PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Selasa, 13 April 2021

KKP Ajak Masyarakat Cukupi Kebutuhan Protein Selama Ramadhan dengan Makan Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga asupan protein  selama bulan puasa dengan mengonsumsi ikan. Terlebih pasokan ikan di berbagai daerah dipastikan aman dan bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 

"Tak perlu kuatir, ikan sebagai sumber protein pasokannya cukup memenuhi kebutuhan selama Ramadhan hingga lebaran 2021," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti di Jakarta, Selasa (13/4/2021). 

Per 31 Maret 2021, KKP juga telah bersurat ke Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di seluruh Indonesia meminta untuk menggelar pasar ikan murah Ramadhan, baik secara online maupun offline. Artati menyebut penyelenggaraan secara online dilakukan melalui aplikasi #PasarlautIndonesia dan bekerjasama dengan market place. Sementara gelaran secara offline, bisa dilakukan di pasar tradisional, pasar ikan modern, atau tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dengan  tetap menjalankan protokol kesehatan. 

"Kami berharap pemerintah daerah bisa berperan aktif dalam penyelenggaraan dan melibatkan UMKM setempat," jelas Artati. 

Artati menambahkan, sumber protein yang terdapat pada ikan juga bisa menunjang aktivitas masyarakat selama berpuasa. Merujuk kajian praktisi pangan dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, disebutkan bahwa asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan tuna, tengiri, sardines, belut, bandeng, dan patin, bisa mengontrol rasa lapar dalam tubuh. 

Tak hanya itu, meski diolah dengan beragam proses seperti direbus, digoreng, dioven dan sebagainya, asam lemak omega-3 dari ikan bisa tahan hingga suhu 180°C. 

“Peneliti Unair, Muhammad Nur Ghoyatul Amin menjadi rujukan bahwa kita masih dapat memanfaatkan efek dari asam lemak omega-3 dari ikan goreng, penyetan, semur ikan, maupun ikan kaleng," sambungnya. 

Karenanya, Artati mengajak masyarakat untuk mulai menghadirkan ikan di meja makan, baik saat berbuka maupun sahur. "Dengan begitu banyaknya manfaat ikan, semoga puasa kita lancar dan kita bisa fokus ibadah," tuturnya. 

Adapun Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Innes Rahmania  memaparkan bahwa  berdasarkan analisis data tahun 2020 dan prognosa 2021, Ditjen PDSPKP memperkiraan kebutuhan ikan selama April – Mei 2021 mencapai 2.522.500 ton. Sementara prognosa ketersediaan ikan sebesar 2.696.000 ton. 

“Permintaan ikan diprediksi meningkat di minggu pertama Ramadhan dan stabil kembali di minggu kedua hingga jelang lebaran. Tujuh hari setelah lebaran, permintaan ikan diprediksi naik lagi untuk kebutuhan hotel, restoran, katering dan oleh-oleh,” terang Innes. 

Saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memastikan KKP sudah menyusun sejumlah strategi untuk menjaga pasokan tetap aman dan mengantisipasi tingginya harga ikan selama Ramadhan dan Lebaran 2021. Strategi tersebut diantaranya peningkatan produksi perikanan budidaya, memberikan fasilitas coldstorage dan kendaraan pendingin, pengembangan koridor logistik ikan, melakukan implementasi sistem resi gudang komoditas ikan, menggelar bazar atau pasar ikan murah secara online juga offline bekerjasama dengan instansi terkait. 

Kemudian KKP melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan supplier besar, asosiasi, BUMN perikanan, retail modern, rumah makan, dan Dinas KP untuk mengamankan pasokan dan harga ikan. Selanjutnya melakukan monitoring pasokan dan harga ikan melalui portal Satu Data KKP dan memantau langsung di lapangan secara selektif.


