EKONOMI BIRU

Arah Kebijakan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan 2021 - 2024 Berbasis EKONOMI BIRU

ZI WBK? Yes, We CAN

LRMPHP siap meneruskan pembangunan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang telah dimulai sejak tahun 2021. ZI WBK? Yes, We CAN.

LRMPHP ber-ZONA INTEGRITAS

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan siap menerapkan Zona Integritas menuju satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) 2021.

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Produk Hasil Rancang Bangun LRMPHP

Lebih dari 30 peralatan hasil rancang bangun LRMPHP telah dihasilkan selama kurun waktu 2012-2021

Kerjasama Riset

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kanal Pengelolaan Informasi LRMPHP

Diagram pengelolaan kanal informasi LRMPHP

Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Oktober 2022

KKP Targetkan Peningkatan Nilai Standart Pelayanan Publik Tahun 2022

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan peningkatan nilai Standart Pelayanan Publik tahun 2022 menyusul akan dilaksanakannya penilaian Ombudsman pada minggu ke-3 bulan Oktober mendatang. 

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar saat menyerahkan apresiasi atas kerja keras dan komitmen dalam memenuhi komponen standar pelayanan publik yang telah dilaksanakan oleh lintas unit lingkup KKP di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (5/10/22). 

“Saya harap seluruh jajaran penyelenggara pelayanan publik lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan agar dapat mempersiapkan dengan baik penilaian sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik,” ucap Antam dalam sambutannya. 

Untuk diketahui, KKP menyabet Predikat Kepatuhan Tinggi Tahun 2021 oleh Ombudsman Republik Indonesia dan berhasil masuk peringkat ke 10 dari 24 Kementerian dengan hasil penilaian sebesar 86,66 sekaligus masuk kategori Zona Hijau. Predikat Kepatuhan Tinggi diberikan kepada KKP atas penilaian kinerja 20 produk pelayananan (layanan administrasi pusat) dengan hasil 19 produk layanan dari 10 Direktorat lingkup KKP mendapatkan kategori Hijau. 

Dalam kesempatan tersebut tak luput Antam menyampaikan apresiasi kepada direktorat penerima predikat serta berharap untuk dapat konsisten mempertahankannya. 

"Saya ucapkan selamat kepada seluruh direktorat yang mendapatkan Predikat Kepatuhan Tinggi dari Ombudsman. Terima kasih atas pencapaiannya, karena hasil ini diperoleh tidak instan dan melalui proses penuh perjuangan, pengorbanan, dan penuh perhatian. Saya harap penilaian ini bisa kita pertahankan bahkan tingkatkan sehingga kinerja kita semakin bagus,” tutur Antam. 

Perolehan predikat ini sekaligus memotivasi KKP untuk terus menciptakan iklim perizinan yang baik. Layanan yang baik akan mendorong masyarakat untuk menghidupkan ekonomi sektor Kelautan dan Perikanan yang tertib dan bertanggungjawab. 

Sebagai informasi, predikat tersebut diraih KKP melalui beberapa proses pengambilan data dengan metode penilaian wawancara, observasi, dan studi dokumen melalui media elektronik dan non elektronik seperti wawancara tertutup tanpa didampingi terhadap staf, pejabat, dan masyarakat penggunan. Selain itu dilakukan pula observasi secara terbuka dan studi dokumen sebagai data dukung.

Selain memberikan penghargaan, KKP melalui Inspektorat Jenderal juga melakukan pemantauan secara bertahap kepada konsistensi tingkat kepatuhan dalam implementasi amanat UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, khususnya dalam menyusun, menetapkan dan menerapkan standar pelayanan publik.

Adapun Predikat Kepatuhan Tinggi yang didapat oleh 19 produk pelayanan KKP di antaranya Rekomendasi Pemasukan Hasil Perikanan (RPHP), Sertifikat Pendaftaran Obat Ikan, Rekomendasi Pembudidayaan Ikan Penanaman Modal (RPIPM), hingga Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP).

 



Sumber : kkp


Senin, 03 Oktober 2022

LRMPHP Terima PKL SMKN 1 Jepara

Penerimaan siswi PKL SMK N 1 Jepara di Aula LRMPHP

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan menerima siswi-siswi yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari SMK N 1 Jepara selama 3 bulan pada hari Senin tanggal 3 Oktober 2022. Kegiatan penerimaan ini dilaksanakan di aula LRMPHP lantai 2, dengan dihadiri oleh Koordinator Pelayanan Teknis LRMPHP (Bapak Tri Nugroho W), tim Pelayanan Teknis LRMPHP, guru SMK N 1 Jepara (Bapak Agung) dan siswi-siswi yang akan melaksanakan PKL.

Pelaksanaan PKL atau magang merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang diberikan LRMPHP kepada masyarakat serta bagian dari implementasi lingkup kerjasama antara kedua instansi (LRMPHP dan SMK N 1 Jepara) tentang pengembangan sekolah menengah kejuruan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri dan diseminasi hasil riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan untuk pengembangan dunia pendidikan.

Kegiatan PKL ini akan diikuti oleh 5 siswi kelas XI dengan Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan (APHPi) selama 3 bulan mulai 3 Oktober hingga 30 Desember 2022. 

Dalam penerimaan kegiatan PKL ini, Koordinator Pelayanan Teknis Tri Nugroho Widianto mewakili Kepala LRMPHP menyampaikan ucapan terimakasih kepada SMK N 1 Jepara yang sudah memberikan amanah kepada LRMPHP sebagai tempat untuk menimba ilmu, memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Selama PKL diharapkan untuk selalu mematuhi tata tertib yang berlaku di LRMPHP dan memanfaatkan fasilitas yang diberikan. 


Jumat, 30 September 2022

Berikan Kemudahan bagi Para Pemancing, KKP Kenalkan Aplikasi E-Mancing


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum lama ini memperkenalkan aplikasi E-Mancing yang ditujukan untuk penerbitan persetujuan penangkapan ikan untuk tujuan non komersil. Pengenalan aplikasi E-Mancing lewat Sosialisasi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penangkapan Ikan dan Pembudidayaan Ikan untuk Tujuan Bukan Komersial di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang diselenggarakan di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (14/9/2022) lalu juga menjadi wujud komitmen dalam menjalankan kebijakan perikanan terukur.

Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menjelaskan bahwa E-Mancing merupakan implementasi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 27 Tahun 2021 pasal 12 dan pasal 15 yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pemancing sekaligus menjadi strategi bagi KKP untuk memastikan keberlanjutan kuota perairan Indonesia.

“Selain memberikan kepastian dan kenyamanan berkegiatan memancing oleh klub mancing atau perorangan, E-Mancing juga dapat digunakan sebagai alat pendataan informasi tentang jenis dan ikan yang ditangkap sehingga biota laut yang dilindungi tetap terjaga sekaligus menjadi salah satu jawaban tantangan penangkapan ikan yang tidak dilaporkan yang terjadi di Indonesia", jelas Huda.

