EKONOMI BIRU

Arah Kebijakan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan 2021 - 2024 Berbasis EKONOMI BIRU

ZI WBK? Yes, We CAN

LRMPHP siap meneruskan pembangunan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang telah dimulai sejak tahun 2021. ZI WBK? Yes, We CAN.

LRMPHP ber-ZONA INTEGRITAS

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan siap menerapkan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2021.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Produk Hasil Rancang Bangun LRMPHP

Lebih dari 30 peralatan hasil rancang bangun LRMPHP telah dihasilkan selama kurun waktu 2012-2021

Kerjasama Riset

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kanal Pengelolaan Informasi LRMPHP

Diagram pengelolaan kanal informasi LRMPHP

Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 Juli 2022

Partisipasi LRMPHP Pada Festival Penyu Pesisir 2022 di Pantai Pelangi Bantul

Coaching clinic produksi tahu tuna dengan teknologi ALPINDEL

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan, LRMPHP Bantul mengikuti Festival Penyu Pesisir dengan tema “Lestarikan Penyu, Selamatkan Pesisir” yang diselenggarakan  oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, di Pantai Pelangi Bantul, 17 Juli 2022. 

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Ir. Bayu Mukti Sasongka, M.Si., Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi, Danlanal Yogyakarta Kolonel Laut (KH/W) Damayanti, SH., MM, sekaligus memberikan sambutannya.

Serangkaian agenda dalam festival penyu pesisir 2022 berupa pameran, gemar ikan berupa live cooking pengolahan ikan, ATI (Alih Teknologi Informasi), seminar tentang kebaharian, konservasi penyu, dan diakhiri dengan pelepasan tukik.

Seminar Festival Penyu menghadirkan beberapa narasumber yang mengusung tema Lautku Masa Depanku oleh Danlanal DIY, Kembali ke Laut dengan Lestarikan Penyu oleh Suadi, Ph.D dari Departemen Perikanan UGM, Pramuka Istimewa “Generasi Milenial Generasi Cinta Penyu” oleh Kak Duta dari Kapal Pemuda Nusantara, dan Bijak Mengelola Laut oleh Kepala Loka PSPL Serang. 

Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan festival penyu ini, LRMPHP menampilkan display teknologi ALTIH (mobil alat transportasi ikan hidup) dan ALTIS-2 (alat transportasi ikan segar dengan kendaraan roda 2). Pada sesi gemar ikan, LRMPHP melaksanakan coaching clinic dalam pembuatan tahu tuna sekaligus memperkenalkan teknologi ALPINDEL (alat pengisi adonan sistem handel). Coaching clinic dipandu oleh I Made Susi Erawan dihadapan ratusan peserta festival penyu yang hadir. Dalam penjelasaanya disampaikan bahwa ALPINDEL digunakan untuk membantu pengisian adonan produk fish jelly yang sehat, aman, dan bergizi karena terbuat dari material food grade. Beberapa peserta yang mencoba pengujian ALPINDEL ini mengaku cukup mudah menggunakan alat ini dan membantu dalam pengisian adonan tahu tuna. 

Peserta coaching clinic menyampaikan testimoninya setelah mencoba ALPINDEL


Senin, 04 Juli 2022

LRMPHP Terima PKL SMK N 1 Temanggung

Penerimaan siswa/i PKL SMK N 1 Temanggung di Aula LRMPHP

Sebagai salah satu bentuk pelayanan publik, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan kembali menerima siswa/i PKL dari SMK Negeri 1 Temanggung, 4 Juli 2022. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama antara LRMPHP dan SMK N 1 Temanggung pada tanggal 25 Mei 2022 tentang rencana pelaksanaan magang di LRMPHP untuk mendukung pengembangan sekolah menengah kejuruan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri dan instansi pemerintah. 

Kegiatan PKL diikuti oleh 6 siswa/i Kelas XIII/Tingkat IV Kompetensi Keahlian Agroindustri dan Kompetensi Keahlian Kimia Analisis. Siswa/i tersebut dijadwalkan melaksanakan kegiatan PKL selama 6 bulan terhitung mulai tanggal 4 Juli – 31 Desember 2022.

Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad dalam sambutan penerimaan siswa/i PKL ini berharap kegiatan PKL berjalan dengan lancar dan dapat dijadikan bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi maupun bekerja. Sementara itu Kepala Tata Usaha LRMPHP, Afris Syahada berpesan untuk selalu mematuhi tata tertib dan memanfaatkan fasilitas yang diperolah selama pelaksanaan PKL. “Selama PKL, siswa/i akan mendapatkan berbagai fasilitas sepert ruang untuk beraktivitas, akses internet, computer, printer, fotokopi dan juga tempat tinggal di guest house LRMPHP, ” jelasnya.

Dalam penerimaan kegiatan PKL ini juga disampaikan sosialisasi layanan magang/penelitian nol rupiah/tidak dipungut beaya. Ketua Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) LRMPHP, Tri Nugroho Widianto menyampaikan hal ini sebagai salah satu wujud nyata terhadap pembangunan ZI WBK/WBBM di lingkungan LRMPHP sekaligus implementasi KEPUTUSAN PIMPINAN PENYELENGGARA PELAYANAN LRMPHP NOMOR: 27/BRSDMKP-LRMPHP/OT.210/II/2022 TENTANG STANDAR PELAYANAN MAGANG DAN PENELITIAN SISWA/MAHASISWA.Tim UPG dibentuk dalam rangka optimalisasi upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi melalui gratifikasi di lingkungan Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP), serta melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 tahun 2021 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Siswa/i PKL selanjutnya berkeliling melihat sarpras yang ada di LRMPHP diantaranya laboratorium kimia, pengolahan, sensori, workshop, ruang display alsinkan hasil riset LRMPHP, sekaligus orientasi pengenalan peralatan dan fungsi serta mekanisme kerjanya.


Orientasi siswa/i PKL SMK N 1 Temanggung di LRMPHP



Kamis, 30 Juni 2022

Desain Dan Manufaktur Media Filter Dengan Surface Area Tinggi Melalui Pencetakan 3D Untuk Bioreaktor Moving Bed Pada Aplikasi Pengolahan Air Limbah

Salah satu pendekatan untuk melakukan proses remediasi polusi air adalah penggunaan biofilter yang menggunakan lapisan biofilm dari mikroba yang telah tumbuh untuk melakukan metabolisme bahan bahan pencemar terikat. Spesifik surface area (SSA) dan toplogi dari carrier (pembawa) media biofilter merupakan salah satu parameter paling penting sebagai penentu kinerja dan efisiensi sistem biofilter. Karena pentingnya kedua parameter tersebut sejumlah periset asal Amerika Serikat berkolaborasi untuk melakukan kajian mengenai pemodelan matematis dan teknologi 3D printing dalam proses desain dan manufaktur rancangan media filter kompleks yang mampu menyediakan SSA tinggi dan tempat berlindung biofilm dari pengelupasan prematur. Sejumlah desain berbasis gyroid (permukaan minim periodik terhubung tanpa batas yang tidak memiliki garis lurus) diajukan dengan hasil jauh SSA jauh melebihi 2300 m2/m3. 