Sumber : KKP


Jumat, 09 April 2021

MENGENALI JENIS DAN TINGKAT KESEGARAN IKAN BERBASIS ANDROID

Sebagai salah satu sumber asam lemak omega 3 terbaik permintaan ikan diseluruh dunia terus meningkat. Keberadaan ikan yang sangat esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan otak seringkali juga disubstisusi dengan sumber protein hewani dari ayam, daging, maupun ternak lainnya. Karena kebutuhan konsumen untuk dapat membeli dan mengkonsumsi ikan hasil tangkapan secara segar yang terus meningkat seringkali ikan disimpan beku sebelum di pasarkan untuk menjamin ketersediaan pasokan ikan.

Karena pentingnya jaminan keamanan ikan yang dikonsumsi maka pemeriksaan sejumlah parameter mutu terkait kesegaran ikan menjadi hal yang wajib dilakukan. Salah satu metode konvensional untuk menentukan kesegaran ikan sesuai jenisnya adalah secara visual dengan memperhatikan kondisi mata dan insang. Meskipun mudah dilakukan metode visual tersebut namun masyarakat awam cukup kesulitan untuk menentukan tingat kesegaran ikan secara akurat dibandingkan oleh petugas terlatih.

Untuk mengatasi hal tersebut sejumlah peneliti di Filipina mengembangkan perangkat lunak yang mampu mengidentifikasi tingkat kesegaran ikan termasuk menyajikan informasi umur simpan ikan 3 spesies yang memiliki tingkat konsumsi tertinggi di Filipina yaitu ikan Bandeng, Scad (Layang), dan ikan Nila. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan pada Jurnal ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences Vol.13, No. 18, September 2018.

Kontribusi utama yang dikembangkan dalam perangkat cerdas tersebut diantaranya (1) menggunakan data piksel citra mata dan insang yang tersegmentasi untuk menentukan jenis ikan dan tingkat kesegarannya secara bersamaan.  (2) Menggunakan operasi  pengolahan citra untuk lebih mempertegas proses segmentasi citra insang dengan citra kulit secara lebih  akurat yaitu dengan memadukan metode k-mean clustering dilanjutkan canny edge detection. Algoritma k-mean clustering untuk segmentasi insang berbasis 2 channel warna yaitu red-green (a*) dan blue-yellow (b*). Algoritma ini akan memisahkan dan mengelompokkan sejumlah k piksel berdasarkan kedekatan rerata piksel  tersebut. Metode edge detection menggunakan Algoritma Canny digunakan untuk menemukan batas atau tepi suatu objek  sekaligus menghilangkan noise (derau) dalam citra. (3) Pada proses segmentasi citra mata ikan diterapkan algoritma yang berfungsi untuk membuat jari-jari lingkaran pada proses masking (proses menampilkan obyek yang ditargetkan sedangkan objek non-target disembunyikan) sehigga berada tepat pada titik tengah pupil mata ikan sampel. (4) Perangkat pengambilan citra berbasis android yang terdiri dari 2 komponen utama yaitu casing dan tabung. Casing yang dirancang dengan ukuran khusus untuk meletakkan smartphone sementara tabung dirancang untuk menjaga pencahayan konstan dan dapat diatur ketinggian atau jaraknya dengan sampel ikan yang diambil citranya. (5) Bahan untuk pembuatan perangkat  pengambilan citra tersebut berasal dari bahan-bahan organik yang mudah terurai yaitu jagung, batang tebu, dan kentang. Selain ramah lingkungan bahan yang digunakan ini juga dapat dicetak ukuran detil yang lebih kecil dan sudut yang lebih tajam.

Hasil uji perangkat lunak dibandingkan uji organoleptik oleh panelis terlatih menunjukkan  tingkat akurasi klasifikasi kesegaran sebesar 90%, 93,33%, dan 100% msing-masing untuk ikan Bandeng, Round Scad (Layang), dan Nila. Ditinjau dari hasil riset yang telah dicapai menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan mampu mengidentifikasi ikan dan mengklasifikasi tingkat kesegarannya. Namun perangkat yang dikembangkan pada smartphone tersebut masih akan dikembangkan lebih lanjut agar dapat mengidentifikasi ikan dengan sumber pencahayaan yang bervariasi sekaligus menambah detil level kesegaran ikan yang diuji. 