Menurut Huda, jumlah titik tujuan memancing dan menyelam yang ada di Indonesia akan terus diperbarui untuk mendukung kemajuan olahraga memancing. Terdapat beberapa area perairan yang dilarang untuk olahraga dan wisata memancing yakni area ikan bertelur dan tempat pembibitan, alur pelayaran, alur migrasi biota dilindungi, kawasan pelabuhan, titik penyelaman dan zona lain yang diatur sesuai ketentuan.

Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia menyimpan potensi sumber daya ikan yang melimpah. Estimasi potensi sumberdaya ikan di 11 WPPNRI sebanyak 12,01 juta ton per tahun sedangkan data Food and Agricultural Organization (FAO) Tahun 2020 menunjukkan Indonesia menduduki peringkat ke-3 dunia untuk produksi perikanan tangkap laut terbesar dan menyumbang 8% dari produk dunia. Karenanya untuk mempertahankan keberlanjutan, pelestarian dan kesejahteraan masyarakat dari sektor kelautan dan perikanan perlu diikuti langkah bijak dalam mengelola sumberdayanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara Tinneke Adam juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengembangkan wisata bahari untuk menjadi tujuan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke Sulawesi Utara.

"Sosialisasi ini menjadi rangkaian kegiatan Likupang North Sulawesi International Fishing Competition 2022 yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan lebih memperkenalkan Sulawesi Utara dan Likupang khususnya menjadi tujuan pemancing nasional dan internasional sebagai titik memancing yang semakin mendunia," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kebijakan penangkapan ikan terukur akan mewujudkan keadilan dan pemerataan ekonomi, sekaligus keberlanjutan sumber daya akan lebih terjaga demi ekonomi biru, laut sehat dan Indonesia sejahtera.

 


Sumber : kkp


Rabu, 14 September 2022

LAYANAN NOL RUPIAH di LRMPHP


Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan memberikan layanan publik berupa layanan magang dan penelitian kepada pengguna layanan (stake holder). Layanan ini tidak dipungut beaya atau layanan nol rupiah sebagai wujud nyata terhadap pembangunan ZI WBK/WBBM di lingkungan Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan. Hal ini sesuai dengan KEPUTUSAN PIMPINAN PENYELENGGARA PELAYANAN LRMPHP NOMOR: 27/BRSDMKP-LRMPHP/OT.210/II/2022 TENTANG STANDAR PELAYANAN MAGANG DAN PENELITIAN SISWA/MAHASISWA 


 

Selasa, 13 September 2022

KKP Kembali Gelar Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari di 2022


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menggelar lomba karya jurnalistik tahunan Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB), mengangkat tema Lautan Peluang Baru Bersama Ekonomi Biru. 

Tiga kategori lomba jurnalistik yakni karya jurnalistik online, karya jurnalistik cetak, karya jurnalistik foto, serta karya jurnalistik video televisi. Pengumpulan karya berlangsung hingga 10 Desember 2022. 

"Sekarang atas masukan teman-teman media juga, kita bikin kategori lombanya lebih lengkap dari tahun sebelumnya. Tahun ini ada media online, media cetak, foto jurnalistik dan video jurnalisitik televisi," ungkap Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto selaku Ketua Panitia dan Juri AJSB Tahun 2022 dalam konferensi pers daring dari Jakarta, Selasa (13/9/2022). 

Doni menjelaskan, topik karya jurnalistik yang dilombakan mengarah pada lima Strategi Ekonomi Biru KKP. Meliputi perluasan kawasan konservasi, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya ramah lingkungan, penataan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengelolaan sampah laut. 

Lima strategi tersebut, sambungnya, merupakan upaya KKP untuk memelihara ekosistem perikanan tetap sehat dengan menjaga kelimpahan stok ikan, mengentaskan persoalan sampah laut, mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di wilayah pesisir, hingga berkontribusi menahan laju perubahan iklim yang menjadi persoalan global. 

"Pak Menteri Sakti Wahyu Trenggono sejak UNOC di Lisbon sudah mendeklarasikan adanya lima program Ekonomi Biru yang akan dijalankan untuk Indonesia Emas. Melalui strategi ini, pengelolaan sumber daya perikanan Indonesia yang luar biasa besar dilakukan dengan mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan. Jadi pertimbangannya tidak melulu ekonomi, tapi juga ekologinya kita pastikan terjaga," paparnya. 

Doni menambahkan, gelaran AJSB yang menjadi rangkaian HUT KKP ke 23 sebagai bentuk apresiasi kepada awak media yang selama ini berkontribusi terhadap penyebarluasan informasi sektor kelautan dan perikanan ke tengah masyarakat. 

Sebagai pilar demokrasi, sambung Doni, jurnalis melalui karya-karyanya juga turut mengawal implementasi kebijakan dan program pembangunan sektor kelautan dan perikanan agar berjalan sesuai target dan tepat sasaran. 

"Jurinya selain saya, juga ada jurnalis-jurnalis yang paham betul dengan sektor kelautan dan perikanan. Ini artinya kami ingin lomba ini berjalan profesional dari sisi substansi dan juga kaidah jurnalistiknya, sehingga karya yang menang benar-benar berkualitas," pungkasnya. 

Direktur Pakan dan Obat Ikan DJPB Ujang Komarudin yang turut hadir sebagai narasumber dalam konferensi pers tersebut mengungkapkan, di bidang perikanan budidaya cukup banyak materi yang bisa diulas menjadi karya jurnalistik. 

Pihaknya saat ini tengah mengembangkan budidaya ramah lingkungan untuk komoditas unggulan ekspor seperti udang, kepiting, rumput laut dan lobster. Selain itu ada program kampung perikanan budidaya untuk pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan di banyak daerah. 

"Perikanan budidaya ini punya tiga komponen, yaitu budidaya laut yang dilaksanakan di laut, kemudian budidaya pesisir atau biasa disebut juga budidaya air payau, serta budidaya air tawar. Kami juga punya program-program unggulan di antaranya pengembangan budidaya udang berbasis kawasan untuk meningkatkan produksi udang nasional," paparnya.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan DJPT Ridwan Maulana dalam paparannya secara spesifik mengupas tentang rencana kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota (PIT). Menurutnya PIT salah satu materi penting yang dapat diulas karena masih banyak masyarakat yang belum memahami subtansi kebijakan tersebut secara utuh.

"Aspek ekonomi biru itu sebenarnya menjadi dasar kenapa ada PIT, dan perikanan itu salah satu folder penting dalam ekonomi biru. Ciri khas PIT adalah pendekatan input control menjadi output control dengan begitu data kita lebih baik dari tercatat semua," tegasnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan juri profesional Lukita Grahadyarini mengajak jurnalis yang ingin mengirimkan karya untuk mengedepankan orisinalitas dan kedalamam berita dengan menyajikan data hingga variasi narasumber.

"Ide dan gagasan kita lah yang dituangkan dalam tulisan, naskah atau dalam visual. Kita diberi ruang untuk menulis apa adanya, sebanyak-banyaknya. Ini kontribusi kita juga untuk pembangunan sektor kelautan dan perikanan," ujarnya.

