Ilustrasi (sumber : https://matabanua.co.id/) |
Potensi
sektor perikanan budidaya di Indonesia cukup besar, bahkan berdasarkan siaran
pers KKP untuk tahun 2021 target produksi sekitar 19,47 juta ton yang terdiri
dari ikan sebesar 7,92 juta ton dan rumput laut 11,55 juta ton, yang naik 1,03
juta ton dari target produksi tahun 2020 yaitu 18,44 juta ton. Disamping
produksi ikan konsumsi, target lain pada tahun 2021 adalah produksi Ikan hias.
Target
produksi perikanan yang besar tersebut seharusnya didukung dengan teknologi
akuakultur yang baik supaya target tersebut dapat tercapai. Salah satu kendala
yang dialami para pembudidaya ikan adalah perhitungan benih ikan karena masih
menggunakan metode manual atau takaran. Berdasarkan informasi dari IKANPEDIA
Metode yang banyak digunakan yaitu dengan menghitung manual atau menggunakan
takaran yang membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya tidak akurat. Metode
menghitung manual biasanya digunakan untuk menghitung bibit dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak. Meskipun membutuhkan waktu yang lama, tetapi metode ini
terbilang cukup akurat. Metode yang kedua yaitu menggunakan takaran gelas. Umumnya
metode ini digunakan untuk menghitung jumlah benih ikan yang banyak. Metode ini
lebih cepat dan efektif, tetapi tingkat akurasinya belum pasti. Metode yang
ketiga yaitu menggunakan timbangan. Metode ini
mirip dengan metode takarang menggunakan gelas hanya saja takarannya
dikonversi menjadi berat. Untuk kecepatan dan efisiensi metode ini cukup baik tetapi
untuk akurasi masih belum pasti.
Sebenarnya
teknologi perhitungan benih ikan sudah dikembangkan, bahkan sudah diproduksi
dan digunakan oleh sebagian kalangan. Salah satu teknologi atau alat yang
digunakan adalah Fry Counter.
Teknologi ini salah satunya dikembangkan oleh Calitri Technology seperti
disajikan pada gambar 1. Metode yang digunakan pada alat ini adalah melewatkan
ikan melalui beberapa saluran atau channel
dan dideteksi menggunakan sensor infrared
pada tiap saluran. Hasil deteksi oleh sensor infrared
kemudian diolah secara mikrokontroller dan hasilnya ditampilkan di monitor. Bahkan selain untuk menghitung benih
alat ini juga sudah dikembangkan untuk menghitung ikan dengan memberikan
spesifikasi alat berdasarkan ukuran ikan yang akan dihitung.
Gambar 1. Fry Counter yang dikembangkan oleh Calitri Technology (sumber : https://www.calitri-technology.com) |
Gambar 2. Fry Counter yang dikembangkan oleh IPB (sumber : https://ipb.ac.id/news) |
Gambar 3. Konsep alat penghitung benih ikan menggunakan image processing (sumber : A. Rahmadiansah et al. dalam International Conference on Mathematics (2018) |
Penulis : Wahyu Tri H - LRMPHP