Gambar 1.  Contoh media biofilter komersial :(A)K1 dan K3 Kaldness; (B) Bioball Atlantic; (C) Bioball sarang madu; (D) Media MB3. Sumber : Elliott et al (2017)

Namun ketebalan dinding dan ukuran pori yang berperan terhadap terjadinya penyumbatan menjadi pembatas hasil kajian sehingga dihasilkan SSA m2/m3 meskipun hasil ini jauh melebihi K! kaldness komersial hingga 133%. Sejumlah Moving Bed Bio Reaktor (MBBR) dikonstruksi untuk pengujian laboratorium menggunakan inokulasi (sumber bakteri) dari air limbah yang dihasilkan fasiltas atau produksi perikanan. Hasil kajian menunjukkan bahwa media filter dengan 3D printing dapat mempertahankan kondisi awal dalam MBBR, dan kemampuan media berdesain giroid ini juga dapat dibandingkan kinejanya dengan K1 kaldness komersial. Riset yang bertujuan untuk mengkaji kelayakan manufaktur media biofilter desain giroid dicetak dengan 3D printing serta memungkinan optimalisasi topologi pada perbaikan operasi telah dipublikasikan pada Journal of Contemporary Water Research & Education Issue 160, Pages 144-156, April 2017 dengan tim periset dipimpin Olivia Elliot dari Departemen Teknik Biosistem Universitas Auburn, Amerika Serikat. Riset mendatang diperlukan untuk mengkaji bagaimana media kompleks ini mampu menstimulasi pertumbuhan mikroba penting dan metabolisme komunitasnya yang berujung pada peningkatan yield efisiensi operasional reaktor. 

Gambar 2. Media Gyroid yang dicetak menggunakan 3D Printing dengan penguatan orientasi menerapkan (A) saluran internal; (B) Orientasi acak. Sumber : Elliott et al (2017)

Gambar 3. Sketsa Bioreaktor skala pilot untuk pengujian media biofilter.
Sumber : Elliott et al (2017) 

Penulis : I Made Susi Erawan - LRMPHP


Senin, 27 Juni 2022

Dorong Kemandirian Desa Perikanan, KKP Kembangkan Smart Fisheries Village

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) tengah mengembangkan Smart Fisheries Village (SFV) dalam rangka memperkuat kemandirian desa yang berbasis usaha perikanan serta sebagai wujud akselerasi program prioritas yang digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, yakni pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. 

‘’Smart Fisheries Village (SFV) merupakan konsep pembangunan desa perikanan dan satuan kerja yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, keberlanjutan, serta meningkatkan ekonomi yang berada di tengah-tengah program kampung perikanan budidaya dan Desa Inovasi/Desa Mitra,’’ terang Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, pada acara pelatihan teknis yang merupakan bagian dari  SFV bagi masyarakat Desa Panembangan, Kec. Cilongok, Kab. Banyumas, akhir Juni ini. 

Kegiatan pelatihan tersebut merupakan langkah BRSDM dalam mempersiapkan SDM unggul untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi desa yang berprinsip nilai ekologi atau lingkungan lestari berbasis digital serta  pengembangan SFV agar dapat menjadi pilot project bagi wilayah lain dan memberikan percontohan bagi perkembangan perikanan budidaya air tawar. 

“Melalui SFV, diharap dapat menyinergikan antara riset dan teknologi dengan peningkatan SDM perikanan melalui pelatihan dan teaching factory serta mewujudkan kegiatan usaha perikanan yang terhubung dari hulu ke hilir guna menciptakan desa mandiri serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Tentunya program ini dapat berjalan dengan baik melalui sinergitas berbagai pihak, baik dari swasta, kementerian, pemerintah daerah, lembaga terkait, serta stakeholder lain,” tegas Nyoman. 

Selain itu, pengembangan model SFV yang sudah mulai dijalankan ini, akan menjadi sinergi dengan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal, dengan karakteristik lebih memiliki nilai tambah dengan sentuhan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi. 


Di sisi lain, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) KP, Lilly Aprilya Pregiwati, berharap pelatihan SFV ini dapat memotivasi masyarakat Desa Panembangan untuk menjadikan desanya sebagai icon kawasan SFV. 

“Melalui pelatihan ini, semoga dapat memotivasi masyarakat untuk menciptakan icon Desa Panembangan sebagai kawasan SFV serta dapat menghasilkan produk perikanan yang nantinya menarik perhatian masyarakat luar untuk berbisnis di desa perikanan pintar ini. Peran penyuluh menjadi sangat penting dalam mengawal dan melakukan monitoring terkait kegiatan pelatihan di kawasan SVF tersebut, tuturnya. 

Lebih lanjut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Sub Koordinator Pengembanganan Logistik, Warsito, menuturkan bahwa pengembangan Desa Panembangan menjadi SFV juga mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

“Saya ucapkan terima kasih atas terselenggaranya beragam giat pelatihan dalam rangka SFV ini, baik itu pelatihan budidaya hingga olahan di Desa Panembangan. Pengembangan ini juga mendapat dukungan Pak Gubernur, harapannya setelah semuanya terintegrasi, pemberdayaan masyarakat di Panembangan dapat tercapai,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas yang diwakili oleh  Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Irma Sufitri. Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada KKP, khususnya BRSDM yang telah mendampingi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) dalam mengelola usahanya.

"Melalui dukungan sarana dan prasarana baik dari pemerintah pusat maupun provinsi, maka Desa Panembangan saat ini tepat untuk memaksimalkan potensinya dalam usaha perikanan agar terkelola dengan baik dalam bentuk SFV. Tentunya hal tersebut tak lepas dari peran penyuluh perikanan yang juga bekerja keras dalam mendampingi kelompok di lapangan,” jelasnya.

Pada giat pelatihan yang diselenggarakan Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BPPP Tegal) ini, 120 peserta mendapatkan materi berupa pelatihan budidaya ikan nila dengan sistem minapadi; pelatihan pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal; dan pelatihan diversifikasi olahan ikan. Pelatihan ini juga mendapat respon positif dari Riyanto, salah satu peserta pelatihan budidaya ikan nila dan pakan ikan mandiri. Pihaknya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya dan juga masyarakat lain, di mana sebelumnya hanya dapat belajar melalui media sosial.