Segmentasi citra insang menggunakan metode k-mean clustering
Sumber gambar : Novotas, et al. (2018)

Proses masking citra mata ikan 
Sumber gambar : Novotas, et al. (2018)
 

Penulis : I Made Susi Erawan - Peneliti LRMPHP


Rabu, 07 April 2021

Riset dan SDM Siap Dukung 3 Program Terobosan KKP

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan tiga prioritas sebagai terobosan pada Tahun 2021-2024. Pertama, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan. Kedua, Pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor. Ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Ketiga terobosan tersebut didukung oleh pengembangan riset kelautan dan perikanan. Demikian disampaikan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja, pada pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BRSDM, Selasa (6/4), di Bandung, Jawa Barat.

Menurut Sjarief, PNBP dari sektor kelautan dan perikanan selama ini hanya sekitar Rp600 miliar, didapat dari izin penangkapan ikan. Angka ini sangat kecil dibandingkan dengan besarnya potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki Indonesia. Untuk itu, perlu dilakukan perubahan paradigma, yaitu dengan menggratiskan perizinan penangkapan ikan dan mengenakan tarif PNBP saat menurunkan hasil tangkapan setelah selesai melaut. Dengan demikian potensi PNBP dari sektor kelautan dan perikanan yang dapat diraih diperkirakan bisa mencapai Rp12 triliun. Guna merealisasikannya, BRSDM terus mengembangkan riset, salah satunya melalui rencana kolaborasi dengan salah satu Badan Usaha Milik Negara di bidang elektronika. Dengan teknologi tinggi, ikan hasil tangkapan bisa langsung dideteksi jumlah, jenis dan beratnya oleh peralatan canggih, sehingga dapat diketahui tarif PNBP-nya.

“BRSDM sudah mulai merintis untuk menyusun instrumen, peralatan-peralatan yang harus dipasang di kapal penangkap ikan supaya bisa mendeteksi, kalau ikan ditangkap di laut, dimasukkan ke palka maka bisa langsung dihitung berapa jumlahnya, beratnya, ikannya jenis apa saja, harganya berapa, kira-kira pendapatannya berapa. Sehingga saat mereka mendarat di daratan maka langsung keluar harus membayar berapa. Jadi disini teknologi yang masuk adalah teknologi untuk electronic scaling, teknologi untuk pattern recognition, dipotret, kemudian tahu ini ikan kerapu, ini ikan kakap merah, dan seterusnya, berapa harganya, tuna tongkol, cakalang. Riset menjadi utama disini. Kita akan mengembangkan teknologi itu. Tahun 2021-2025 BRSDM akan berperan di program ini dalam konteks untuk menyiapkan perangkat-perangkat instrumennya, alat ukur, monitoring, surveillance untuk kapal ikan yang di lautan sehingga jelas kapal yang menangkap, pemiliknya siapa, kewajibannya bagaimana,” paparnya.

Adapun dalam mendukung perikanan budidaya, menurutnya, riset juga memiliki peran yang tinggi. Saat ini Indonesia memiliki komoditas unggulan di bidang budidaya antara lain lobster, udang, dan rumput laut, yang didorong secara masif dan dikembangkan untuk kepentingan ekspor. Salah satunya melalui teknologi tinggi tambak udang yang akan dibangun di Aceh Timur seluas 10.000 hektare.

Sementara itu, menurut Sjarief, pihaknya juga mendorong komoditas-komoditas lokal unggulan dan mengembangkan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal, seperti Kampung Nila, Kampung Patin, Kampung Lele, Kampung Gabus, dan Kampung Garam, di berbagai daerah di Indonesia. Daerah yang akan dikembangkan salah satunya adalah Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, yang pada Rakernis tersebut menandatangani nota kesepakatan dengan BRSDM.

Tak hanya mengembangkan riset, BRSDM juga meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung program-program prioritas KKP. Peningkatan SDM dilakukan melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.

