Sekretaris BRSDM KP, Dr. Kusdiantoro menyampaikan arahan dan memberikan materi awal mengenai Zona Integritas, serta kebijakan-kebijakan terkait yang telah dan akan dilaksanakan, khususnya pada lingkup BRSDM KP. Sebagian besar pegawai LRMPHP mengikuti rangkaian sosialisasi ini di aula lantai 2 LRMPHP dengan difasilitasi oleh tim IT LRMPHP, sedangkan sebagian lainnya mengikuti acara melalui zoom meeting secara mandiri.
PELATIHAN
LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK
Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan
LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020
Tugas Pokok dan Fungsi
Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan
Kerjasama
Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru
Sumber Daya Manusia
LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.
Jumat, 15 Januari 2021
Sosialisasi ZI-WBM-WBBM lingkup BRSDM KP
Kamis, 14 Januari 2021
Sosialisasi Aplikasi Elayar di LRMPHP
Sosialisasi Aplikasi Elayar di LRMPHP
Sebagai bagian dari penerapan manajemen pemerintah berbasis teknologi informasi (e-government), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerapkan penggunaan aplikasi elayar untuk persuratan, disposisi dan kearsipan. Aplikasi ini beralamat di www.elayar.kkp.go.id
Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP), sebagai bagian dari KKP turut serta mensukseskan dan menerapkan penggunaan aplikasi elayar ini dalam manajemen perkantoran. Untuk itu pada tanggal 14 Januari 2021, telah dilaksanakan inhouse training di LRMPHP dalam rangka sosialisasi pengenalan dan penggunaan aplikasi elayar ini, khususnya bagi pegawai sebagai penerima disposisi.
Sebagai pemateri dalam kegiatan ini adalah Sdr. Ahmat Fauzi, salah seorang peneliti yang telah rutin dan berkala menggunakan aplikasi elayar ini. Materi yang disampaikan diantaranya yaitu:
- mekanisme login ke aplikasi
- prosedur menerima disposisi, bagaimana memperlakukan disposisi yang diterima
- mekanisme menyatakan selesai atas disposisi atau penugasan yang diterima
Selain Sdr. Ahmat Fauzi, Koordinator Tata Usaha LRMPHP (Bapak Afris Syahada) juga menyampaikan materi terkait mekanisme pengiriman surat melalui aplikasi elayar ini, dimana untuk LRMPHP dilakukan dengan mekanisme satu pintu di Tata Usaha.
Acara ini diakhiri dengan pengecekan dan validasi alamat email KKP dan no ponsel para pegawai LRMPHP di aplikasi Epegawai, sebagai prasyarat menggunakan aplikasi elayar.
Rabu, 06 Januari 2021
Menteri Trenggono Dorong UPT KKP jadi Lokomotif Ekonomi Kelautan
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong jajarannya memaksimalkan keberadaan unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia agar menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan negara.
"UPT itu corenya KKP, sebagai bentuk kehadiran negara langsung di tengah masyarakat kelautan dan perikanan. Produktivitas UPT tidak sebatas pelayanan tapi juga menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat dan negara ," ujar Menteri Trenggono saat memimpin rapat bersama sejumlah pejabat eselon I dan II di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2020).
KKP memiliki seratusan UPT yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 15 di antaranya di bawah naungan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), salah satu sektor yang menjadi fokus Menteri Trenggono.
Menteri Trenggono mengakui perlunya inovasi dalam mengelola UPT, khususnya di sektor perikanan budidaya.
Sebagai contoh yang dapat diterapkan yakni memanfaatkan lahan-lahan UPT yang menganggur menjadi tambak udang maupun kolam ikan.
Dengan inovasi, sambung Menteri Trenggono, kehadiran UPT tidak hanya untuk melayani tapi juga menjadi model bisnis yang dapat ditiru oleh masyarakat.
Bila ini berjalan, Menteri Trenggono optimistis masyarakat akan sejahtera, pendapatan negara dari sektor kelautan dan perikana pun meningkat.
"Harus bisa dihitung dampak ekonominya UPT ke masyarakat dan negara. Dengan begitu, manfaat dari UPT terukur. Produktivitas itu harus kita buktikan. Ngukurnya lewat sumbangsih ke masyarakat dan sumbangsih kita ke negara," tambahnya.