Hadir pada kegiatan pelatihan, Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Joni Haryadi; Kepala BPPP Tegal, Muchlisin; Kepala Desa Panembangan, Untung Sanyoto; serta para Penyuluh Perikanan Kab. Banyumas sebagai motor penggerak utama program ini . Dalam kesempatan tersebut, BRSDM turut memberikan bantuan berupa 80 ekor induk ikan nila unggul, mesin pencetak pakan ikan, serta demplot mina padi.

 

Sumber : kkp


Selasa, 21 Juni 2022

Pengaruh Esktrak Bawang Putih Sebagai Respon Imun Non Spesifik pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Pada pembudidayaan ikan terdapat dua parameter kunci yang sangat penting diperhatikan untuk menjaga kelangsungan usaha yaitu pertumbuhan absolut dan respon imun non spesifik. Salah satu jenis ikan yang menjadi primadona budidaya adalah ikan karper. Kepopuleran ikan ini salah satunya karena cita rasanya yang lezat saat diolah. Karena nilai ekonomi yang tinggi inilah para pembudidaya ikan seringkali untuk memenuhi suplai pasar melakukan praktik budidaya dengan padat tebar tinggi dikombinasikan dengan pemberian pakan yang melebihi kapasitas. Kedua praktik ini justru berdampak pada buruknya kualitas air media budidaya ikan yang berimbas pada meningkatnya kerentanan ikan terhadap serangan penyakit yang ditimbulkan oleh virus, parasit, maupun bakteri. 

Berbagai upaya telah dilakukan sebagai tindakan pencegahan penyakit ikan. Upaya yang lazim dilakukan adalah penggunaan vaksin dan antibiotik. Keterbatasan vaksin yaitu hanya bekerja pada patogen spesifik ditambah harga jualnya juga tinggi. Sementara itu penggunaan antibiotik secara berlanjut dapat menimbulkaan masalah resistensi ikan terhadap mikroorganisme patogen. Karena sejumlah keterbatasan itulah maka diperlukan bentuk tindakan pencegahan alternatif pengganti obat-obatan dan bahan kimia yang mampu meningkatkan sistem imun (kekebalan) ikan non spesifik ikan.

Gambar 1. Total leukosit pada ikan karper 
Sumber : Isroni, Bahri, dan Siswarini (2020)

Salah satu bahan yang mampu meningkatkan sistem imun (kekebalan) ikan non spesifik dan pertumbuhan ikan adalah bawang putih. Bawang putih memiliki senyawa-senyawa sulfur seperti aliin, allicin,  disulfida, trisulfida dan sejumlah enzym semisal alinase, perinase. Selain itu asam amino berupa arginin dan mineral dalam bentuk selenium juga terkandung pada bawang putih. 

Bahan aktif pada bawang putih yang memiliki kemampuan membunuh bakteri patogen semisal Aeromonas sp. adalah allicin. Selain itu karena kemampuan Allicin dalam meningkatkan sistem imun ikan, bawang putih dapat digunakan sebagai immunostimulan yang efektif. Adanya kemampuan bawang putih (Allium sativum) sebagai immunostimulan pada peningkatan respon imun non spesifik inilah yang mendorong sejumlah peneliti di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Airlangga melakukan kajian terhadap hal tersebut dengan objek pengujian adalah ikan karper (Cyprinus carpio).

Setelah melalui tahap pengeringan dan ekstraksi, ekstrak bawang putih dikonsentrasikan menggunakan evaporator rotari. Ekstrak bawang putih ini diaplikasikan pada  ikan karper berukuran 3-5 cm selama 4 pekan. Perlakuan bawang putih yang diberikan adalah 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 (Treatment A, B, C, D, E, F), masing-masing dalam satuan g/kg pelet ikan. Dosis pellet yang diberikan adalah 5% bobot tubuh per hari dengan frekuensi pemberian pakan 2x sehari. Sampel darah ikan karper diambil untuk keperluan analisis imnunological  mencakup uji fagositas dan leukositas dengan menerapkan metode pewarnaan Giemsa. Sementara untuk uji pertumbuhan spesifik ikan karper dilakukan dengan menghitung selisih antara bobot akhir dan awal ikan.

Hasil kajian menunjukkan adanya korelasi linier antara perlakuan dosis ekstrak bawang yang diberikan dengan total leukosit, aktivitas fagositosis, dan pertumbuhan absolut. Hasil uji leukosit aktivitas fagositosis, dan pertumbuhan absolut divisualkan dalam grafik 1, 2, dan 3.

Gambar 2. Aktivitas fagositosis pada ikan karper
Sumber : Isroni, Bahri, dan Siswarini (2020)

Dari data hasil pengujian ini dikonfirmasi bahwa peningkatan pada respon imun sangat berpengaruh dalam peningkatan performa pertumbuhan ikan karper. Grafik hubungan linier tersebut dpat dilihat pada Gambar 3.  Dari hasil kajian dapat dibuktikan adanya potensi ekstrak bawang putih sebagai agen imunostimulan terhadap ikan karper. Hasil kajian ini telah dipublikasikan di IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 493 (2020) 012015 dengan doi:10.1088/1755-1315/493/1/012015.

Gambar 3. Pertumbuhan absolut pada ikan karper
Sumber : Isroni, Bahri, dan Siswarini (2020)

Penulis : I Made Susi Erawan - LRMPHP


Jumat, 17 Juni 2022

Peneliti LRMPHP Resmi Bergabung BRIN

Peneliti Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) resmi dilantik sebagai Pejabat Fungsional Peneliti di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), oleh Kepala Badan BRIN Laksana Tri Handoko secara daring, pada hari Jumat, 17 Juni 2022. Pelantikan ini merupakan rangkaian pengalihan SDM dari beberapa Kementerian dan Lembaga ke dalam BRIN.

Peralihan ini berdasarkan Perpres Nomor 78 Tahun 2021 Pasal 65 tentang BRIN yang menyebutkan bahwa pengalihan tugas, fungsi dan kewenangan pada unit kerja pelaksana fungsi penelitian, pengembangan, ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan kementerian dan lembaga yang menjadi tugas fungsi BRIN.

Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad menyampaikan selamat dan sukses untuk rekan-rekan peneliti yang telah dilantik sebagai peneliti/PNS BRIN. “Secara pribadi dan kedinasan, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dedikasi rekan-rekan peneliti selama bertugas di LRMPHP, teriring doa semoga rekan-rekan semakin sukses, dan berkibar dalam kiprah di dunia litbangjirap,” ucap Kepala LRMPHP.