Selain lomba karya jurnalistik, gelaran AJSB tahun 2022 juga diramaikan dengan lomba video media sosial bertemakan pengelolaan sampah laut untuk masyarakat umum, serta lomba tulisan opini bagi pegawai internal. KKP menyiapkan total hadiah ratusan juta rupiah serta merchandise untuk seluruh kategori lomba.

Info lebih lanjut mengenai lomba karya juralistik Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari dapat dilihat di situs dan akun sosial media resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

 

Sumber : kkp


Rabu, 31 Agustus 2022

KKP Raih Top Government PR 2022


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali mendapat anugerah Top Government PR Award dari GPR Institute dalam acara penganugerahan yang berlangsung secara daring, Rabu (31/8/2022).

Ini merupakan penghargaan kedua yang diterima KKP setelah tahun lalu berhasil menyabet GPR Award 2021, karena dinilai berhasil membangun digital public relations di tubuh kementerian.

"Alhamdulillah KKP kembali dipercaya mendapat TOP GPR Award. Sebuah kebanggaan yang memacu kami untuk terus berinovasi dalam menjalankan strategi komunikasi dan public relation sehingga lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi sekarang ini," ungkap Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto dalam siaran resmi KKP.

Penghargaan tersebut menurutnya tak lepas dari dukungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang mendorong tim komunikasi KKP untuk menyampaikan informasi sektor kelautan dan perikanan seluas-luasnya ke tengah masyarakat.

Penyebaran informasi sektor kelautan dan perikanan selama ini dilakukan rutin dengan beragam cara, seperti tayangan dokumenter NeptuneTV, program talkshow Bincang Bahari, siaran pers, konferensi pers, hingga memanfaatkan sejumlah platform media sosial.

Dijelaskannya, seluruh kegiatan tersebut pelaksanaannya didukung perangkat teknologi digital yang bisa diakses awak media dan masyarakat secara langsung dari manapun.

"Tugas ke depan masih banyak, kami ditugaskan Pak Menteri untuk bisa meningkatkan literasi tentang 5 program implementasi ekonomi biru ke masyarakat. Platform digital kami andalkan untuk menyebarkan konten lebih cepat diterima masyarakat," katanya.

Adapun lima program implementasi ekonomi biru dari Menteri Sakti Wahyu Trenggono adalah penangkapan ikan terukur berbasis kuota, perluasan wilayah konservasi laut, pengembangan budi daya laut, pesisir, dan tawar, pengelolaan sampah laut, dan pengelolaan berkelanjutan pesisir serta pulau kecil.  

Sementara itu, Arief Munajad selaku Founder dan Direktur GPR Institute menyampaikan bahwa kegiatan Top GPR Award dan GPR Conference 2022 ini dinilai sangat penting bagi humas pemerintah untuk meningkatkan kemampuan berbagai program penunjang kehumasan yang efektif, sehingga tujuan sebagai jembatan informasi dengan semua pihak bisa terwujud.

"Perkembangan teknologi digital sudah menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Pilihannya hanya dua, beradaptasi atau tertinggal dengan yang lain," tegas Arief.

Arief juga menyampaikan selamat kepada para pemenang yang telah meraih penghargaan Top GPR Award 2022. Dia berharap event conference dan awarding ini menjadi sesuatu yang membanggakan bagi para pelaku kehumasan di ranah pemerintah dan menjadi pemicu untuk meningkatkan kualitas kehumasan melalui berbagai program dan inovasi yang efektif dan efisien.

Sebagai informasi, penilaian TOP GPR Award 2022 dilakukan mulai Mei - Juli 2022. Pengumpulan data dengan metode digital reseacrh yang mengacu kepada tiga parameter penilaian yaitu Digital Media & Website Aspect, Social Media Aspect, dan Digital Awareness Aspect.

 

Sumber : kkp


Senin, 29 Agustus 2022

Partisipasi LRMPHP pada Festival Pramuka Jogja 2022

Kunjungan GKR Hemas (anggota DPD RI) ke booth pameran LRMPHP menyaksikan demo teknologi ALPINDEL 

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan Bantul mengikuti Festival Pramuka Jogja (FPJ) Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Pramuka ke-61. FPJ 2022 mengusung tema “Pulih Lebih Cepat, bangkit lebih kuat dengan Pengabdian Tanpa Batas” berlangsung mulai Jumat - Minggu, 26-28 Agustus 2022 di Kompleks Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari, Sleman, Yogyakarta.

FPJ 2022 diikuti peserta berbagai pihak, baik instansi pemerintah, swasta, komunitas, organisasi, dan juga masyarakat. Salah satu rangkaian agenda dalam Festival Pramuka Jogja 2022 berupa pentas budaya, pameran, dan aksi donor darah. 

LRMPHP menyajikan 2 buah teknologi untuk pameran yaitu display dan operasionalisasi teknologi ALPINDEL (alat pengisi adonan sistem handel), dan UKI (alat uji kesegaran ikan). ALPINDEL merupakan alat untuk membantu pengisian adonan produk fish jelly yang sehat, aman, dan bergizi karena terbuat dari material food grade, sedangkan UKI alat untuk uji kesegaran ikan yang berbasis android dengan pengolahan citra mata ikan dan pendeteksian bau ikan menggunakan sensor gas.

Dalam pameran ini, LRMPHP yang tergabung dalam booth Saka Bahari DIY mendapat kunjungan GKR Hemas (anggota DPD RI) dan GKR Mangkubumi (Ketua Kwarda DIY) menyaksikan demo teknologi ALPINDEL dari LRMPHP Bantul. Demo ALPINDEL dipandu oleh I Made Susi Erawan, pegawai LRMPHP salah satu anggota tim inovator alat, sekaligus sebagai anggota/pengurus Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN) Kabupaten Bantul. Pada kesempatan ini GKR Hemas dan GKR Mangkubumi ikut mengapresiasi teknologi  ALPINDEL sebagai teknologi yang dapat meningkatkan higienitas produk dan menjamin keamanannya. 

Kunjungan GKR Mangkubumi (Ketua Kwarda DIY) ke booth LRMPHP/Saka Bahari DIY



Rabu, 24 Agustus 2022

Selamat dan Sukses atas Pelantikan JFT Penyuluh dan Instruktur Pegawai LRMPHP

Pelantikan JFT Penyuluh dan Instruktur Pegawai LRMPHP

Sebanyak 7 pegawai Loka Riset Mekaniasasi Pengolahan Hasil Perikanan, resmi dilantik ke JFT baru, yaitu jabatan instruktur dan penyuluh perikanan. Pelantikan jabatan fungsional baru oleh Kepala BRSDM bersamaan dengan 109 orang dari 22 unit kerja di lingkungan BRSDM pada 23 Agustus 2022 baik secara luring di Ballroom Gedung Mina Bahari KKP maupun daring dari masing-masing instansi pegawai yang dilantik. 