Menteri Trenggono juga meminta jajarannya di DJPB untuk membangun UPT baru di 2021 yang fokus pada komoditas tertentu.
Seperti udang, ikan dan juga lobster. Namun pembangunan tersebut tetap harus melalui kajian sehingga punya nilai ekonomi dan tidak merusak lingkungan.
"Pembangunan UPT harus ada peluang ekonomi, dan hitung-hitungannya harus jelas. UPT yang penting value-nya bagi masyarakat dan negara," pungkas Menteri Trenggono.
Sumber : kkp
Selasa, 05 Januari 2021
KICK OFF Meeting Tahun Anggaran 2021
Mengawali tahun 2021, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan menyelenggarakan pertemuan awal tahun yang dihadiri oleh seluruh pegawai dalam rangka Kick Off Tahun Anggaran 2021 pada tanggal 4 Januari 2021 di ruang aula LRMPHP.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan program dan kegiatan serta penugasan yang diemban oleh LRMPHP pada tahun 2021. Kepala LRMPHP dalam kesempatan tersebut memaparkan Refleksi tahun 2020 dan Outlook 2021, yang berisi berbagai prestasi dan capaian yang telah diraih LRMPHP pada tahun 2020, serta rancangan pelaksanaan dan pembagian tugas dan kegiatan pada tahun 2021.
Sampai dengan pelaksanaan Kick Off, beberapa hal yang telah dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan anggaran tahun 2021 diantaranya yaitu:
- penerimaan dokumen DIPA 2021 dari Kementerian Keuangan yang diserahterimakan secara simbolis oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
- penyusunan dan pengumuman Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa melalui aplikasi SIRUP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
- penyusunan dan penetapan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran dan Keputusan Kepala Satuan Kerja untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala LRMPHP juga menyerahkan 2 (dua) buah SK kepegawaian, masing-masing SK Pencantuman Gelar M.Eng kepada Sdr. Arif Rahman Hakim dan SK Kenaikan Pangkat ke Pembina IV a kepada Sdr. Tri Nugroho Widianto.
Penyerahan SK Kepegawaian oleh Kepala LRMPHP |
Senin, 04 Januari 2021
RESEARCH PROJECTS 2021
Prototipe Alsin Hasil Riset Perikanan
1. Desain dan Rancangbangun Alat Pengdeteksi Cepat Jenis dan Asal Ikan
Koordinator : Bakti Berlyanto Sedayu, S.Pi, M.Sc, Ph.D
2. Desain dan Rancangbangun Aerator Tipe Kincir Terkontrol Untuk Kolam Budidaya Ikan Intensif
Koordinator: Arif Rahman Hakim, S.Pi, M.Eng
Produk Rekayasa Alsin Perikanan Siap Guna
1. Rancangbangun dan Uji Kinerja Alat Transportasi Ikan Hidup Sistem Basah untuk Menjamin Komoditas Berkualitas Prima
Koordinator: Tri Nugroho Widianto, S.Si, M.Si
2. Rancangbangun dan Uji Kinerja Mesin Penghasil Bioplastik Ramah Lingkungan untuk Jaminan Produk Berkualitas Prima
Koordinator: Putri Wullandari, STP, M.Sc
3. Rancangbangun, Introduksi dan Uji Terap skala Terbatas Alat Pengisi Adonan Produk Fish Jelly Semi Otomatis
Koordinator: I Made Susi Erawan, S.Pi, M.S.c
Senin, 28 Desember 2020
PENGATURAN TEKANAN EVAPORATOR PADA ALREF UNTUK PENAMPUNG IKAN PADA KAPAL NELAYAN 10-15 GT
Palka dan Cooling
unit rancang bangun LRMPHP (Sumber: Widianto et al, 2018)
Metode pendinginan merupakan salah satu upaya untuk menjaga mutu ikan setelah penangkapan dan transportasi di atas kapal. Salah satu sistem pendinginan yang telah dibuat adalah sistem ALREF (air laut yang direfrigerasi) untuk penyimpanan ikan pada kapal 10-15 GT oleh Widianto tahun 2018 yang dimuat dalam Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan tahun 2018. Uji kinerja pada prototipe sistem ALREF menunjukkkan bahwa secara teknis aplikasi sistem pendingin dapat diterapkan pada kapal kecil sebagai alternatif penganti es balok. Prototipe sistem ALREF berupa mini chilling storage dengan sistem RSW menggunakan sistem kompresi uap. Sistem ALREF pada alat tersebut terdiri dari komponen utama berupa palka dengan volume sekitar 2,03 m3, evaporator, kondensor, kompresor, palka, refrigeran dan katup ekspansi. Evaporator berfungsi menyerap panas media pendingin oleh refrigeran di dalam evaporator. Tekanan evaporator merupakan salah satu variabel penting yang menentukan performansi pendinginan sehingga hubungan antara tekanan evaporator dengan performansi pendinginan pada sistem ALREF penting untuk diamati.
