Jumat, 07 Juli 2017

Para Nelayan Ini Sebagian Beralih Menggunakan Energi Surya Saat Melaut

Sejumlah kapal nelayan di Brondong yang Mulai Menggunakan Panel Surya beberapa tahun ini. (Foto: Luh De Suriyani)
Di sebuah aliran sungai yang bermuara di pesisir utara Laut Jawa, belasan perahu terlihat menonjol dengan panel-panel energi surya. Perahu-perahu motor ini mengalihkan penggunaan energi terutama untuk penerangan dari aki setrum ke energi terbarukan, solar panel.

Ketika negara sibuk menggelar konferensi-konferensi tingkat tinggi energi terbarukan, puluhan nelayan ini sudah mendahului mengeksekusinya secara swadaya. Pun banyak proyek besar energi terbarukan mangkrak. 

Para nelayan tak banyak pertimbangan teori soal ramah lingkungan karena alasannya praktis, sesuai kebutuhan nelayan di pesisir pantai utara Lamongan ini. Aki-aki yang disetrum listrik rumahan mudah rusak karena tiap hari bongkar pasang dari perahu.

Aki yang digunakan untuk menyimpan energi dari panas matahari ini sekitar 70 ampere. Tak pernah kehabisan daya untuk lampu-lampu penerangan yang dipasang di perahu dan sangat membantu saat melaut malam.

Sementara sebelumnya mereka tergantung pada listrik PLN. Aki harus dicabut untuk disetrum dengan biaya sekitar Rp15 ribu sekali setrum. Masalahnya bukan di biaya saja, tetapi juga pada umur aki. Menurut mereka daya cepat habis dan umur aki pendek atau cepat rusak karena sering bongkar pasang.

Pemasangan Panel Surya di Kapal (Foto: Luh De Suriyani)
Modal awal sekitar Rp 2 juta untuk membeli aki dan panel suryanya. Tapi investasi ini menurut mereka sepadan dengan mudahnya menggunakan energi surya dan hemat waktu untuk menyetrum aki yang membutuhkan waktu berjam-jam. 

Saat ini ada sekitar 200 nelayan yang sudah menggunakan panel surya sebagai sumber energi. Faktor pendukungnya adalah kebutuhan yang sama yaitu untuk mendapat energi yang mudah dikelola.

Sumber : http://www.mongabay.co.id

0 comments:

Posting Komentar