Salah satu peneliti LRMPHP yang dilantik, Arif Rahman Hakim juga menyampaikan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, dukungan dan doanya sehingga kegiatan pelantikan berjalan lancar. ”Saya tidak tahu bagaimana membalas kebaikan rekan-rekan, hanya doa kepada Tuhan YME semoga kita selalu diberi kemudahan, kesuksesan dalam segala hal. Meskipun kedepan kita mungkin tidak bersama lagi dalam pekerjaan, namun suatu kebanggaan dan pengalaman luar biasa pernah menjadi bagian dari LRMPHP,” ungkapnya.  


Kamis, 09 Juni 2022

Hari Laut Sedunia, KKP Ajak Masyarakat untuk Gemar Makan Ikan untuk Pemenuhan Gizi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Hari Laut Sedunia sebagai momentum untuk kembali mengingatkan masyarakat bahwa laut merupakan penyedia sumber pangan dan pemenuhan gizi. KKP juga mengajak masyarakat Indonesia untuk gemar mengonsumsi ikan sebagai sumber pangan dan pemenuhan gizi.

"Kami ingin mengingatkan kembali bahwa laut sangat menyediakan pangan yang cukup dan bergizi bagi kita karenanya sangat penting untuk kita jaga," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti melalui keterangan pers, Kamis (9/6/2022).

Artati menambahkan bahwa Indonesia sebagai negara maritim, kaya akan sumber daya ikan dan memiliki potensi lestari sumber daya ikan laut nasional sebesar 12,01 juta ton/tahun sebagaimana tertuang dalam Kepmen KP Nomor 19 Tahun 2022. KKP memandang seharusnya masyarakat dapat memaksimalkan potensi tersebut untuk sumber pangan. 

Dalam momen peringatan Hari Laut Sedunia 2022 yang diselenggarakan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), KKP membagikan 300 paket berisi abon ikan, stik rumput laut, pilus anggur laut untuk ibu hamil, ibu baru melahirkan dan anak-anak di Wakatobi. Artati memaparkan, paket tersebut dibeli dari UMKM setempat sebagai bagian dari promosi produk sekitar.

"Melalui Gemarikan, kami ingin menunjukkan bahwa menikmati hasil laut bisa dengan produk bernilai tambah, yang sudah dihasilkan oleh UMKM kita," ujarnya.

Senada, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan Trisna Ningsih yang hadir langsung di Kabupaten Wakatobi menyebut alasan pemilihan daerah ini sebagai daerah perluasan Gemarikan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 30,2%, dan di Kabupaten Wakatobi sendiri mencapai 26%. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 1 di antara 4 balita di Kabupaten Wakatobi mengalami stunting.

"Tentu ini menjadi concern kami untuk tidak berhenti mengingatkan ayo makan ikan. Dan makan ikan tidak harus goreng atau bakar, tapi bisa olahan," terang Trisna.

Ia menyampaikan bahwa ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan Omega-3, bisa menjadi salah satu sumber protein untuk mendukung program prioritas penanganan stunting, khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan. Tak hanya itu, ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap serta berperan penting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK), utamanya membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun (Baduta). Selain itu, ikan juga baik untuk asupan gizi bagi remaja usia produktif serta para lanjut usia.

Trisna berharap melalui Gemarikan, masyarakat semakin mengerti manfaat dan cara alternatif menikmati ikan. Dengan begitu, hal ini diharapkan bisa menghasilkan multiply effect bagi ekonomi setempat, termasuk menanggulangi stunting.

"Kegiatan ini saja, tidak akan mungkin dapat mengatasi stunting dan gizi buruk, namun jika dilakukan secara berulang, massif, dan didukung oleh semua pihak, niscaya permasalahan tersebut akan dapat diatasi," tutupnya.

Dalam peringatan Hari Laut Sedunia 2022 di Wakatobi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pun menyempatkan diri menyapa anak-anak yang berdiri di booth Gemarikan. Menteri Trenggono berinteraksi dan memotivasi agar mereka rajin mengonsumsi ikan guna membantu mewujudkan cita-cita.

"Jangan lupa makan ikan ya, biar sehat cerdas dan pintar," sapa Menteri Trenggono ke anak-anak di Wakatobi.


Sumber : kkp


Jumat, 03 Juni 2022

PENGGUNAAN ALAT VAKUM-TEKAN, LRMPHP DAN PT NANKAI INDONESIA LAKUKAN PENJAJAKAN KERJASAMA

Praktek penggunaan alat Vakum-tekan

LRMPHP menerima kunjungan PT Nankai Indonesia, 3 Juni 2022. Kunjungan ini bertujuan untuk diskusi dan survey alat Vakum-tekan. Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh Luthfi Assadad (Kepala LRMPHP), Bakti B Sedayu (KaKelti) dan Arif Rahman Hakim (Peneliti alat Vakum-tekan), sedangkan PT Nankai Indonesia diwakili oleh Hiroshi Miyauchi dan Yuri Mori selaku Senior Manager serta Asa Rahmadi Kepala Unit Research dan Development. 

Alat Vakum-tekan ini merupakan hasil riset LRMPHP pada tahun 2012. Alat ini berfungi untuk mengintroduksikan bahan/larutan osmotik ke dalam produk perikanan dengan tujuan meningkatkan daya awet maupun pengkayaan nutrisinya. Prinsip kerja alat ini adalah mengkondisikan tekanan udara dalam tangki vakum menjadi lebih tinggi maupun lebih rendah dari tekanan normal atmosfer. Salah satu perlakukan yang berhasil dilakukan ialah introduksi asap cair ke dalam fillet ikan Nila. Dengan menggunakan alat Vakum-tekan, introduksi asap cair 4 kali lebih cepat dibandingkan metode perendaman. 

Berdasarkan hal tersebut PT Nankai Indonesia tertarik untuk mengimplementasikan alat Vakum-tekan untuk pengawetan produk olahan kayu. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penggunaan alat ini adalah karakteristik kayu diantaranya tingkat porositas dan kadar air. Selain itu larutan osmotik yang akan digunakan juga menjadi faktor penting dalam proses pengawetan kayu.

Pada kegiatan ini juga dilakukan praktek penggunaan alat vakum-tekan, untuk mengetahui komponen dan fungsi serta tahapan pengoperasian alat tersebut.      


Selasa, 31 Mei 2022

Menteri Trenggono Ajak Milenial Berinovasi Majukan Sektor Kelautan dan Perikanan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan harapannya terhadap milenial pelaku usaha rintisan (start up) di bidang kelautan dan perikanan. Dia mengajak milenial untuk terus berinovasi dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia mengingat besarnya peluang usaha di bidang ini. 

Menteri Trenggono juga berharap tidak ada pemutusan hubungan kerja pada usaha rintisan di bidang kelautan dan perikanan di Indonesia.

