PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Kamis, 28 Mei 2020

Larik Sensor Virtual untuk Analisis Kesegaran Ikan

Sebuah konsep baru instrumen kontrol afinitas sensor secara elektrik telah ditetapkan untuk membentuk larik sensor virtual berdasarkan elemen penginderaan tunggal. Salah satu hasil penelitian tersebut diantaranya disampaikan dalam Jurnal Sensors and Actuators B 241 (2017) halaman 652–657 oleh Yulia Efremenko dan Vladimir M. Mirsky. Karakteristik afinitas elemen ini dimodulasi melalui pengendalian tegangan listrik pada proses konversi material kemosensitif.  Proses konversi tersebut berlangsung karena adanya perbedaan kondisi redoks film polimer dengan afinitas berlainan. Sensor bekerja  berdasarkan prinsip kemotransistor elektrokimia dengan cara menghubungkan material kemosensitif pada elektroda referen Ag/AgCl melalui cairan ionik yang mengandung klorida pada suhu rendah. 

Konsep larik virtual diterapkan untuk mengukur perubahan konduktansi pada headspace wadah kaca inkubasi ikan. Menggunakan tiga karakteristik respon sensor yang diukur pada tiga keadaan redoks berbeda berhasil didapatkan sinyal dari larik sensor virtual yang memiliki sembilan elemen kemosensitif. Sensor menampilkan perubahan sistematis dari sembilan sinyalnya selama tahap degradasi mutu ikan sehingga memungkinkan dilakukan analisis kuantitatif terhadap kesegaran ikan sejak ikan ditangkap. Tingkat deteksi menunjukkan perbedaan nilai yang jauh dibawah tingkat penilaian organoleptik.

Sumber Gambar: Efremenko dan  Mirsky (2017)

Gambar di atas menunjukkan desain dan pengabelan sensor kemotransistor elektrokimia dengan kontrol afinitas sensor secara elektrik. Empat elektroda kerja pada bagian dalam sensor terhubung dengan potensiostat (probe) berfungsi sebagai elektroda pengukuran dua atau empat nilai hambatan listrik. Sementara elektroda luar yang dilapisi dengan Ag/AgCl berfungsi sebagai elektroda referensi. Lapisan kemosensitif dan elektroda referen dihubungkan dengan cairan ionik yang mengandung klorida.


Penulis : I Made Susi Erawan


Halal Bihalal KKP, Menteri Edhy Ingatkan Disiplin Hadapi Normal Baru

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar halal bihalal internal melalui video confrence yang dipimpin langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Selasa (26/5/2020). Dalam acara tersebut, Menteri Edhy menyinggung soal langkah KKP menghadapi kondisi normal baru. 

"Mari kita songsong hari esok dengan semangat dan gembira. Tentunya dengan cara yang agak sedikit kita modifikasi dalam menghadapi Covid-19. Di kondisi normal baru," jelasnya. 

Dalam menghadapi tatanan normal baru, Edhy lebih menekankan pentingnya disiplin mengikuti anjuran pemerintah agar terhindar dari penularan Covid-19. Sedangkan untuk aktivitas perkantoran yang akan dibuka lagi, Edhy mengaku selama ini sebagian besar lingkup kerja KKP sebenarnya berjalan normal. Seperti layanan tetap buka baik secara offline maupun online, begitu juga dengan produktivitas di sektor perikanan budidaya maupun tangkap. 

"Sebetulnya normal baru sudah diterapkan di KKP sejak awal Covid masuk Indonesia. Saat itu, kami para pimpinan KKP langsung mengadakan rapat. Langkah yang diambil tetap melaksanakan fungsi tugas masing-masing. Itu yang akan terus kita lakukan, tentunya dengan tidak mengabaikan aturan dari pemerintah tentang Covid-19. Disiplin yang terpenting untuk ditingkatkan," tegasnya. 

Menteri Edhy menambahkan, sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu ujung tombak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa maupun sesudah pandemi Covid-19. Sehingga aktivitas produksi harus terus berjalan dengan tetap menaati protokol kesehatan dari pemerintah.

