|
Bank Gen Ikan Indonesia |
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) merintis
pengembangan Bank Gen Ikan Indonesia (Indonesian Fish Gene Bank), sebagai upaya
pelestarian, peningkatann dan pemanfaatan plasma nutfah perikanan Indonesia
secara bertanggungjawab dan berkelanjutan.
“Indonesia memiliki sumber daya genetik ikan
(SDGI) yang melimpah sehingga diakui sebagai salah satu negara
megabiodiversitas. Namun pemanfaatan SDGI dirasakan belum optimal. Di sisi
lain, eksploitasi pemanfaatan beberapa jenis ikan sudah melebihi batas optimal.
Hal ini berdampak terhadap kualitas dan kuantitas jenis-jenis ikan tersebut di
alam,” tutur Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja, Rabu (1/4).
“Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber
daya genetik plasma nutfah tersebut, pengelolaan plasma nutfah di Indonesia
perlu dilakukan secara lebih komprehensif dan optimal, baik dalam hal
pemanfaatan budidaya, penangkapan maupun upaya pelestariannya,” lanjutnya.
Upaya tersebut dimulai dengan melakukan
identifikasi jenis ikan endemik Indonesia melalui aplikasi SIGENI (Sistem
Informasi Sumberdaya Genetik Ikan Indonesia), yang akan dirilis secara resmi
usai Pandemi Covid 19 berakhir. Terlebih saat ini, dikatakan Sjarief, terdapat
sekitar 4.748 potensi SDG Indonesia, yang sudah teridentifikasi dan prosesnya
pun masih terus berjalan.
Tak hanya mengidentifikasi spesies, aplikasi
SIGENI juga menginformasikan status kelimpahan stok di alam. Kondisi atau
status kelimpahan ikan pun akan dikategorikan berdasarkan kelimpahan atau
volume tersebut, mulai dari ikan dengan kategori populasi yang masih aman atau
banyak, sudah mulai jarang, hampir tidak ada atau punah.
“Pengembangan SIGENI sangat urgen mengingat
masih banyaknyapersoalan terkait pengelolaan SDGII, yang meliputi inventarisir
keragaman jenis dan genetik, klaim stok perikanan (migratory species), deteksi
kualitas populasi, identifikasi produklokal, mitigasi spesies asing invasive
dan kontribusi daerah pemijahan,” terang Sjarief.
Di samping itu, dalam rangka menghimpun semua
informasi yang telah dan akan diperoleh terkait sumberdaya genetik plasma
nutfah ikan di Indonesia, BRSDM juga memulai pembentukan Jejaring Genetika
Perikanan Indonesia (JarGenI) atau Indonesian Fisheries Genetic Network
(IFGENI). Organisasi ini diharapkan dapat menghimpun para peneliti, peminat dan
pemerhati ilmu pengetahuan khususnya di bidang genetika perikanan.
Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Joni
Haryadi, yang juga sebagai inisiator pembentukan JarGenI, menyampaikan bahwa
wadah tersebut bertujuan untuk membantu meningkatkan pengelolaan sumberdaya
genetik ikan dalam arti luas di Indonesia dengan cara memajukan
kegiatan-kegiatan dalam bidang genetika perikanan, antara lain melalui pembinaan
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan
profesionalisme di bidang genetika.
JarGenI juga bermanfaat sebagai sarana dan
wahana pendukung dalam meningkatkan pengabdian dan pengamalan sains dan
teknologi para anggotanya; peningkatan dan kerjasama antar anggota/masyarakat
peminat bidang genetika perikanan serta profesi lainnya; serta peningkatan
komunikasi dan pemasyarakatan sains dan teknologi yang berkaitan dengan
genetika perikanan.
“JarGenI sangat penting dalam hal scientific, ekonomi,
sosial, maupun budaya. Melalui langkah nyata ini, kita berharap dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Joni.
Sumber : KKPNews