"Harapan saya berharap berita pemutusan hubungan kerja yang besar besaran tidak terjadi pada start up sektor kelautan dan perikanan karena potensi sektor ini unlimited," ungkap Menteri Trenggono saat membuka acara Fisheries Millenial + Start Up Expo 2022 di Ballroom Kantor Pusat KKP, Jakarta, Senin (30/5/2022).

Acara tersebut berlangsung hari ini sampai besok dengan melibatkan 24 usaha rintisan (start up) dan 17 UMKM di bidang kelautan dan perikanan. Menteri Trenggono berinteraksi langsung dengan para pelaku usaha generasi milenial tersebut.


"Harapan saya kegiatan ini akan menginisiasi tumbuhnya start up perikanan yang kreatif dan inovatif di Indonesia. Tentunya tumbuh merata, dari mulai usaha di hulu hingga hilir serta yang bergerak di bidang teknologi pendukung," tambahnya.

Menurutnya, peluang usaha bidang perikanan terbuka lebar karena permintaan pasar dunia yang begitu tinggi. Lini usaha yang bisa digeluti juga beragam dari hulu hingga hilir, seperti penangkapan, budidaya, pemasaran, pengolahan, hingga teknologi pendukung.

Di samping itu, KKP memiliki program-program prioritas di subsektor perikanan tangkap maupun budidaya yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda untuk memulai serta mengembangkan usaha.

Dia berharap generasi muda dapat memanfaatkan besarnya peluang usaha di bidang kelautan dan perikanan ini secara optimal dengan menggunakan teknologi digital sebagai pendukung peningkatan produksi yang berkualitas dan ramah lingkungan.

"Bisnis ke depan itu mulai dari hulu sampai hilir musti benar-benar dijaga. Bagaimana teknologi bisa membantu memastikan hulu sampai hilir aman,” pungkasnya.


Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengatakan bahwa kegiatan Fisheries Millennials+Start Up Expo 2022 dengan mengangkat tema Level up Your Digital Life ini bertujuan sebagai sarana bagi millennials+start up perikanan untuk memperluas usaha melalui kemitraan bisnis dan investasi dengan pelaku usaha perikanan dan calon investor potensial.

Kemudian juga untuk mengajak generasi muda yang dekat dengan dunia digital agar tertarik pada sektor kelautan dan perikanan. “Dalam acara ini juga ada pameran inovasi millennials+start up perikanan sebagai solusi permasalahan usaha kelautan dan perikanan," ujar Artati.

 

Sumber : kkp


Senin, 30 Mei 2022

Kemasan Edibel dari Rumput Laut, Bungkus Kopi Tak Perlu Dibuang !!

Belakangan beredar video tentang seorang pria yang membuat mie instan, uniknya bumbu beserta kemasan yang terlihat seperti plastik transparan langsung disiram air panas, trus bisa dimakan lagi. Tenang… jangan panik! Plastik kemasan tersebut merupakan edibel film yang dia buat menggunakan bahan alami seperti gelatin, protein dan pati-patian. Edibel film tersebut dia buat sebagai pengganti plastik kemasan bumbu yang terbuat dari plastik yang sehingga aman untuk dikonsumsi. Bukan hanya bungkus bumbu mie instan, kopi pun dapat dikemas menggunakan edibel film, sehingga tinggal diseduh dengan air panas kopi tersebut langsung dapat diseduh serta dapat diminum tanpa membuang kemasannya.Penggunaan edibel film menggunakan bahan alami merupakan jawaban dari permasalahan lingkungan tentang sampah plastik, terutama plastik kemasan sekali pakai. Seperti diketahui bahwa sampah plastik merupakan bahan yang tidak terdegradasi atau terurai secara alami. 

Salah satu bahan alam yang dapat diolah menjadi kemasan edibel film adalah rumput laut. Pembuatannya pun cukup mudah, bisa dilakukan di rumah, bahkan dapat dilakukan oleh siswa yang masih duduk dibangku SMA. Dalam channel media sosialnya sebut saja namanya Dharma, ia mempraktikan pembuatan edibel film menggunakan bahan rumput laut kering dari jenis Eucheuma cottonii dan gula pasir serta bunga telang sebagai pewarna alaminya. Rumput laut dihaluskan terlebih dahulu, kemudian tambahkan daun telang ke dalam air yang sedang dimasak, tambahkan bubuk rumput laut dan tambahkan pula gula pasir. Setelah itu tuangkan campuran tadi ke dalam loyang secara merata hingga membentuk lembaran. Setelah dikeringkan terbentuklah edibel film. Untuk membuat kemasan, edibel film tersebut dipotong sesuai ukuran kemudian direkatkan menggunakan sealer perekat plastik. Kemudian kemasan bisa diisi dengan kopi dan dapat langsung diseduh dengan air panas tanpa membuka kemasan. Kemasan edibel fim tersebut dapat larut dalam air panas, sehingga tidak menimbulkan sampah plastik.

Desain Kemasan Edibel (Foto: Salam dan Larasati)

Foto di atas merupakan desain kemasan edibel film untuk minuman bubuk. Melalui sentuhan jiwa seni yang tinggi, Salam dan Larasati melakukan eksperimen dan desain kemasan edibel menggunakan material karagenan dari rumput laut yang dimuat pada Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain tahun 2014. Dari hasil percobaan, mereka menemukan bahwa rumput laut dalam bentuk bahan mentah tidak memiliki sifat khusus yang optimal untuk dijadikan keunggulan produk. Namun berbeda dengan karagenan hasil ekstraksi rumput laut, bahan ini memiliki karakteristik yang berpotensi unggul untuk dimanfaatkan. Karakteristik tersebut antara lain: kemampuan dapat dimakan, thermoreversible atau berubah jenis zat menyesuaikan suhu, transparan, kenyal, elastis, dapat larut, dan bernutrisi. Edibel film yang mereka hasilkan diproyeksikan untuk kemasan bajigur, minuman tradisional yang sudah sering terdengar di telinga masyarakat. Namun tidak menutup kemungkinan untuk di aplikasikan sebagai kemasan komoditi bubuk lain seperti bandrek, susu bubuk, teh hijau bubuk, jamu dan sebagainya.

Melimpahnya produksi rumput laut semestinya dapat mendorong pengolahan material terbarukan tersebut menjadi bioplastik yang ramah lingkungan pengganti plastik konvensional. Bukan tidak mungkin proses pembuatan bioplastik yang sederhana berpotensi untuk dikembangkan menjadi skala industri yang lebih besar. Sentuhan teknologi dan kreatifitas seni juga dapat diterapkan agar produk bioplastik dari rumput laut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar baik domestik maupun luar negeri. Dengan demikian diversifikasi produk rumput laut ini dapat meningkatkan nilai ekonomis dan neraca perdagangan negara.