Pengujian chilling storage telah dilakukan di Loka Riset Mekanisai Pengolahan Hasil Perikanan berupa pengujian variasi tekanan evaporator sistem ALREF untuk pendinginan udara dalam palka tanpa beban dengan rangkaian desain ALREF yang telah dibuat oleh Widianto et al pada tahun 2018. Rangkaian peralatan sistem ALREF meliputi komponen utama palka dan cooling unit. Palka terbuat memiliki volume sekitar 2,03 m3 dan kapasitas 1,3 ton ikan, berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 1650, 1200 dan 1030 mm. Cooling unit terdiri dari evaporator yang terbuat dari pipa tembaga dengan panjang 84 m, diameter 5/8 inch dan tebal pipa 1,6 mm, kompresor tipe open 3 hp, kondensor 25 kW berpendingin air dan katup ekspansi 15 kW.
Pengujian pada sistem ALREF berupa perlakuan variasi tekanan evaporator 0 dan 1 bar untuk pendinginan udara di dalam palka. Udara didinginkan di dalam palkah yang memiliki volume 2,05 m3. Pengujian dilakukan pada kondisi palka tanpa beban selama 2 jam dengan parameter pengamatan yaitu suhu udara yang didinginkan di dalam palkah pada 5 titik, tekanan dan suhu kondensor, tekanan dan suhu evaporator serta daya listrik/daya kompresor yang dibutuhkan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kecepatan pendinginan udara rata-rata pada tekanan evaporator 0 lebih besar bila dibandingkan pada tekanan 1 bar dengan nilai masing-masing adalah 19,2 dan 15,4 oC/jam. Daya listrik aktual dan daya kompresor pada tekanan evaporator 0 lebih rendah bila dibandingkan tekanan 1 bar (daya listrik 2,57 kW vs 2,9 kW dan daya kompresor 2,03 vs 2,27 kW).
Faktor yang mempengaruhi kecepatan pendinginan pada pengujian variasi tekanan evaporator adalah terutama oleh nilai Logarithmic Mean Temperature Difference (LMTD). Suhu freon R-22 pada pengujian tekanan evaporator 0 bar lebih rendah 10,2 °C sehingga nilai LMTD lebih tinggi dan perpindahan panas total lebih besar. Daya listrik dan daya kompresor pada pengujian tekanan evaporator 0 bar lebih rendah bila dibandingkan dengan pengujian 1 bar karena tekanan kondensor lebih rendah 0,3 bar meskipun tekanan evaporator lebih rendah 0,9 bar yang berakibat selisih entalpi (daya kompresor) lebih kecil. Hasil pengujian secara umum menunjukkan bahwa tekanan evaporator 0 bar menghasilkan performa pendinginan yang lebih baik dan kebutuhan daya listrik yang lebih rendah.
Penulis : Ahmat Fauzi - LRMPHP
Rabu, 23 Desember 2020
Data Logger Sebagai Alternatif “Mudah” Pencatatan Data
Aplikasi data logger suhu dan RH pada penyimpanan rumput laut di LRMPHP
Data Logging merupakan proses pengumpulan dan perekaman data secara otomatis dari sensor pengukuran yang akan digunakan untuk analisis data (misalnya riset) dan pengarsipan. Sensor berfungsi untuk mengubah besaran fisik (misalnya regangan) menjadi sinyal listrik sehingga dapat diukur. Hasil data ukur tersebut selanjutnya dapat disimpan (misalnya dalam SD card) atau dikirim ke komputer secara otomatis untuk keperluan analisis/olah data. Beberapa sensor yang ada antara lain sensor suhu, kelembaban relatif atau relative humidity (RH), arus dan tegangan listrik AC/DC, tekanan, lama waktu operasi alat, intesitas cahaya, pH, tingkat suara, sudut rotasi, posisi, oksigen terlarut, pernafasan, detak jantung, kelembaban tanah, curah hujan, kecepatan dan arah angin dan gerak. Beberapa alat ukur / alat uji laboratorium yang mempunyai output listrik dapat juga dikoneksikan dengan data logger.