Pelantikan JFT ini berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017, yang menyebutkan bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan harus dilantik dan mengangkat sumpah/janji jabatan menurut agama atau kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Dalam pelantikan ini, Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta menyampaikan komitmennya untuk mempersiapkan SDM KP unggul melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan dengan mendorong penerapan konsep ekonomi biru yg mengedepankan keseimbangan ekologi dan peningkatan ekonomi berkelanjutan dalam mendukung program prioritas KKP. BRSDM mempunyai peran sangat strategis dalam menyiapkan SDM KP andal dan memiliki program prioritas BRSDM yg inline dgn program KKP di antaranya transformasi satuan pendidikan menjadi Ocean Institute of Indonesia dan Smart Fisheries Village. Kepala BRSDM juga berpesan kepada pegawai yang baru saja dilantik agar dapat mengemban dan menjalankan amanah JFT yang baru ini dengan sebaik-baiknya.

Sementara itu, Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad mengucapkan puji syukur sekaligus memberikan ucapan selamat dan sukses kepada rekan-rekan yang telah dilantik oleh Kepala BRSDM dalam jabatan fungsional baru sebagai instruktur dan penyuluh. “Setelah melalui proses yang panjang, semoga pelantikan hari ini membawa keberkahan bagi diri, keluarga, dan organisasi serta memacu motivasi untuk tetap berkinerja tinggi. Setelah pelantikan ini, saya mohon rekan-rekan bisa menyesuaikan diri secara administrasi dan tusi, mempelajari aturan main JFT yang baru, mengcreate kegiatan yang bersesuaian,” ucap Kepala LRMPHP.

Salah satu pegawai yang dilantik, Wahyu Tri Handoyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan dan KKP yang sudah mengakomodir alih JFT baru sebagai instruktur. “Semoga di JFT baru ini dapat memacu kinerja lebih baik dan memberikan kontribusi nyata di masyarakat, “ ucapnya.

Berikut nama-nama pegawai LRMPHP yang dilantik dalam JFT baru Instruktur dan Penyuluh,

No

Nama

JFT baru

1

Tri Nugroho Widianto, S.Si, M.Si

Instruktur Madya Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

2

drh. Koko Kurniawan, M.Sc

Instruktur Ahli Muda Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

3

Iwan Malhani Al Wazzan, S.Pi., M.Sc

Instruktur Ahli Pertama Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

4

Wahyu Tri Handoyo, S.T

Instruktur Ahli Pertama Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

5

Adrianto Widi Prasetyo, A.Md

Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal

6

Widiarto Sarwono, A.Md

Penyuluh Perikanan Pelaksana Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal

7

I Made Susi Erawan, S.Pi., M.Sc

Penyuluh Perikanan Ahli Pertama Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal


Jumat, 12 Agustus 2022

KKP Siap Cetak SDM Produktif dan Bertalenta


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), berkomitmen mencetak sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang dinamis, produktif dan bertalenta global untuk wujudkan blue economy. 

Pada Konferensi Pers Capaian Kinerja KKP Semester I Tahun 2022, 11 Agustus 2022, Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta tegaskan bahwa, saat ini BRSDM tengah bertransformasi menjadi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), seiring adanya transisi kelembagaan riset. Transformasi tersebut merupakan langkah nyata BRSDM dalam meningkatkan pengembangan SDM guna mendukung implementasi program prioritas KKP berbasis blue economy yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. 

"Dalam mengimplementasikan blue economy, KKP memiliki lima program terobosan yakni penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zona penangkapan; perluasan wilayah konservasi laut (30 persen luat laut NKRI); pengembangan budidaya laut, pesisir dan tawar; pengelolaan sampah laut, dan pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau kecil," terang Nyoman. 

"Program tersebut tentu dapat terwujud melalui dukungan dan peran SDM KP yang terus dikembangkan kompetensinya oleh BRSDM melalui konsep Infinity dengan padanan komponen penting, yakni pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan inkubasi bisnis," lanjutnya. 

Di bidang pendidikan, sistem vokasi menjadi kunci dalam menghasilkan lulusan yang dapat terserap di dunia usaha dan industri, serta yang mampu menciptakan peluang usaha. Strategi BRSDM dalam pencapaian pendidikan kelautan dan perikanan yang kompeten dan berdaya saing, mencakup pembangunan sistem penyelenggaraan pendidikan berbasis industri, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, metode pembelajaran menggunakan teaching factory, meningkatkan sarana dan prasarana, serta membangun sistem pendidikan berbasis digital dan teknologi informasi. 

Saat ini KKP memiliki 20 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri dari 11 satuan pendidikan tinggi, yakni 10 Politeknik dan 1 Akademi Komunitas, serta 9 satuan pendidikan menengah, yakni Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM). Jumlah peserta didik aktif saat ini mencapai 7.335 orang. Sementara itu jumlah lulusan dari sejak berdiri satuan pendidikan hingga sekarang mencapai 50.984 orang, terdiri dari 19.292 lulusan pendidikan tinggi dan 31.692 lulusan pendidikan menengah. 

Pada Semester I Tahun 2022, capaian lulusan SUPM  mencapai 845 orang yang juga telah dibekali dengan sertifikat kompetensi, di mana 333 lulusan telah terserap pada dunia usaha dan dunia industri, baik dalam maupun luar negeri seperti Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Sementara untuk satuan pendidikan tinggi  baru akan melaksanakan wisuda secara bertahap pada Semester II Tahun 2022. Capaian lainnya yakni terdapat 140 aparatur KKP yang diberikan beasiswa. 

“Sejalan dengan transformasi kelembagaan, satuan pendidikan BRSDM bertransformasi menjadi Ocean Institute of Indonesia, dalam rangka meningkatkan standarisasi mutu penyelenggaraan pendidikan, pemerataan anak pelaku dalam memperoleh kesempatan pendidikan, serta pengelolaan kelembagaan yang lebih efisien,” terang Nyoman. 

Transformasi pendidikan, dilaksanakan melalui pembentukan Program Studi di Luar Kampus Utama, dengan Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta menjadi kampus utama. Tahap pertama, pembentukan PSDKU terlaksana di Akademi Komunitas KP Wakatobi dan lima SUPM yaitu Ladong, Pariaman, Kotaagung, Tegal dan Waiheru. Tahap kedua di tahun 2023, pembentukan PSDKU terlaksana di delapan Politeknik KP, yakni Bitung, Sorong, Kupang, Bone, Karwang, Pangandaran, Jembrana dan Dumai. Pada tahap ketiga di tahun 2024,  Pembentukan PSDKU terlaksana di satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU), yakni Politeknik KP Sidoarjo. 

Di bidang penyuluhan, BRSDM saat ini didukung sekitar 6.493 penyuluh perikanan yang berasal dari sembilan Satuan Administrasi Pangkalan (Satminkal) di seluruh Indonesia, yakni Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPPP) Medan, Tegal, Banyuwangi, Bitung, Ambon, Balai Riset Perikanan Perairan Umum Dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor, Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, dan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros. 

Pada Semester I Tahun 2022, bidang penyuluhan berhasil melatih 9.458 masyarakat KP, melatih 1.720 ASN KKP, menghasilkan 403 sertifikasi kompetensi, 135 kelompok yang meningkat kelasnya, 26.007 kelompok yang disuluh, serta menumbuhkan 1.737 kelompok baru. 

‘’Sebagai wujud akselerasi program prioritas yang digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, yakni pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal serta dalam rangka memperkuat kemandirian desa yang berbasis usaha perikanan, BRSDM tengah mengembangkan Smart Fisheries Village, dengan Desa Panembangan, Banyumas, sebagai pilot project,’’ tutur Nyoman.

SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan dan satuan kerja atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, keberlanjutan, serta meningkatkan ekonomi yang berada di tengah-tengah program kampung perikanan budidaya dan Desa Inovasi atau Desa Mitra. Pengembangan SFV berbasis pada teknologi informasi dan telekomunikasi serta manajemen tepat guna yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa. SFV memadukan program-program prioritas KKP terkait pembangunan kampung budidaya dan juga program-program sebelumnya yang dimiliki BRSDM yaitu Desa Inovasi dan Desa Mitra.

“Bisnis proses SFV juga tidak lepas dari core BRSDM yakni kolaborasi fungsi antara Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan, serta Inkubasi Bisnis/UMKM Modern, yang berperan dalam menciptakan ekonomi tumbuh, masyarakat bekerja, lingkungan lestari, dan berbasis digital. Melalui SFV, kami ingin membangun dari hulu sampai hilir dengan memasukan aspek-aspek teknologi dan manajemen tepat guna yang diharapkan ini dapat memberikan pengungkit dorongan bagi pembangunan desa ke depan,’’ ucap Nyoman.

Kolaborasi yang terlaksana dalam pembangunan SFV, diantaranya kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait penyediaan data potensi desa, pemberian rekomendasi desa SFV, sinergitas kegiatan pendamping desa dan penyuluh perikanan, sinergitas kegiatan dengan Desa Cerdas serta alokasi dana desa untuk kegiatan SFV.

BRSDM turut menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dalam hal pendampingan pembentukan Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder dan sinergitas kegiatan penyuluh koperasi dan penyuluh perikanan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga turut andil dalam kerja sama ini dalam hal pendampingan pembentukan Desa Wisata, pendampingan inisasi Start Up Kelautan dan Perikanan, dan pendampingan peningkatan kualitas produk UKM.

BRSDM juga bekerja sama dengan Minapoli dalam hal memberikan pelatihan dan pendampingan untuk peningkatan kualitas UMKM, serta memasukkan UMKM KP dalam jaringan Minapoli. Dengan XL Axiata, BRSDM berkolaborasi dalam hal sinergitas kegiatan SFV dengan Desa Digital Nusantara XL di kawasan pesisir. Sementara itu dengan PT Telkom Indonesia, kerja sama terlaksana dalam hal pendampingan pembentukan Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder serta sinergitas kegiatan Penyuluh Koperasi Lapangan dan Penyuluh Perikanan. BRSDM juga menggandeng SCCIC Perguruan Tinggi Indonesia dalam hal sinergitas kegiatan SFV dengan Smart City SCCIC pada lokasi Indramayu.

Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat, dalam hal alokasi dana desa untuk kegiatan SFV, menyediakan lokasi pelatihan dan menyiapkan pelaku utama KP untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan, hingga menyediakan lokasi untuk menjadi Command Center Desa.

Sebelumnya, pada Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BRSDM menuju BPSDM Tahun 2022, 2 Agustus 2022, Menteri Trenggono menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. BRSDM yang nantinya bertransformasi menjadi BPSDM, harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkrit. Peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas KKP dan  menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan pemanfaatan inovasi teknologi.

 

Sumber : kkp


Jumat, 05 Agustus 2022

GRATIS MAGANG dan PENELITIAN di LRMPHP


Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan memberikan layanan publik berupa layanan magang dan penelitian kepada pengguna layanan (stake holder). Layanan ini tidak dipungut beaya/gratis sebagai wujud nyata terhadap pembangunan ZI WBK/WBBM di lingkungan Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan. Hal ini sesuai dengan KEPUTUSAN PIMPINAN PENYELENGGARA PELAYANAN LRMPHP NOMOR: 27/BRSDMKP-LRMPHP/OT.210/II/2022 TENTANG STANDAR PELAYANAN MAGANG DAN PENELITIAN SISWA/MAHASISWA 

Rabu, 03 Agustus 2022

LRMPHP Bantul Raih Penghargaan Kehumasan Lingkup BRSDMKP


Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP), salah satu unit pelaksana teknis Badan Riset dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), meraih penghargaan juara 3 bidang kehumasan melalui karya video inovatif kreatif. Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian kegiatan rakernis BRSDMKP 2022 sebagai bentuk apresiasi atas kinerja yang telah dicapai oleh UPT terbaik lingkup BRSDMKP tahun 2021.  

Video inovatif kreatif diproduksi sebagai bentuk dukungan kepada BRSDMKP untuk mengisi siaran Neptune TV KKP di aplikasi MAXstream. Kolaborasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapat informasi mengenai konten video kelautan dan perikanan, sarana publikasi, serta menjadi salah satu wadah untuk mengedukasi masyarakat tentang pembangunan dan isu-isu sektor kelautan dan perikanan

“FISH JELLY GUNUNG KIDUL” merupakan video inovatif kreatif LRMPHP berisi tentang dukungan riset teknologi tepat guna (TTG) LRMPHP dalam pengembangan UMKM fish jelly di Kabupaten Gunung Kidul. “FISH JELLY GUNUNG KIDUL”  ini dapat disaksikan melalui link  https://maxstream.tv/movies/111405

SFV dan OII untuk Pengembangan SDM


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi meluncurkan program Smart Fisheries Village (SFV) dan mulai merancang pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII) untuk mendukung implementasi sejumlah program kerja berbasis ekonomi biru yang telah digagas oleh KKP.
 

Dua program inovasi yang digawangi oleh Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP itu sekaligus untuk menggenjot peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor kelautan dan perikanan. 

"Kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. Badan Riset dan SDM KP yang nantinya akan bertransformasi menjadi Badan Pengembangan SDM KP harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkrit. Peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas KKP dan  menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan pemanfaatan inovasi teknologi," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BRSDM menuju BPSDM Tahun 2022, Selasa (2/8), di Jakarta. 

SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis teknologi informasi dan manajemen tepat guna. Melalui program ini, KKP menargetkan peningkatan ekonomi masyarakat, serta kegiatan produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Untuk mengimplementasikan konsep SFV, BRSDM menggandeng berbagai pihak untuk bekerja sama. Karena itu pada Rakernis tersebut dilaksanakan penandatangan dokumen kerja sama sinergi pengembangan SFV antara BRSDM dengan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; PT. Bank Negara Indonesia; PT. Telkom Indonesia; serta PT. XL Axiata. 

Sementara OII merupakan upaya transformasi BRSDM menjadi BPSDM dalam rangka meningkatkan standardisasi mutu pendidikan, meningkatkan kesempatan yang luas kepada anak pelaku utama, serta pengelolaan kelembagaan yang efisien. Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen KKP dalam mencetak SDM kelautan dan perikanan yang dinamis, produktif dan bertalenta global. 

"Saya meminta BPSDM agar membangun suatu institusi pendidikan yang tidak hanya bersifat vokasi, tetapi juga pendidikan keilmuan. Untuk itu saya sudah meminta kepada Kepala BPSDM untuk merancang pembentukan Ocean Institute of Indonesia yang nantinya akan menjadi satu-satunya institusi pendidikan tinggi di Indonesia khusus bidang kelautan dan perikanan," pungkas Menteri Trenggono. 

