PELATIHAN
LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK
Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan
LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020
Tugas Pokok dan Fungsi
Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan
Kerjasama
Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru
Sumber Daya Manusia
LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.
Jumat, 14 September 2018
Aplikasi Gum Arab dan Dekstrin Sebagai Bahan Pengikat Protein Ekstrak Kepala Udang
Jumat, 07 September 2018
Mesin Pencacah dan Penggiling Rumput Laut Sistem Berkelanjutan
Saat ini alat pencacah dan penggiling rumput laut biasanya dijual terpisah di pasaran, sehingga untuk mengolah rumput laut mulai proses pencacahan hingga penggilingan memerlukan bantuan operator. Hal ini menyebabkan waktu pengolahan rumput laut menjadi lebih lama. Untuk itu diperlukan mesin pencacah dan penggiling yang memiliki sistem berkelanjutan sehingga menjadi lebih efisien .
LRMPHP telah melakukan penelitian rancang bangun mesin pencacah dan penggiling rumput laut sistem berkelanjutan. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 2016 di UGM. Rancangan mesin pencacah dan penggiling rumput laut sistem berkelanjutan (Gambar 1.) memiliki konsep pemrosesan yaitu rumput laut dimasukkan melalui hopper lalu dicacah menggunakan pisau dan hasil cacahannya dikecilkan menggunakan penggiling.
![]() |
Gambar 1. Mesin pencacah dan penggiling rumput laut sistem berkelanjutan rancangan LRMPHP
|
Mesin Pencacah dan Penggiling
| |
Sistem
|
Cacah dan giling, continue
|
Spesifikasi
|
PxLxT : 90 x 80 x 125 (cm)
|
Motor Pencacah : 5.3 HP, 3 Phase
| |
Motor Penggiling : 5.3 HP, 3 Phase
|
No.
|
Rumput laut
|
Berat awal (kg)
|
Waktu total mencacah (menit)
|
Berat akhir tercacah (kg)
|
1
|
Sargassum
|
29.94
|
39
|
22.42
|
2
|
Sargassum
|
33.28
|
40
|
26.12
|
3
|
E.cottonii
|
31.14
|
10
|
30.78
|
4
|
E.cottonii
|
31.74
|
11
|
29.07
|
Selasa, 04 September 2018
Mesin Pencuci Rumput Laut Sistem Berkelanjutan
Sumber : Prosiding Semnaskan UGM
Senin, 27 Agustus 2018
Pembuatan Pupuk Organik Granul dari Tepung Rumput Laut Sargassum Sp.
Kamis, 16 Agustus 2018
Sistem Hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan PLN untuk Mesin Pembuat Es (Ice Maker)
![]() |
Panel Surya untuk Ice Maker |
Selasa, 14 Agustus 2018
Alat Impregnasi Vakum dan Uji Performansinya Pada Filet Ikan
![]() |
Gambar 1. Alat impregnasi vakum
|
Jumat, 10 Agustus 2018
Alat Steam Boiler Sebagai Sumber Energi Dalam Ekstraksi Alginat
![]() |
Gambar 1. Steam Boiler Hasil Rancang Bangun |
Rabu, 01 Agustus 2018
Pembuatan Pupuk Granul Rumput Laut Menggunakan Prototipe Granulator Vertikal dengan Variasi Kecepatan Putaran Chopper
![]() |
Gambar 1. Alat uji granulator rancangan LRMPHP |
![]() |
Gambar 2. Ilustrasi drum 1 alat uji granulator LRMPHP |
![]() | ||||
Gambar 3. Granul yang dihasilkan pada dua variasi putaran; a). Hasil granul pada putaran 896 rpm; b). Hasil granul pada putaran 1070 rpm |
Senin, 23 Juli 2018
Perbandingan Pembacaan Sensor Gas (MQ-3 dan MQ-9) pada Proses Pembusukan Ikan Tuna (Thunnus sp)
Uji kimiawi didasarkan pada produksi senyawa gas volatil yang dihasilkan saat proses pembusukan ikan. Senyawa gas volatil tersebut diikat oleh asam borat dan pengukuran kadarnya dengan titrasi HCl. Untuk meningkatkan keakurasian pendeteksian produksi senyawa volatil dapat dilakukan dengan menggunakan kromatografi cair (HPLC) atau kromatografi gas (GC). Sampai saat ini, metode kromatografi memiliki akurasi yang paling baik namun memberikan biaya pemeriksaan yang mahal dan hanya bisa dilakukan di dalam laboratorium dengan peralatan khusus. Sementara itu, pengujian bakteri yang didasarkan pada jumlah populasi bakteri total pada ikan memerlukan waktu yang relatif lama untuk inkubasi penumbuhan total bakteri. Tingginya populasi bakteri pada ikan tersebut dianggap sebagai penanda peningkatan aktivitas bakteri pembusuk.
![]() |
Gambar 1. Rangkaian pembacaan sensor gas MQ-3 dan Mq 9 terhadap kebusukan ikan |
![]() |
Gambar 2. Grafik regresi pembacaan sensor MQ 3 terhadap waktu
|
![]() |
Gambar 3. Grafik regresi pembacaan sensor MQ-9 terhadap waktu
|
Kamis, 12 Juli 2018
Aplikasi Sensor MQ-136 Pada Pembacaan Penurunan Kesegaran Ikan Tuna (Thunnus Sp)
![]() |
Gambar 1. Sensor Gas MQ-136 |
![]() |
Gambar 2. Arduino UNO |
![]() |
Gambar 3. Laptop |
Waktu
|
Ikan A (V)
|
Ikan B (V)
|
0
|
2,6
|
2,59
|
1
|
2,81
|
3,13
|
2
|
2,78
|
3,07
|
3
|
2,75
|
3,01
|
4
|
2,79
|
2,95
|
5
|
2,84
|
2,96
|
6
|
2,85
|
2,99
|
7
|
2,8
|
2,93
|
8
|
3,29
|
2,99
|
24
|
4,2
|
4,42
|