimasukkan kedalam wadah yang berisi air selanjutnya ikan akan masuk kedalam saluran atau trek yang terdiri dari 8 saluran dan dideteksi oleh sensor opto interruptor. Hasil deteksi sensor diolah menggunakan mikrokontroller yang selanjutnya ditampilkan di monitor.
Gambar 2. Fry Counter yang dikembangkan oleh IPB (sumber : https://ipb.ac.id/news)
Teknologi lain alat penghitung benih yang sudah dikembangkan adalah menggunakan metode pengolahan citra atau Image Processing yang saat ini sangat potensial karena mudah penggunaannya, hasilnya cepat mendekati real time dan akurat. Pengembangan teknologi ini salah satunya telah dikembangkan oleh A. Rahmadiansah et al. yang disampaikan dalam International Conference on Mathematics (2018). Gambar konsep alat seperti disajikan pada gambar 3. Dalam penelitiannya dikembangkan sensor pengolah citra yaitu menggunakan kamera. Kamera akan menangkap gambar benih ikan yang melewati sensor kamera. Kemudian informasi berupa gambar dari kamera diolah untuk dapat dihitung. Tahap pemrosesan citra yang dilakukan yaitu segmentation, filtering, morphology dan fish seeds calculation. Berdasarkan pengujian akurasi, alat yang telah dirancang mampu menghasilkan nilai rata-rata error terkecil 1,0% pada 300 bibit ikan.

Gambar 3. Konsep alat penghitung benih ikan menggunakan image processing (sumber : A. Rahmadiansah et al. dalam International Conference on Mathematics (2018) 


Penulis : Wahyu Tri H - LRMPHP

Senin, 17 Mei 2021

Halal Bihalal KKP, Menteri Trenggono Singgung Pentingnya Dream Team


Momen halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dijadikan sarana oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk memompa semangat jajarannya yang ada pusat maupun daerah. Menteri Trenggono menyampaikan kembali target-target yang harus diselesaikan dalam rangka menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai tulang punggung ekonomi negara. 

"Semuanya saling memaafkan, tidak boleh ada lagi ganjelan di hati baik kepada sesama rekan atau atasan. Kemudian semuanya melebur menjadi satu untuk membangun sektor kelautan perikanan menjadi sektor yang sangat bagus dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi untuk bangsa dan negara," imbau Menteri Trenggono. 

Halal Bihalal Kementerian Kelautan dan Perikanan berlangsung di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Senin (17/5/2021) siang. Kegiatan ini turut disaksikan para pegawai dari seluruh Indonesia melalui saluran meeting online dan juga media sosial. 

Target utama KKP di antaranya mendorong produktivitas perikanan budidaya berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan nelayan. Program prioritas pun sudah disusun untuk mencapai target-target tersebut. Mulai dari membangun kampung-kampung budidaya berbasis kearifan lokal, hingga meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap. 

Mengenai peningkatan produktivitas perikanan budidaya, Menteri Trenggono menegaskan pentingnya mengedepankan riset dan teknologi. Sebab yang ingin dicapai tidak sebatas keuntungan finansial tapi juga keberlanjutan ekosistem perikanan sesuai dengan konsep ekonomi biru yang saat ini menjadi acuan banyak negara. 

"Terus terang di sektor budidaya saya ingin seriusi betul. Produk kita adalah kebijakan, tapi saya belum melihat produk kita adalah kebijakan. Jadi saya minta di seluruh jajaran mulai dari bawah, apalagi kita akan menuju ekonomi biru. Di seluruh dunia saat ini menuju ekonomi biru. Budidaya pun bisa mencemari laut. Nah ini harus kita berpikir bagaimana tidak mencemari laut. Maka budidaya dengan teknologi, dengan cara-cara yang lebih bagus," tegasnya.

Menteri Trenggono pun mengajak jajarannya untuk solid dan aktif menelurkan ide-ide maupun berinovasi. Hal tersebut menurutnya kunci dalam mencapai target meski banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangannya adalah minimnya anggaran kementerian sehingga pembangunan infrastruktur perikanan tidak bisa hanya bergantung pada APBN.  

"Ini menjadi tantangan yang sangat menarik. Tapi ini kalau tidak didukung oleh bapak ibu semua, tidak akan berhasil. Keberhasilan ini bisa dilakukan apabila kita jadi dreamteam. Insya Allah tahun depan kita bisa bangkit dengan baik," pungkasnya.

