Selasa, 17 November 2020

UJI KINERJA REFRIGERATOR DC SEBAGAI MESIN PEMBUAT ES MENGGUNAKAN TENAGA SURYA

Ilustrasi, sumber : https://news.energysage.com/solar-panels-work/

Salah satu kendala yang dihadapi oleh para nelayan kecil di daerah pesisir adalah jumlah pasokan es yang terbatas untuk penanganan ikan segar hasil tangkapan. Hal ini disebabkan pasokan listrik PLN untuk pembangunan pabrik es mini masih kurang sehingga suplai es harus diperoleh dari lokasi yang jauh. Menurut Rahmi, et al. dalam Fisika Berkala (2015) menyatakan bahwa sulitnya akses pelayanan dan pemasangan jaringan listrik di daerah sekitar pesisir menjadi salah satu penyebabnya. Oleh karena itu diperlukan alternatif energi terbarukan yang mudah diaplikasikan di daerah pesisir, salah satunya yaitu energi matahari.

Tsalikis & Martinopoulos dalam Solar Energy (2015) menyampaikan bahwa pemanfaatan energi matahari saat ini sangat banyak digunakan, dan pemanfaatannya dapat berupa panas (solar thermal) atau mengubahnya menjadi listrik (photovoltaic) melalui panel surya. Panel surya merupakan sumber energi yang bersih, ramah lingkungan, aman dan andal.

Pada umumnya aplikasi panel surya di Indonesia digunakan sebagai sumber energi untuk peralatan listrik arus AC. Di sisi lain, output panel surya adalah listrik arus DC sehingga membutuhkan inverter untuk mengubah arus listrik DC menjadi AC. Penggunaan inverter tersebut menyebabkan terjadi kerugian konversi. Menurut Jain, et al. dalam IOSR-JEEE (2017) menjelaskan bahwa kerugian-kerugian konversi terjadi pada inverter karena pada dasarnya inverter sendiri merupakan beban yang dapat mengkonsumsi daya berupa standby power consumption. Selain itu penggunaan inverter juga akan menambah kompleksitas rangkaian sistem panel surya. Oleh karena itu penggunaan peralatan DC yang langsung terhubung dengan output panel surya diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kompleksitas. Peralatan DC yang terhubung langsung dengan ouput panel surya dapat diaplikasikan pada refrigerator menggunakan kompresor DC yang bisa berfungsi sebagai mesin pembuat es. Di sisi lain, penelitian tentang refrigerator DC menggunakan sumber energi dari panel surya dengan karakteristik cuaca di Indonesia belum dilakukan.

Berdasarkan uraian diatas pada tahun 2017 LRMPHP melakukan penelitian tentang penggunaan DC refrigerator menggunakan energi tenaga surya sebagai mesin pembuat es. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja refrigerator DC menggunakan tenaga surya yang meliputi pengujian daya input refrigerator, penurunan suhu ruang refrigerator, beban pendinginan dan COP sistem. Uji kinerja dilakukan dengan sistem tanpa beban dan menggunakan beban. Pengujian dilakukan selama 8 jam yaitu pukul 08.00 - 16.00 WIB setiap harinya. Data yang diperoleh dianalisis sehingga didapatkan nilai daya output panel surya, daya refrigerator DC, kerja refrigerator dan COP sistem. 

Hasil pengukuran dan analisis data menunjukkan bahwa daya output panel surya pada bulan September dan Oktober dapat memenuhi kebutuhan daya refrigerator DC baik tanpa beban maupun menggunakan beban. Daya output rata-rata panel surya yang diperoleh pada bulan Oktober lebih besar daripada bulan September. Konsumsi daya refrigerator DC saat menggunakan beban yaitu 68,74 watt, nilai ini lebih besar daripada saat tanpa beban yaitu 60,94 watt. Selain itu, pada pengujian menggunakan beban, penurunan suhu ruang refrigerator jauh lebih lama dibandingkan dengan tanpa beban. Hal ini disebabkan karena beban pendinginan pada saat pengujian menggunakan beban menjadi lebih besar. Hasil uji coba juga menunjukkan rata-rata COP sistem yaitu 0,96 dan rata-rata berat es yang dihasilkan sekitar 43,71% dari berat air.

Penulis : Wahyu Tri Handoyo - LRMPHP 

0 comments:

Posting Komentar