"KKP tidak akan menyerah karena menurut pandangan kami, sektor ini punya peluang besar. Kami tidak menghentikan produksi, tidak menghentikan pelayanan, dan terbukti hasilnya menggembirakan (ekspor perikanan naik di tengah pandemi)," terang Edhy.

Dalam halal bihalal virtual tersebut, Menter Edhy yang didampingi sang istri, meminta jajarannya tidak mengendorkan semangat. Dia mengajak para pegawai KKP untuk terdepan dalam melaksanakan reformasi birokrasi dan menerapkan budaya kerja yang profesional, berintegritas, disiplin, dan bersih dari dari korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).

"Yang harus kita ingat, kita bukan bos dan bukan orang yang harus dihormati. Justru kita adalah orang yang harus melayani. Ingat, sumpah kita bukan untuk dilayani tapi untuk melayani. Dengan melayani, maka kita menjadi orang yang punya nilai tinggi," imbaunya.

Halal bihalal virtual KKP diikuti oleh para pejabat dan 600an perwakilan pegawai KKP dari seluruh Indonesia.

 

Sumber : KKP

 


Rabu, 27 Mei 2020

"BLOCKCHAIN" TEKNOLOGI DIGITAL UNTUK MENGETAHUI KETERTELUSURAN PRODUK PRODUK PERIKANAN

Skema Blockchain technology (Sumber : https://www.provenance.org/news/technology/tracking-tuna-catch-customer)

Penjelasan sederhana, menurut Tsalis Annisa dalam Ekrut Media, Blockchain adalah sistem penyimpanan data digital berisikan catatan yang terhubung melalui kriptografi. Komponen utama penyusun Blockchain ialah kelompok (block) dan rantai (chain). Segala informasi yang terdapat dalam komputer dibagi menjadi beberapa block dan saling terhubung oleh rantai. Setiap block ini memiliki komponen yang disebut hash. Hash adalah suatu set karakter yang menyusun berbagai informasi pada block. Contohnya, block [Laboratorium] memiliki informasi berupa ‘Kimia’, ‘Sensori’, dan ‘Simulasi’. Komponen hash-nya adalah karakter yang terdapat pada ketiga informasi tersebut, misalnya KISESI.  Setiap block berturut-turut akan berisikan hash block sebelumnya. Jika block berikutnya berisikan informasi baru, misalnya ‘Mikrobiologi’, maka hash-nya berubah menjadi KISESIMI. Namun, block-block sebelumnya tetap memiliki hash lama berupa KISESI. Jaringan Blockchain, semua data maupun program tereplikasi ke seluruh jaringan. Komputer yang terhubung dalam jaringan ini kemudian mengeksekusi program tersebut bersama-sama. Jika salah satu komputer dalam Blockchain dimatikan, maka semua pengguna yang terhubung juga terkena dampaknya. Dengan kata lain, Blockchain adalah komputer skala besar yang dibentuk dari komunikasi antara beberapa komputer.

Teknologi Blockchain akan sangat berguna untuk ketelusuran suatu produk perikanan. Ketelusuran dan keterbukaan informasi produk perikanan saat ini menjadi salah hal yang diinginkan konsumen, meliputi asal, cara tangkap, jenis pengolahan, pihak penjual dan pengecer dari ikan yang dibeli. Secara umum ini juga bertujuan untuk menangkal praktek penangkapan ikan secara illegal dan tidak berkelanjutan terutama jenis ikan tuna.

Proyek pengembangan Blockchain untuk industri tuna tengah dilakukan oleh Word Wild Fund (WWF). Dalam salah satu tajuknya The Conversation melaporkan, bahwa WWF, dalam risetnya, mengkombinasikan teknologi penanda radio-frequency identification (RFID), dan quick response (QR) serta peralatan scanning untuk mengumpulkan informasi tentang “perjalanan” tuna di berbagai titik selama proses rantai pasok. Data informasi dari teknologi penanda tersebut selanjutnya dikumpulkan, dicatat dan disimpan menggunakan teknologi Blockchain.