Kepala BRSDM I Nyoman Radiatna mengatakan, pihaknya saat ini mulai bertransformasi memperkuat tugas fungsi pengembangan SDM kelautan dan perikanan bagi pencapaian program terobosan KKP melalui implementasi Smart Fisheries Village dan Ocean Institue of Indonesia. 

"Diselenggarakannya Rakernis ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi dan rencana aksi yang implementatif di bidang pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bagi masyarakat kelautan dan perikanan guna mendukung percepatan pencapaian tiga program terobosan KKP dengan prinsip Blue Economy," terangnya. 

Nyoman menambahkan, untuk itu BRSDM berkolaborasi dengan ITDRI PT. Telkom  untuk mengaktivasi ekosistem Penta-Helix di bidang ekonomi biru. BRSDM dan ITDRI menyuguhkan pendidikan, pelatihan, serta penyuluhan talenta di bidang kelautan dan perikanan melalui dua kegiatan yaitu transformasi SDM dan efektivitas pembelajaran dan pengawasan. Adapun inisiasi yang akan dilakukan berfokus pada talenta yang meliputi SFV, penangkapan ikan terukur dan OII. 

SFV yang digagas BRSDM memiliki tujuan yang selaras dengan inovasi Telkom yaitu Smart Village Nusantara (SVN) dan Agree Fisheries. Untuk menampilkan sinergi antara SFV dan SVN, maka digelar event Bincang Bahari pada 21 Juli 2022 dan juga pengisian booth keduanya di event Rakernis BRSDM menuju BPSDM Tahun 2022, 1-3 Agustus 2022. 

"Sebagai wujud komitmen ITDRI dalam membangun ekosistem lingkup Penta-Helix demi mencetak digital talent Indonesia, maka saat ini ITDRI kembali merajut kolaborasi dengan BRSDM untuk mengembangkan sektor blue economy di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan ITDRI akan lebih banyak membantu sektor yang lebih luas lagi sehingga transformasi digital di Indonesia segera terwujud," ujar Chairman of ITDRI, Jemy V Confido. 

Sinergi dan kolaborasi ini diwujudkan sebagai komunitas antar kelembagaan yang dikelola oleh BRSDM dan ITDRI dengan memanfaatkan teknologi metaverse. Diharapkan keduanya mampu menjadi penghubung lintas sektor untuk meningkatkan kontribusi ekonomi biru/blue economy bagi pertumbuhan kesejahteraan sosial dan ekonomi Indonesia. Diharapkan kolaborasi ini juga dapat memudahkan berbagai pihak di bidang kelautan dan perikanan dalam memanfaatkan teknologi digital, serta menikmati hasil kolaborasi antara BRSDM dan ITDRI.  

Sebagai informasi, pada Rakernis tersebut, Menteri Trenggono juga meluncurkan tujuh edisi komik edukasi hasil kerja sama BRSDM dengan Food and Agriculture Organization (FAO) - dengan dukungan Global Environment Facility (GEF) - serta Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, yang terdiri dari komik Ikan Arwana Super Red, Sidat (dua jenis), Belida, Udang Windu, Ikan Tuna Sirip Biru Selatan, dan Hiu Berjalan.



Sumber : kkp


Selasa, 02 Agustus 2022

KKP Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Tahun 2021.
 

Dokumen hasil pemeriksaan diterima langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara penyerahan yang dilakukan oleh Anggota IV BPK Haerul Saleh di Kantor BPK RI Jakarta, Selasa (2/8/2022). 

"Alhamdulillah Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan tahun 2021," ujar Menteri Trenggono usai acara penyerahan. 

Atas capaian tersebut, Menteri Trenggono mengakui pihaknya masih terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan karena masih adanya rekomendasi perbaikan dari BPK, utamanya terkait Sistem Pengendalian Intern dan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan. 

Rencana aksi yang dilakukan di antaranya mengoptimalkan pengawasan terhadap pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), melakukan pengawasan dan pengendalian, serta monitoring dan evaluasi terhadap pertanggungjawaban belanja secara cermat. 

Kemudian pihaknya segera membuat kebijakan akuntansi, antara lain terkait persediaan, hingga melaksanakan pengendalian terhadap pengelolaan dan penatausahaan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap. 

"Predikat Wajar Tanpa Pengecualian bukanlah tujuan akhir dari pengelolaan keuangan negara, melainkan agar bagaimana kita mampu menggunakan uang negara sebaik-baiknya, secara transparan dan akuntabel sehingga masyarakat merasakan manfaat dari implementasi kebijakan maupun program kerja KKP," ungkapnya. 

Di samping itu, untuk memastikan bahwa program dan kegiatan yang dilakukan tiap unit kerja KKP berjalan sesuai harapan, kementeriannya menerapkan manajemen risiko secara konsisten, serta melibatkan tim Inspektorat Jenderal untuk memberikan pemastian yang independen terhadap tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal. 

"Saat ini kami sedang menyusun Laporan Keuangan Semester I Tahun 2022 dan saya minta kepada seluruh jajaran Eselon I untuk memperhatikan hasil pemeriksaaan Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2021 dalam penyusunan Laporan Keuangan tahun 2022," pungkasnya.

Menteri Trenggono pun berterima kasih atas komitmen dan kerja keras seluruh jajarannya yang telah bekerja keras dalam rangka peningkatan kualitas pengelolaan keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akuntabel dan transparan, seraya berharap agar predikat WTP ini akan terus bertahan untuk KKP ke depannya. 

Sementara itu, Anggota IV BPK Haerul Saleh dalam sambutannya memberikan apresiasi atas upaya perbaikan yang dilakukan oleh KKP di bawah kepemimpinan Menteri Sakti Wahyu Trenggono. 

“Kami mengapresiasi Menteri Kelautan dan Perikanan beserta jajaran atas upaya perbaikan yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara,” tutur Haerul Saleh dalam sambutannya. 

Sebagai informasi, LHP merupakan akhir dari rangkaian proses pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan KKP Tahun 2021 yang bertujuan untuk memberikan opini dalam kewajaran laporan keuangan.



Sumber ; kkp


Jumat, 29 Juli 2022

Potensi Industri Karaginan di Sulawesi Selatan

Ilustrasi (sumber : https://phys.org/news)

Potensi rumput laut di Indonesia sangat besar, karena Indonesia memiliki garis pantai yang panjang. Tetapi produksi rumput laut di Indonesia masih didominasi oleh produk rumput laut kering (raw material) sebesar 80% dan produk rumput laut olahan (Agar-agar dan Karaginan) hanya sebesar 20%. Padahal jika dibuat karaginan potensi pasar dan pemanfaatannya cukup luas. Karaginan dapat diaplikasikan dalam bidang industri pangan dan non-pangan, farmasi serta kosmetik. Menurut Campo et al (2009) dalam Carbohydrate Polymers, dalam industri pangan karaginan memiliki fungsi sebagai emulsifier, pengental dan pembentuk gel. Target pasar karaginan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk banyak industri. Menurut Necas & Bartosikova (2013) yang dimuat dalam Veterinarni Medicina menyampaikan bahwa karaginan berguna untuk industri pangan seperti produk susu, keju, yogurt, permen, es krim dan produk cokelat. Selain itu juga digunakan pada produk kosmetik, produk farmasi dan produk lainnya. Berdasarkan informasi dari jasuda.net, menyatakan bahwa volume pasar produk karaginan mencapai 15.000-20.000 ton per tahun yang tersebar di Eropa (35%), Asia Pasifik (25%), Amerika Utara (25%), dan Amerika Selatan (15%).