Namun demikian menurut Carina dkk (2021) yang telah mengulas pemanfaatan polisakarida rumput laut dalam kemasan makanan dalam Jurnal Trends in Food Science & Technology, perlu diperhatikan penggunaan rumput laut yang aman dan bebas resiko dari logam berbahaya, sifat mekanik edibel film perlu disesuaikan dengan penggunaan tertentu menggunakan campuran plasiticizer alami. Penelitian yang lebih detail juga perlu dilakukan agar kemasan dari rumput laut memiliki keunggulan yang signifikan terhadap kemasan konvensional.


Penulis : Pamungkas, A. - LRMPHP




Jumat, 27 Mei 2022

Bikin Pintar dan Cerdas, KKP Ajak Anak-Anak Rajin Makan Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan Indonesia memiliki modal besar untuk membantu peningkatan kecerdasan anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan luas perairan laut 6,4 juta km2 atau sekitar 70% total luas wilayah Indonesia, potensi kekayaan sumber daya ikan yang dimiliki Indonesia beraneka ragam dan melimpah di hampir seluruh wilayah. 

"Kekayaan ini merupakan modal dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan gizi nasional," jelas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, Rabu (25/5/2022). 

Artati menambahkan, kandungan protein dan Omega-3 yang tinggi pada ikan, sangat relevan sebagai salah satu sumber protein dalam mendukung program prioritas penanganan stunting, khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan. Selain itu, kandungan gizi yang lengkap pada ikan juga memiliki peran penting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). 

"Rutin mengonsumsi ikan dapat membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun (Baduta)," urainya.

Mengingat pentingnya makan ikan, KKP mengajak ibu hamil, perempuan menyusui dan anak-anak untuk lebih sering mengonsumsi ikan. Melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), KKP kembali mengajak masyarakat untuk bangga dan doyan makan ikan. 

"Kita akan terus gaungkan Gemarikan mengingat pentingnya gizi untuk otak di masa pertumbuhan. Dan ini kami prioritaskan di daerah stunting," sambung Artati.

Sementara Kepala Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), Widya Rusyanto menyebut Angka Konsumsi Ikan (AKI) nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari AKI 2019 sebesar 54,50 kg/kapita menjadi 54,56 kg/kapita setara ikan utuh segar di tahun 2020. KKP pun menargetkan pertumbuhan konsumsi ikan nasional pada periode 2020–2024 sebesar 2,43% per tahun dengan target konsumsi ikan pada tahun 2024 sebesar 62,05 kg/kapita setara ikan utuh segar.

Kemudian data Susenas 2020, Konsumsi Ikan Dalam Rumah Tangga (KIDRT) Kabupaten Cilacap sebesar 16,38 kg/kapita setara ikan utuh segar dan menempatkan wilayah ini sebagai salah satu fokus intervensi stunting terintegrasi tahun 2021.

"Atas dasar itu, kami mendapat amanat sebagaimana pilar 4 Perpres 72 Tahun 2021 untuk edukasi promosi dengan target 90 keluarga stunting," kata Rusyanto usai melakukan Safari Gemarikan di Cilacap beberapa waktu lalu.

Bersama Anggota Komisi IV DPR Teti Rohatiningsih, S.Sos, KKP membagikan 1.000 paket olahan yang terdiri dari bakso ikan, rolade ikan, otak-otak ikan, empek-empek ikan, tahu bakso ikan dan kerupuk ikan tenggiri ke masyarakat, khususnya ibu-ibu, perempuan menyusui dan anak-anak di Cilacap. Rusyanto berharap, kegiatan Safari Gemarikan ini bisa berdampak peningkatan konsumsi sekaligus pemasaran produk UMKM setempat.

"Semoga bisa membantu mengenalkan produk-produk perikanan yang dihasilkan oleh UMKM pengolah dan pemasar di Kabupaten Cilacap kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli hasil produksi UMKM tersebut," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak anak-anak untuk terus mengonsumsi ikan. Hal ini dia sampaikan saat berkunjung ke SD tempatnya menimba ilmu dulu, di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

 

Sumber : kkp


Kamis, 19 Mei 2022

Menteri Trenggono Kembali Bawa KKP Raih Prestasi Bidang Kearsipan dari ANRI

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono kembali membawa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meraih prestasi dalam bidang kearsipan. KKP berhasil meraih predikat “Memuaskan” pada hasil pengawasan kearsipan 2021 yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk kategori lembaga setingkat kementerian. 

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo pada Anugerah Kearsipan dan Puncak Peringatan Hari Kearsipan ke-51 secara luring di Grand Ballroom Hotel Pangeran, Pekanbaru, Provinsi Riau. 

Menteri Trenggono selalu menekankan bahwa transformasi digital sangat berperan penting dalam mewujudkan kinerja yang cepat, tepat dan efisien, khususnya dalam kegiatan pengarsipan. 

“Kita harus menyadari, digitalisasi membawa perubahan besar pada sistem pelayanan yang ada di KKP sehingga menjadi lebih cepat, efisien dan transparan. Terutama, dalam hal pengumpulan atau pengarsipan dan pengolahan data yang akan digunakan untuk membuat program kerja maupun kebijakan,” jelas Menteri Trenggono.


KKP berhasil menjadi 10 nilai terbaik tingkat nasional hasil pengawasan kearsipan tahun 2021 kategori Kementerian. Hasil pengawasan kearsipan tahun 2021 tersebut telah menggunakan instrumen baru yang berbeda dengan tahun sebelumnya, seiring dengan implementasi Peraturan ANRI Nomor 6 Tahun 2019, di mana pola penilaian dilakukan terhadap seluruh unit kerja KKP. 

Menteri Trenggono berharap hasil yang baik ini terus dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan dalam kegiatan penyelenggaraan kearsipan di KKP. 

Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal melalui Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa, Miazwir mengatakan bahwa semua unit kerja di KKP mempunyai peran dalam menyumbangkan nilai. Langkah yang harus sama-sama dilakukan adalah semua unit kerja harus memahami instrumen pengawasan sebagai penilaian pengelolaan kearsipan secara mandiri. 

“Kami beserta seluruh jajaran telah melakukan langkah-langkah dalam menyosialisasikan instrumen ini,” terang Miazwir. 

Ia mengatakan terdapat empat kategori penilaian pengawasan kearsipan milik KKP, di antaranya kategori Kebijakan Kearsipan, Pembinaan Sumber Daya Kearsipan, Pengelolaan Arsip Dinamis, serta Sumber Daya Kearsipan Data. 