Penelusuran dimulai segera saat ikan tuna ditangkap. Saat didaratkan ikan tuna sudah dilengkapi data yang tersimpan dalam RFID yang terpasang diatas kapal. Sistem di pelabuhan dan di pabrik pengolahan akan mendeteksi ikan tersebut kemudian informasi diunggah ke Blockchain. Demikian seterusnya, saat ikan masuk tahapan berikutnya data informasi akan dimasukkan block dengan menambahkan kode hash dan dianalisa kesesuaiannya. Sehingga teknologi Blockchain dapat menelusuri perjalanan tiap ikan, dimana ikan ditangkap dan bagaimana ikan diproses dari laut ke piring, From shore to plate.


Penulis : Arif Rahman Hakim


Selasa, 26 Mei 2020

Bioplastik Masa Depan Kemasan Dunia (Teknologi Ekstrusi)

Ekstrudat 

(Sumber : Humaira, 2012. Pengembangan Material Bioplastik dari Blending Tepung Konjac Glukomannan (KGM) dan Kitosan Menggunakan Single Screw Extruder)

Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk produksi bioplastik adalah ekstrusi, karena memiliki efisiensi pencampuran dan pencetakan yang tinggi untuk bahan termoplastik. Menurut Jansen, Leon dan Leszek (ed.) pada buku Thermoplastic Starch : a Green Material for Various Industries tahun 2009, ekstrusi terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu pencampuran (mixing), pengadukan (shearing), pemasakan (cooking) dan pencetakan (shearing). Teknologi ekstrusi memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat menghasilkan ragam bentuk material (tergantung pada bentuk die), prosesnya yang otomatis dan produktivitasnya tinggi.

Terdapat beberapa parameter kunci perlu diperhatikan untuk menciptakan kondisi produksi yang optimal, seperti kandungan plasticizer, input energi mekanikal, applied shear, waktu produksi, suhu, dan tekanan. Tingkat agregasi, perubahan molekular dan chemical crosslinking yang muncul selama proses ekstrusi dapat ditentukan melalui parameter – parameter tersebut. Parameter lainnya yang perlu diperhatikan saat akan menggantikan plastik konvensional dengan bioplastik yaitu karakteristik final yang diinginkan, seperti karakteristik mekanikal dan kapasitas penyerapan airnya. Perubahan pH juga dapat meningkatkan karakteristik bioplastik tertentu, seperti modulus Young atau kapasitas penyerapan, karena pH sangat mempengaruhi sifat interaksi antar molekul.

Gunning, Geever, Killion, Lyons dan Higginbotham mengemukakan hasil penelitiannya dalam Polymer – Plastics Technology and Engineering no.53 tahun 2014, hasil mikroskop optik menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan ulir (screw) meningkatkan dispersi serat (fiber) dalam komposit polimer. Pada kecepatan ulir (screw) yang tinggi ini menyebabkan reaksi eksotermik terjadi di dalam barrel yang menghasilkan serat-serat yang mengalami degradasi termal.

Humaira dalam skripsinya pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga tahun 2012, menggunakan blending tepung konjac glukomannan dan kitosan dengan rasio 50 : 10, 40 : 20, dan 30 : 30 (w/v) dengan plasticizer gliserol 20% dan stabilizer trisnonylphenylphospite (TNPP) sebesar 0,315% wt dan menggunakan single screw extruder. Bagian – bagian dari single screw extruder disajikan pada Gambar 1. Bioplastik yang dihasilkan bersifat elastomer (elastic polymer), berstruktur semi kristalin, dan berpola matriks dengan nilai elongasi tertinggi mencapai 35%.

Gambar 1. Bagian – bagian dari single screw extruder

(Sumber : Humaira, 2012. Pengembangan Material Bioplastik dari Blending Tepung Konjac Glukomannan (KGM) dan Kitosan Menggunakan Single Screw Extruder)

 

Penulis : Putri Wullandari


Sabtu, 23 Mei 2020

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1441 H

Segenap pimpinan dan pegawai Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan - BRSDM KKP mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H

Taqabbalallahu minna wa minkum