Bersumber dari Satu Data KKP, salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi besar adalah Sulawesi Selatan yang menjadi produsen rumput laut terbesar di Indonesia dengan produksi mencapai sekitar 2.92 juta  ton pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 3.28 juta ton pada tahun 2018. Secara demografi, Sulawesi Selatan sendiri terdiri dari 24 wilayah dengan luas 46.717 km². Jumlah penduduk pada tahun 2021 adalah 8.956.181, dengan jumlah penduduk terbanyak di Makassar yaitu 1.555.088. Pendapatan Penduduk Rata-rata Perbulan tahun 2020 – 2021 pada kisaran Rp. 1.300.000,- sd. Rp.  1.755.000,-.

Melihat potensi tersebut maka perlu dianalisis potensi industrialisasi rumput laut di daerah tersebut untuk meningkatkan nilai ekspor rumput laut, dari bahan mentah menjadi produk Alkali Treated Cottonii (ATC), Semi Refined Carrageenan (SRC) dan Refined Carageenan (RC) yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan bahwa industry karaginan masih prospektif dan memberikan benefit bagi investor, pemerintah pusat, daerah, dan juga masyarakat sekitar, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan benefit tersebut maka dapat meningkatkan ekonomi negara dan juga pemerintah daerah dan masyarakat sekitar industri tersebut, dalam kasus ini adalah pemerintah daerah dan masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan.

Analisis dilakukan dengan beberapa asumsi diantaranya yaitu kapasitas produksi 1 ton/hari dengan operasional 300 hari/tahun, harga bahan baku rumput laut E. Cottonii kering Rp. 10.500,-/Kg dan harga jual SRC Rp. 98.000,- /kg, dan beberapa asumsi lainnya. Hasil analisis diperoleh bahwa keberadaan industri karaginan dapat meningkatkan nilai tambah dan perekonomian di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dampak ekonomi di lingkungan industri salah satunya adalah penerimaan negara dalam bentuk pajak PPH 20% dan PPN 10% dari pendapatan yaitu sekitar Rp. 2.124.600.000,00 per tahun (sesuai Pasal 2 PP No. 30/2020 yang sudah ditetapkan menjadi UU No. 2 Tahun 2020 adalah 20%). Penyerapan karyawan dari lingkungan industri yaitu sekitar 12 orang dari masyarakat lokal yang akan meningkatkan pendapatan penduduk sekitar yang terdampak. Selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian daerah yaitu dengan semakin meningkatnya jumlah pembudidaya rumput laut yang mensuplai kebutuhan industri. Bersadarkan data dari WWF 2014 satu siklus panen rumput laut E. Cottonii (40 – 45 hari) dengan metode long line (2 ton kering) memperoleh keuntungan sebesar Rp. 4.750.000,-. Jika pembudidaya memperkerjakan 2 orang dengan gaji harian (saat tanam, perawatan dan panen) dapat diperoleh pendapatan bersih sekitar Rp. 3.750.000 dalam satu siklus. Dengan asumsi kapasitas produksi 1 ton per hari, maka kebutuhan bahan baku per hari sekitar 4 ton rumput laut kering (rendemen karaginan 25%), untuk memenuhinya memerlukan sekitar 180 ton dalam satu siklus panen. Sekali panen pembudidaya mampu menghasilkan 2 ton, maka diperlukan 90 pembudidaya rumput laut. Jika masing-masing pembudidaya mempekerjakan 2 orang maka akan menyerap tenaga kerja 180 orang.


Penulis : Wahyu Tri Handoyo - LRMPHP

Minggu, 24 Juli 2022

Menteri Trenggono Bawa KKP Raih Dua Penghargaan di BKN Award 2022


Kementerian Kelautan dan Perikanan menyabet dua penghargaan dalam acara BKN Award 2022 yang berlangsung secara hybrid dari Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (21/7/2022). 

Penghargaan meliputi juara kedua kategori Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian, dan juara ketiga  kategori Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja pada kemeterian tipe besar. Perolehan inipun menambah daftar panjang rentetan penghargaan yang diterima KKP di bawah kepemimpinam Menteri Sakti Wahyu Trenggono. 

"Alhamdulillah dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan KKP. Ini menjadi pendorong semangat untuk kami bekerja lebih baik lagi, utamanya dalam pelayanan kepada masyarakat dan menghasilkan inovasi di bidang kelautan dan perikanan," ungkap Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar dalam rilis resmi KKP, Jumat (22/7/2022). 

Antam menambahkan, penghargaan ini membuktikan berjalannya reformasi birokrasi di tubuh kementeriannya. Harapannya prestasi tersebut dibarengi dengan semakin meningkatnya produktivitas dan kualitas hasil perikanan Indonesia, sehingga kesejahteraan masyarakat di dalamnya juga meningkat.

Menurutnya, teknologi informasi dan penguatan pengawasan menjadi kunci penerapan manajemen kinerja yang semakin baik di tubuh KKP. Para pegawai diajak untuk cepat beradaptasi dan mampu menghadirkan solusi dalam setiap kondisi, khususnya di masa pandemi Covid-19 di mana pergerakan terbatas namun pelayanan harus tetap optimal. 

"Penghargaan ini menjadi kemenangan seluruh pegawai karena telah bekerja keras melayani masyarakat dan mengimplementasikan program-program prioritas yang telah ditetapkan kementerian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan ekosistem perairan," pungkasnya. 

Sementara itu, Rakornas BKN bertemakan "Birokrasi dan Manajemen ASN di Masa Depan" digelar salam rangka memperkuat konsolidasi dalam pembinaan Manajemen Kepegawaian dengan seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian dan membangun komitmen bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN).


Sumber : kkp


Jumat, 22 Juli 2022

Kepala LRMPHP Hadiri FGD Monev Desa Maritim Tahun 2022 di Gunung Kidul

Memenuhi undangan dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DI Yogyakarta nomor 896/03384 tanggal 18 Juli 2022, Kepala LRMPHP dan tim menghadiri FGD monev Desa Maritim tahun 2022 di Balai Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul pada hari Kamis, 21 Juli 2022.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk diskusi dan monitoring-evaluasi pelaksanaan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Maritim 2022 yang bersumber dari Dana Keistimewaan. Program BKK bertujuan untuk pengembangan potensi dan pemberdayaan desa dan percepatan program prioritas Gubernur DI Yogyakarta.

