Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan sarana dan paket peralatan pengolahan hasil perikanan kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta senilai Rp11,5 miliar.
"Bantuan yang diberikan tersebut merupakan bantuan bidang pengolahan dan pemasaran dalam konteks industrialisasi usaha pengolahan rakyat skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia pada penyerahan bantuan tersebut, sarana dan paket peralatan pengolahan serta pemasaran diberikan dalam bentuk mobil alih teknologi dan informasi Gemarikan, mobil boks berpendingin, sarana pemasaran bergerak roda tiga.
Selain itu, paket pembangunan pabrik es, paket pembangunan depo dan pasar ikan, peralatan sistem rantai dingin, paket peralatan pembuatan produk olahan bernilai tambah, dan paket peralatan rumah kemasan skala kecil.
"Bantuan senilai Rp11,5 miliar itu akan didistribusikan ke provinsi dan kabupaten di DIY dengan rincian Rp4,5 miliar untuk Provinsi DIY, Rp1,17 miliar untuk Kabupaten Bantul, Rp2,48 miliar untuk Kabupaten Gunung Kidul, Rp2,62 miliar untuk Kabupaten Kulon Progo, dan Rp730,123 juta untuk Kabupaten Sleman," katanya.
Ia mengatakan, industrialisasi sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan nelayan. Kondisi nelayan saat ini adalah 30 persen dari total jumlah penduduk miskin di Indonesia.
"Jika penduduk miskin kita berjumlah 30 juta orang, maka 8-9 juta di antaranya adalah nelayan," katanya.
Oleh karena itu, dengan upaya industrialisasi diharapkan bisa merangkai "supply change" dari hulu ke hilir agar tidak terpotong dan menjadi mata rantai terpadu baik pada perikanan tangkap maupun perikanan budi daya.
"Kebijakan industrialisasi perikanan dititikberatkan pada peningkatan produksi bahan baku dalam negeri yang telah ada, yang kemudian dikembangkan sehingga akan memberikan nilai tambah dan berdaya saing tinggi bagi industri perikanan domestik," katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, produk laut harus menjadi produk unggulan yang digunakan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat.
"Namun, hanya dengan kreativitas, masyarakat khususnya nelayan di tiga kabupaten di DIY dapat meningkatkan produksi laut," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu ada penambahan infrastruktur fasilitas penangkapan ikan.
"Dengan demikian, daerah nelayan akan lebih memiliki harapan masa depan. Dengan pesatnya pembangunan, hanya dengan kreativitas dan inovasi yang bisa menjadi cara mempertahankan hidup," katanya.