Kegiatan pendidikan diselenggarakan secara vokasi, melalui pendekatan teaching factory, dengan porsi praktik 70% dan teori 30%. Biaya pendidikan disubsidi oleh negara. Sebanyak 50% kuota peserta didik diisi oleh anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan, serta petambak garam. Satuan pendidikannya tersebar di berbagai daerah, yaitu 10 Politeknik, 1 Akademik Komunitas, dan 9 Sekolah Usaha Perikanan Menengah. Para peserta didik selain menjadi tenaga kerja professional juga diarahkan menjadi wirausaha, salah satunya didanai oleh kredit dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Selain itu, koperasi satuan-satuan pendidikan tersebut juga memanfaatkan lahan-lahan idle untuk usaha perikanan budidaya dengan biaya kredit LPMUKP.

Adapun kegiatan pelatihan dilakukan melalui enam Balai Diklat ditambah Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) di berbagai wilayah di Indonesia, dengan peserta pelatihan mencakup masyarakat seluruh Indonesia. Pengembangan SDM melalui pelatihan saat ini berupa online training yang disebut Classical Blended Full Online Training. Terkait digitalisasi pelatihan, dikenal aplikasi e-Jaring (pembelajaran daring perikanan) dan e-Milea (electronic milenial learning).

Sementara itu kegiatan penyuluhan berupa pendampingan kelompok-kelompok usaha masyarakat kelautan dan perikanan oleh para penyuluh yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia. Para penyuluh tersebut sehari-harinya bertugas secara mobile mendampingi kelompok-kelompok tersebut di wilayah kerjanya masing-masing dalam meningkatkan usaha mereka dan melaporkannya secara berkala. Pengembangan SDM melalui penyuluhan saat ini juga dilakukan melalui digitalisasi penyuluhan.

Sebagai informasi, Rakernis BRSDM ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KKP Tahun 2021 yang diselenggarakan 5-6 April 2021, di Bandung. Pada Rakernis tersebut, ditandatangani tiga naskah kerja sama BRSDM. Pertama, Nota Kesepakatan Antara BRSDM dan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat tentang Sinergitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta Pengembangan Riset dan SDM KP di kabupaten tersebut. Kedua, Perjanjian Kerja Sama antara Pusat Riset Kelautan BRSDM dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung tentang Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Teknologi Kelautan. Ketiga, Rencana Kerja Aksi (Work Plan) Sinergi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan antara Pusat Pelatihan Penyuluhan Kementerian Kelautan dan Perikanan BRSDM dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) tentang Increasing Trade Capacities of Selected Value Chains Within The Fisheries Sector in Indonesia-Extension Global Quality And Standards Programme (GQSP) Indonesia Smart-Fish 2.


Sumber : KKP


Kamis, 25 Maret 2021

Pejabat Fungsional LRMPHP Bertambah 2

Pelantikan pejabat fungsional LRMPHP

Pada hari Rabu, 24 Maret 2021, Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) melantik 74 orang pejabat fungsional baru di lingkungan BRSDMKP. Dari 74 orang tersebut, 2 (dua) diantaranya merupakan pegawai negeri sipil pada Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP), yaitu Afris Syahada, SE yang dilantik dalam jabatan fungsional Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Pertama, dan Feni Susana, S.Sos yang dilantik dalam jabatan fungsional Pranata Keuangan APBN Mahir.

Kedua pegawai ini dalam pelaksanaan tugas sehari-hari merupakan pegawai yang menangangi pengelolaan keuangan di LRMPHP, sebagai Pejabat Penandatangan SPM dan Bendahara Pengeluaran. Proses yang dilalui sampai dengan terbitnya Surat Keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional tertentu, diawali dengan adanya kebijakan inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan baru yang diluncurkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Kementerian Keuangan pada tahun 2018-2019, yang dilanjutkan dengan proses pengusulan oleh LRMPHP pada awal 2020, penerbitan rekomendasi dari Kementerian Keuangan pada Oktober 2020, pengusulan kelengkapan berkas untuk penerbitan SK serta puncaknya adalah pelantikan pada tanggal 24 Maret 2021 ini.

Inpassing atau penyesuaian adalah proses pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional guna memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan peraturan perundangan dalam jangka waktu tertentu (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 42 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing).