FGD dihadiri oleh Paniradya Kaistimewaan/Pati (Bapak Sugiyarto), Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan DI Yogyakarta (Bapak Hery Sulistio) dan jajaran DKP DIY,  Perwakilan OPD Pemda DIY, Lurah Tileng (Bapak Suwardi) dan perangkat desa, Lurah Girikarto, Panewu Girisubo, Tenaga Ahli DKP DIY dari Departemen Perikanan UGM (Dr. Amir Husni), Kepala LRMPHP, dan  pelaku usaha kelautan dan perikanan serta masyarakat Tileng.

Rangkaian acara dalam kegiatan FGD meliputi pembukaan dan pengantar acara oleh Sekretaris Dinas KP DIY yang memaparkan kebijakan dan strategi pengembangan desa Maritim di DIY dan teknis monev BKK Desa Maritim, paparan progress/capaian pelaksanaan kegiatan oleh Lurah Tileng (Bapak Suwardi) dan Lurah Girikarto (yang diwakili oleh Ulu-ulu dan Dukuh Gesing), tanggapan dan konfirmasi dari Sekretaris Dinas KP DIY dan Paniradya Pati, tanggapan dan evaluasi dari Dr. Amir Husni dari Departemen Perikanan UGM sebagai Tenaga Ahli.

Kepala LRMPHP, Luthfi Assadad dalam kesempatan ini memaparkan materi berjudul IMPLEMENTASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA ~ Guna Mendorong Produktivitas Usaha Pengolahan Hasil Perikanan skala UMKM. Substansi penting dari paparan ini adalah ketersediaan paket teknologi di LRMPHP dan format/metode yang disediakan oleh LRMPHP untuk memfasilitasi pelaku usaha.

Rangkaian kegiatan FGD dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab, serta kunjungan ke lapangan di wilayah Tileng, diantaranya akses jalan menuju ke sekolah alam, sekolah alam Desa Tileng, gedung sentra pengolahan Desa Tileng, ruko/kios sebanyak 5 (lima) unit.


Kamis, 21 Juli 2022

Smart Fisheries Village KKP Jadikan Desa Mandiri dan Go Global

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan inovasi Smart Fisheries Village (SFV) untuk memperkuat kemandirian kampung perikanan di Indonesia agar lebih modern dan produktif.  Melalui penguatan teknologi digital SFV digadang-gadang bisa go global.

Dalam merealisasikan SFV, kolaborasi dengan lintas sektor digalakkan KKP untuk menyukseskan program inovasi yang sejalan dengan prinsip ekonomi biru tersebut.

"Smart Fisheries Village atau kampung perikanan pintar ini dalam pelaksanaan programnya ingin memadukan pertumbuhan ekonomi, kemudian bekerja bersama masyarakat, tetap memerhatikan kelestarian lingkungan, dan berbasis digital teknologi kekinian," ungkap Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP I Nyoman Radiarta dalam talkshow Bincang Bahari mengupas SFV secara hibrid, Kamis (21/7/2022).

Nyoman menerangkan program SFV akan mengubah wajah kampung perikanan menjadi lebih berdaya saing karena kegiatan ekonomi di dalamnya menjadi lebih beragam, seperti adanya spot wisata hingga produksi produk UMKM. Pengembangan pilot project SFV sudah dilakukan di Desa Panembangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Selain mengandalkan sumber daya internal salah satunya para penyuluh, pihaknya juga menggandeng kementerian lembaga, perbankan, akademisi, hingga industri teknologi dan telekomunikasi. Nyoman menambahkan, inovasi SFV diciptakan untuk mendukung akselerasi program prioritas KKP yakni pembangunan kampung budidaya berbasis kearifan lokal serta kampung nelayan maju. 

"Dengan kolaborasi yang baik, menjadi satu kesatuan, tentunya inovasi ini dapat melahirkan inkubasi bisnis umkm modern berbasis teknologi informasi yang ada saat ini. Bagaimana mentransfer skil dan kemampuan kepada masyarakat desa sehingga bisa lebih berkembang. Dan teknologi menjadi kunci pemanfaatan SFV ini," katanya. 

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto mengatakan nantinya akan dibangun sebuah portal atau website yang memudahkan para pengelola desa untuk mendaftarkan desanya secara mandiri ikut dalam program SFV. 

“Kita akomodasi desa yang sudah siap go digital untuk self registration melalui portal agar memudahkan verifikasinya. Dengan minim kontak manusia di tahap awal akan membuat verifikasi menjadi lebih kredibel,” katanya.

Direktur Perencanaan Teknis, Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes Dewi Yuliani menilai SFV merupakan solusi tepat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat desa berbasis perikanan. Dengan inovasi, pengembangan potensi perikanan yang ada di desa menjadi lebih optimal. 

Pihaknya bahkan siap terlibat dalam implementasi SFV di Indonesia. Menurutnya membangun desa memang butuh kolaborasi karena banyaknya tantangan, di antaranya kualitas sumber daya manusia, akses permodalan, hingga infrastruktur. 

"Untuk bisa membangun desa kita perlu melakukan kolaborasi, dan sudah berapa kali kami melakukan pertemuan dengan KKP untuk membahas kerjasama ke depan seperti apa. Kami juga punya program dana desa yang mungkin bisa dielaborasi," terangnya. 

Dukungan juga datang dari perbankan yang siap memberikan literasi keuangan dan akses permodalan kepada masyarakat. Di samping itu, program SFV dinilai mendukung lahirnya ekosistem digital di pedesaan yang juga menjadi target pengembangan perbankan saat ini. 

"Ketika ekosistem tersebut terbentuk, harapannya harapannya para pembudidaya, nelayan, dan masyarakat di sana, ibu-ibu bisa mendapatkan pendapatan yang meningkat," terang Asistance VP Division of Small Business and Programs BNI Chandra Bagus Sulistyo, yang juga menjadi narasumber dalam program Bincang Bahari KKP tersebut. 

Tribe Leader Aquaculture & Fisheries Telkom Indonesia Ahmad Rosadi Djakarsih mendukung penuh implementasi SFV untuk pertumbuhan ekonomi sekaligus solusi ketahanan pangan. Program SFV juga sejalan dengan program kerja berbasis perikanan dan pertanian yang telah dilakukan pihaknya selama ini. 

"Harapan kami dari kerja sama ini bisa memberikan manfaat lebih banyak lagi," ujar Ahmad Rosadi.

Sementara itu, Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir mengaku siap mengintegrasikan platform yang ada di perusahaannya untuk mendukung penerapan SFV di desa-desa tujuan. Dua belah pihak sudah menjalin kerjasama yang baik selama ini, di antaranya dalam menghadirkan aplikasi Laut Nusantara.

Marwan turut memberi masukan pentingnya analisis berbasis data dalam implementasi program SFV di lapangan, sehingga target pembentukan ekosistem digital, pertumbuhan ekonomi dapat tercapai. Program yang dibangun juga menjadi lebih tepat sasaran.  

"Secara sistem dan platform kami sudah ada Desa Digital dan Laut Nusantara, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan SFV. Tantangannya mengintregasikan sehingga saling mendukung, dan ini bisa dilakukan. Mudah-mudahan kita bisa mempercepat apa yang bisa kita lakukan," terangnya.


Sumber : kkp