Data Logger adalah rangkaian alat elektronik yang digunakan untuk mencatat data pada interval waktu tertentu selama periode waktu tertentu secara terus menerus yang terintegrasi dengan sensor dan instrumen. Data logger berfungsi sebagai alat untuk mencatat data atau data logging dari sensor. Data logger terdiri dari mikroprosesor internal, penyimpanan data (memori internal, termasuk SD card), dan satu atau lebih sensor. Terdapat beberapa jenis data logger dan biasanya menggunakan komputer sebagai koneksi dan software sebagai aktivasi dan program. Hasil perekaman data dapat disimpan dan di lihat dengan komputer dalam bentuk data spreadsheet maupun grafik. Data logger dapat menggunakan sumber tenaga listrik DC agtau AC dengan adaptor, misalnya berupa baterai dan aki. yang . Data logger dapat ditempatkan di dalam rumah, di luar rumah, dan di bawah air serta dapat merekam data hingga waktu lama berbulan-bulan tanpa pengawasan. Data logger dapat digunakan untuk penelitian dan pengetahuan.
Sistem logging data pada perkembangannya dapat juga berbasis web, memungkinkan akses berbasis internet jarak jauh yang bebas dari waktu ke waktu melalui komunikasi GSM seluler, WI-FI atau Ethernet. Sistem ini dapat dikonfigurasi dengan berbagai sensor plug-in eksternal dan mengirimkan data yang telah dikumpulkan ke server web yang aman untuk mengakses data. Node data nirkabel mentransmisikan data real-time dari banyak titik ke komputer pusat, sehingga tidak perlu mengambil dan melepaskan data dari data logger secara manual.
Beberapa contoh penggunaan data logger antara lain :
1. Pengukuran suhu dan RH baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, misalnya tempat penyimpanan buah, sayuran, rumput laut dan barang.
2. Pemantauan/pengujian suhu dan RH ruangan penyimpanan daging (sapi, ikan dan lain-lain) untuk mendapatkan suhu dan RH sesuai dengan yang diharapkan.
3. Pengujian ruang penyimpanan makanan kalengan dan susu.
4. Pengujian pada wilayah perindustrian.
5. Pengukuran terhadap hutan gambut misalnya ketinggian air pada lahan gambut.
6. Pengukuran terhadap cuaca, suhu, gerak angin
Kelebihan dari data logger salah satunya adalah kemampuan mengumpulkan data secara otomatis secara terus menerus dengan setting waktu pengambilan data sampai milidetik. Data logger dapat digunakan untuk mengukur dan merekam data/informasi selama waktu pemantauan tanpa harus ditunggui. Kelebihan tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi objek yang dipantau, misalnya kondisi suhu udara dan kelembaban relatif pada suatu lingkungan yang berubah cepat terhadap waktu. Pemantauan yang jika dilakukan secara manual akan sangat merepotkan dan bahkan sulit untuk dilakukan maka dapat dengan mudah dilakukan dengan data logger bahkan dengan hasil yang lebih komprehensif.
Aplikasi data logger antara lain di Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan Bantul untuk pengujian dan perekaman data riset. Data logger digunakan dalam pengukuran dan perekaman data suhu dan RH pada ruang penyimpanan (bunker) rumput laut. Data logger membaca data 10 sensor suhu dan RH untuk direkam dengan interval 8 detik selama berbulan-bulan dan juga sebagai sinyal untuk menghidupkan atau mematikan blower udara pendingin jika suhu atau RH mencapai nilai tertentu. Contoh yang lain adalah data logger untuk pengukuran dan perekaman data 20 sensor suhu dan 4 sensor arus listrik pada ruang penyimpanan ikan. Data suhu dan arus listrik direkam dengan interval 15 detik selama beberapa hari. Selanjutnya data disimpan di SD card dan dapat ditransfer ke komputer dengan mudah.
Aplikasi data logger suhu dan arus listrik pada penyimpanan ikan di LRMPHP |