Dalam pelantikan tersebut, kedua pegawai dilantik secara daring, dengan disaksikan oleh Kepala LRMPHP dan perwakilan pegawai di aula lantai 2 LRMPHP. Sekretaris BRSDMKP dalam arahannya mengucapkan selamat kepada pejabat yang dilantik dan menyampaikan bahwa meski prosesi pelantikan dimasa pendemi dilakukan secara daring, namun menjadi lebih efisien tanpa mengurangi esensi kegiatan pelantikan itu sendiri. Sekretaris BRSDMKP juga menyampaikan kepada para pejabat yang dilantik hendaknya dapat (1) melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengawal pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan khususnya yang ada di BRSDM KP (2) memposisikan sebagai orang yang terdepan dalam mengamankan pekerjaan-pekerjaan di kantornya masing-masing, karena kesuksesan dalam suatu instansi merupakan hasil kerja saling menunjang satu sama lain dan terintegrasi, (3) memastikan dan merekomendasikan apa saja yang dikerjakan di kantornya masing-masing sesuai dengan aturan yang ada, serta (4) mengawal dengan baik proses pelaksanaan kegiatan di kantornya masing-masing sehingga semua satker yang ada di BRSDM KP berkontribusi secara positip dalam mensukseskan KKP yang WTP.


Kegiatan pelantikan 2 orang pejabat fungsional LRMPHP secara daring

Selasa, 23 Maret 2021

Injection Moulding Machine

Diagram injection moulding machine

(Sumber : Kumar, 2020 dalam learnmechanical.com)

Selain hot press moulding machine, alat yang dapat digunakan untuk mencetak kemasan bioplastik dari rumput laut atau produk turunannya yaitu injection moulding machine. Menurut Liu, et al. (2020) dalam tulisannya yang berjudul “Research on energy consumption of injection moulding machine driven by five different types of electro-hydraulic power units” di Journal of Cleaner Production, produk plastik banyak digunakan dalam setiap aspek kehidupan kita sehari-hari, di antaranya, sekitar 70-80% diproduksi dengan proses pencetakan secara injeksi (injection moulding).

Menurut Kumar, 2020 dalam learnmechanical.com, bagian – bagian dari injection moulding machine adalah sebagai berikut : hopper berfungsi untuk memasukkan bahan penyusun plastik/bioplastik yang akan dicetak, screw motion berfungsi untuk mendorong bahan penyusun plastik/bioplastik, pemanas berfungsi untuk melelehkan bahan penyusun plastik/bioplastik, nozzle dimana suhu bahan tersebut meningkat sampai suatu batas tertentu sehingga bahan tersebut cepat memasuki rongga cetakan, extraction pin, split molds atau cooling channels berfungsi untuk mendinginkan produk, unit penjepit cetakan (mold clamping unit) yang berfungsi untuk membuka dan menutup cetakan, unit penyuntik bahan cetakan (injection unit) berfungsi untuk menyuntikkan bahan cetakan, unit penggerak (drive unit) berfungsi untuk menggerakkan cetakan di dalam rongga (cavity), unit hidrolik (hydraulic unit) berfungsi sumber energi penggerak. 

Diagram skematik dari injection moulding machine

(Sumber : Kumar, 2020 dalam learnmechanical.com)

Langkah – langkah yang diperlukan untuk mendesain injection moulding machine yaitu : mendesain produk yang diinginkan, mendesain mold dan proses manufaktur. Mold biasanya dibentuk dengan menggunakan bahan logam sebagai berikut : 

  • Hardened steel: merupakan material pembuatan mold yang paling mahal, namun paling tahan lama. Hal tersebut membuat hardened steel menjadi pilihan material yang cocok digunakan pada jumlah produksi yang sangat banyak.
  • Pre-hardened steel: lebih murah dari bahan hardened steel namun lebih tidak tahan lama.
  • Aluminium: biasanya digunakan untuk tujuan prototipe ketika dibutuhkannya produksi dalam jumlah kecil untuk pengujian.
  • Paduan berilium-tembaga: Biasanya digunakan pada area dimana mold dibutuhkan untuk melepas panas secara cepat.


Penulis : Putri Wullandari