 

Sumber : KKP

  

Selasa, 11 Mei 2021

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1442 H


Segenap pimpinan dan pegawai Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan - BRSDM KKP mengucapkan

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1442 H

Taqabbalallahu minna wa minkum


Sabtu, 01 Mei 2021

KKP-Telkomsel Kolaborasi Sajikan Konten Edukasi Sektor KP di MAXstream


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Telkomsel untuk menyajikan konten edukasi dalam bentuk video on demand terkait sektor kelautan dan perikanan melalui channel NeptuneTV di aplikasi MAXstream. 

Langkah KKP menghadirkan NeptuneTV di MAXstream yang dikelola Telkomsel dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat mendapat informasi mengenai konten video kelautan dan perikanan, sarana publikasi, serta menjadi salah satu wadah untuk mengedukasi masyarakat tentang pembangunan dan isu-isu sektor kelautan dan perikanan. 

Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar menyambut baik dan mendukung kolaborasi yang dijalin dengan Telkomsel. Ini merupakan salah satu upaya KKP dalam mengoptimalkan publikasi konten kelautan dan perikanan dengan cara yang  berbeda.  

“Humas KKP harus mampu menyosialisasikan kebijakan, menyebarluaskan pesan atau informasi serta mengedukasi masyarakat mengenai kebijakan hingga program-program kerja KKP kepada masyarakat. Salah satu bentuknya adalah tayangan video di kanal MAXstream Telkomsel,” ungkap Antam. 

Antam lebih jauh mengatakan upaya ini merupakan bentuk kegiatan konkret stratejik sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik. 

Vice President Digital Lifestyle Telkomsel Nirwan Lesmana mengatakan pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan KKP dalam mempublikasikan konten video untuk mengedukasi masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan melalui MAXStream.  “Kami merasa senang dapat berkolaborasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan memaknainya sebagai salah satu upaya berkelanjutan dalam menghadirkan MAXstream sebagai platform streaming video yang komprehensif bagi masyarakat. Kami berharap konten video dari KKP yang hadir di MAXstream dapat membuka lebih banyak peluang untuk memberikan edukasi mengenai manfaat aktivitas kelautan dan perikanan bagi masyarakat.” ujar Nirwan Lesmana. 

Senada, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP Agung Tri Prasetyo mengapresiasi sambutan Telkomsel dalam membangun sinergi dan kolaborasi memenuhi ruang publik dengan konten-konten yang mengedukasi dan menginspirasi masyarakat.  " Kami ingin membawa konten-konten yang dihasilkan KKP menjadi Bigger, Better dan Broader. MAXstream menjadi pilihan seiring trend digital yang koan dominan di era sekarang. Kita percaya kolaborasi KKP dengan MAXstream ini dapat mengoptimalkan penyebaran konten video tema kelautan dan perikanan, sekaligus diharapkan dapat mengisi ruang informasi publik dan media sosial dengan konten video terkait kelautan dan perikanan. Suatu kebanggaan bagi KKP menjadi kementerian pertama yang memiliki channel di MAXstream" terang Agung. 

Sebagai informasi, MAXstream merupakan salah satu aplikasi video yang menampilkan ribuan film dan serial TV dari MAXstream Original, HBO GO, MyPlay, NOMO, Starvision, Sushiroll, Vidio, VIU, WeTV iflix, dan beragam tayangan menarik lainnya. Untuk konten video KKP ini akan dapat dinikmati oleh publik secara cuma-cuma alias tidak berbayar. 

Saat ini, MAXstream menyediakan 56 saluran televisi lokal dan internasional, 14 platform OTT, serta lebih dari 10.000 koleksi film dan serial. Aplikasi MAXstream yang tersedia secara gratis di Google Play Store dan App Store pun sudah mencapai total unduhan sebanyak lebih dari 30 juta kali. Secara keseluruhan, MAXstream telah mencatatkan total 130 juta total views dan sekitar 55 juta menit waktu menonton per bulannya. 

Konten yang akan dipublikasikan KKP mewakili isu-isu kelautan dan perikanan dari  masing-masing unit kerja eselon I lingkup KKP. Pada bulan April ini, akan dipublikasikan sebanyak 18 video yang terdiri dari capaian kinerja KKP, kegiatan dan program-program KKP yang dikemas secara menarik agar mudah diserap dan dinikmati oleh masyarakat.

 

Sumber : KKP