Selain Anugerah Kearsipan, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Kearsipan Nasional Tahun 2022 dengan tema yang diusung sekaligus sebagai tema hari Kearsipan ke-51 adalah “Sinergi Kearsipan untuk Kemajuan Bangsa: Tertib Arsip, Transformasi Kearsipan Digital, Memori Kolektif Bangsa”. 

Melihat tema tersebut, KKP telah mengambil satu langkah lebih awal dan sejak 2005 telah merintis upaya transformasi digital dan tahun 2017 dikembangkan melalui penggunaan aplikasi e-layar, sebagai aplikasi layanan perkantoran telah dimulai dengan digitalisasi tata naskah dinas sampai dengan pengelolaan arsip di lingkup KKP sampai dengan pengukuran kinerja kearsipan. 

“Pemanfaatan e-layar sebagai aplikasi untuk pengelolaan persuratan dan kearsipan harus lebih dimaksimalkan, sebagi langkah untuk mempermudah dalam pengelolaan arsip,” ujar Miazwir. 

Dalam rangka untuk terus meningkatkan hasil pengawasan kearsipan, KKP telah memberikan petunjuk lebih lanjut kepada semua unit kerja untuk melakukan langkah-langkah dalam pencapaian tersebut sesuai substansi kegiatan masing-masing bidang kerja, meliputi peningkatan kualitas pengelolaan persuratan dan kearsipan meliputi kewajiban Implementasi Tata Naskah Dinas, Kode Klasifikasi, Jadwal Retensi Arsip serta Sistem Keamanan dan Hak Akses sesuai ketentuan, Identifikasi arsip tercipta, Pemberkasan arsip, Penataan arsip inaktif, Penyusunan daftar arsip inaktif, serta Penyusutan arsip berdasarkan Jadwal Retensi Arsip.

Hal tersebut menjadi penting dalam hal kearsipan, di mana KKP dinilai sangat strategis karena memiliki data-data sektor kelautan dan perikanan yang meliputi sumber daya alam seperti zonasi penangkapan ikan, serta kewilayahan seperti data pulau-pulau terluar. Data-data tersebut harus dijaga dan diselamatkan untuk arsip strategis negara.

Dalam kesempatan ini, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto berharap Hari Kearsipan ke-51 ini menjadi momentum penguat komunitas kearsipan untuk terus bersinergi dalam penyelenggaraan kearsipan secara nasional untuk mendorong kemanfaatan bidang kearsipan bagi masyarakat Indonesia sebagai memori kolektif dan informasi jati diri bangsa.

 


Sumber : kkp


Jumat, 13 Mei 2022

Review dan Evaluasi Layanan Magang dan Penelitian dengan Stake Holder


Kunjungan Kepala LRMPHP dan tim di SMKN 1 Jepara

Kunjungan dalam rangka peningkatan kualitas layanan publik Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan berupa layanan magang dan penelitian dilaksanakan di SMKN 1 Jepara. Kegiatan ini untuk mereview dan mengevaluasi standar layanan beserta SOP (Standar Operasional Prosedur) dengan pengguna layanan (stake holder). Dalam kunjungannya ini, Kepala LRMPHP Luthfi Assadad, S.Pi., M.Sc  didampingi Koordinator Pelayanan Teknis, Tri Nugroho Widianto, M.Si dan tim ditemui Kepala SMK N 1 Jepara, Sugiyanto, S.Pd., S.ST., M.Pd beserta jajarannya.

Dalam sambutannya, Kepala SMKN 1 Jepara menyampaikan kegiatan magang ini sebagai suatu proses kolaborasi baik dengan perguruan tinggi, dunia industri maupun instansi pemerintah, termasuk dengan LRMPHP. Melalui program magang ini diharapkan lulusan SMKN 1 Jepara dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk langsung bekerja maupun berwiraswasta. 

Sementara itu Kepala LRMPHP berharap melalui kunjungannya ini akan mendapat masukan yang berharga dari stake holder untuk peningkatan standar layanan proses magang. Selain itu, disampaikan bahwa pelaksanaan review dan evaluasi SOP dilakukan secara berkala dan terus menerus sehingga implementasinya dapat berjalan dengan baik. Masukan dan saran dalam setiap upaya review SOP akan menjadi bahan dalam evaluasi terhadap penyempurnaan SOP sesuai kebutuhan stake holder. 

Survei kepuasan layanan magang 

Dalam survei kepuasan layanan magang terhadap stake holder  SMKN 1 Jepara terdapat beberapa catatan khusus terutama kurang sinkronnya antara tema kegiatan magang dari SMKN 1 Jepara dengan kegiatan yang sedang dilaksanakan di LRMPHP. Namun demikian penilaian kepuasan secara umum masih baik dengan nilai sebesar 4.2 (skala 1-5). Survey kepuasan terhadap stake holder  ini merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh LRMPHP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat.

Sebagai tindak lanjut kegiatan review dan evaluasi SOP magang ini selanjutnya akan dilakukan penambahan materi pendahuluan pramagang serta pendetailan rencana kegiatan magang yang melibatkan siswa calon magang dan pembimbing, baik dari sekolah maupun LRMPHP sebelum pelaksanaan magang. Hasil review dan evaluasi ini selanjutkan akan dituangkan dalam berita acara serah terima (BAST) evaluasi standar pelayanan magang antara Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan sebagai penyedia layanan dengan SMKN 1 Jepara sebagai pengguna layanan (stake holder). 


Senin, 09 Mei 2022

Pasca Libur Lebaran, Menteri Trenggono Minta Jajaran Langsung Tancap Gas Jalankan Program Unggulan


Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta seluruh pegawai untuk menjaga kualitas kinerja pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan di antaranya penyelesaian regulasi, implementasi program unggulan, hingga optimalisasi layanan kepada masyarakat. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Trenggono saat memimpin Halal Bihalal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara hybrid, Senin (9/5/2022). 

"Jadi sekali lagi tugas kita masih banyak, mulai dari penyelesaian regulasi, ada juga program besar salah satunya soal RPP Sedimentasi yang berkaitan dengan kesehatan laut. Ini harus bergerak cepat. Saya juga minta untuk selalu bicara ke bawahan, jangan satu arah. Sampaikan ke bawah agar yang bawah juga bisa memberi masukan ke atas," ujar Menteri Trenggono. 

Salah satu regulasi yang tengah dikebut pengesahannya adalah kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota, yang saat ini draf rancangan peraturan pemerintah (RPP) berada di Sekretariat Kabinet. Kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota merupakan satu dari tiga program unggulan KKP di bawah nakhoda Menteri Trenggono. 

Sembari menunggu tindak lanjut dari Seskab, Menteri Trenggono meminta jajaran di Ditjen Perikanan Tangkap untuk terus melengkapi fasilitas pendukung pelabuhan perikanan. Di antaranya timbangan online, docking kapal, hingga perbaikan fasilitas pendaratan ikan di pelabuhan. 

"Saya minta kepada Ditjen Perikanan Tangkap untuk mempersiapkan ini, jangan menunggu. Betul-betul dipersiapkan, sehingga saat regulasi disahkan kita bisa langsung menjalan program dengan optimal," tegas Menteri Trenggono. 

Kebakaran puluhan kapal perikanan di Cilacap juga tak luput dari perhatian Menteri Trenggono. Selain menyiapkan paket bantuan, koordinasi dengan pemerintah daerah juga terus dilakukan khususnya untuk membantu para ABK yang kehilangan pekerjaan imbas musibah tersebut.

 

Sumber : kkp


Selasa, 03 Mei 2022

Menteri Trenggono Bawa Sektor Kelautan dan Perikanan Catat Kinerja Positif di Triwulan I 2022

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berhasil membawa sektor kelautan dan perikanan mencatatkan kinerja positif pada triwulan I 2022. Neraca perdagangan produk perikanan mengalami surplus sebesar USD1,39 miliar, sekaligus naik 21,78% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Tentu ini kabar baik di momen Lebaran, karena ini menunjukkan kinerja ekspor yang meningkat di bawah kepemimpinan Menteri Trenggono," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, Sabtu (30/4/2022). 

Berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk perikanan pada Maret 2022 mencapai USD548,35 juta atau setara Rp7,87 triliun. Angka ini naik 22,48% dibanding Februari 2022, dan meningkat 14,87% dibanding nilai ekspor bulan Maret tahun sebelumnya. 

Artati memaparkan, secara kumulatif pada periode Januari – Maret 2022 atau triwulan 1 tahun 2022, nilai ekspor produk perikanan mencapai USD1,53 miliar, naik 21,63% dibanding periode yang sama tahun 2021. "Ini setara dengan Rp21,95 triliun dan kenaikannya luar biasa dibanding periode yang sama tahun lalu. Artinya, produk kita semakin diminati di pasar ekspor,"  katanya. 

Pada periode tersebut, Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama dengan nilai sebesar USD727,27 juta. Kemudian disusul Tiongkok sebesar USD214,39 juta, Jepang sebesar USD151,62 juta, ASEAN sebesar USD151,26 juta, dan Uni Eropa sebesar USD78,17 juta. 

Dari sisi komoditas, Udang menjadi favorit dengan nilai sebesar USD621,92 juta atau 40,64% terhadap nilai ekspor total, disusul Tuna-Cakalang-Tongkol USD189,53 juta (12,39%), Rajungan-Kepiting USD172,56 juta (11,28%), Cumi-Sotong-Gurita USD154,53 juta (10,10%), Rumput Laut USD114,26 juta (7,47%), dan Tilapia USD14,86 juta (0,97%). 

"Angka sebesar 47,53% nilai ekspor kita dihasilkan dari pasar Amerika Serikat," sambung Artati. 

Di tengah peningkatan ekspor, nilai impor perikanan Indonesia di triwulan 1 2022 hanya 9,14% dari nilai ekspor. BPS mencatat nilai impor USD139,89 juta sejak Januari-Maret tahun ini. 

Melihat data tersebut, Artati optimis sektor kelautan dan perikanan akan terus tumbuh. Terlebih tahun ini, Ditjen PDSPKP berpartisipasi dalam sejumlah pameran dagang seafood internasional, seperti Seafood Expo North America (SENA) di Boston, Amerika Serikat pada Maret dan Seafood Expo Global (SEG) di  Barcelona, Spanyol akhir April ini. 

"Alhamdulillah, nilai impor kita masih di bawah 10% terhadap nilai ekspor, ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan. Kita optimis nilai ekspor akan terus meningkat," tutupnya. 

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto mengatakan sinyal positif di triwulan 1 menunjukkan program-program unggulan yang dirancang oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sudah dalam jalur yang benar.

"Meningkatkan produksi ekspor memang menjadi salah satu prioritas dari program Menteri Trenggono. Berkat kebijakan yang diambil berbasis data dan melibatkan semua pemangku kepentingan, terlihat hasil yang positif di triwulan 1 ini," katanya.


Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan tiga program prioritas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. 

Pertama, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota di setiap WPP untuk keberlanjutan ekologi. Kedua, pengembangan perikanan budidaya berorientasi ekspor berbasis komoditas unggulan di pasar global, antara lain udang, kepiting, lobster, dan rumput laut. Ketiga, pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.



Sumber : kkp

 

Minggu, 01 Mei 2022

SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL1443 H

 


Segenap pimpinan dan pegawai Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan - BRSDM KKP mengucapkan

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1443 H

Taqabbalallahu minna wa minkum

Selasa, 19 April 2022

LAPORKAN !!! JANGAN MALU MALU


LAPORKAN !!! JANGAN MALU MALU

 

KERJA PRIMA TANPA BENTURAN KEPENTINGAN !! YESSS...


KERJA PRIMA TANPA BENTURAN KEPENTINGAN !! YESSS...


 

Senin, 18 April 2022

LARANGAN PEMBERIAN HADIAH KEPADA SELURUH JAJARAN LRMPHP

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) berkomitmen untuk menjaga prinsip tata kelola yang baik dan menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi, termasuk saat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022.

Berkaitan dengan hal tersebut kami memberitahukan kepada seluruh stakeholders/rekanan dan mitra kerja LRMPHP agar tidak memberikan hadiah dalam bentuk apapun kepada seluruh jajaran LRMPHP.

Dukungan dari seluruh stakeholders sangat kami harapkan demi terwujudnya tata kelola LRMPHP yang baik dan berintegritas.


 

Senin, 11 April 2022

Inovasi Bioplastik Untuk Bumi

Laut Indonesia memiliki permasalahan serius terkait pencemaran lingkungan akibat sampah plastik. Sampah yang berasal dari darat ini membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan bisa sampai ratusan tahun, untuk bisa terurai. Hal tersebut tidak saja menjadi permasalahan Indonesia tapi juga seluruh negara. 

Untuk itu Kementerian Kelautan dan Perikanan hadir menawarkan alternatif sebagai solusinya. Salah satunya melalui penelitian yang dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis BRSDM, yakni Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) dan Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP). 

Penelitian tersebut menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, yaitu dengan bioplastik berbahan dasar rumput laut, yang selengkapnya dapat disaksikan melalui Maxstream di link https://maxstream.tv/movies/0_2gosguak dan Youtube di link https://t.co/lQfp2jAsFR