Senin, 06 November 2017

Bioflok Tingkatkan Kesejahteraan dan Kualitas Masyarakat Perbatasan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan panen budidaya lele sistem bioflok di Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, perbatasan Indonesia – Malaysia. Dok. Humas DJPB
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam keterangannya di Jakarta (3/11) menjelaskan bahwa pengembangan budidaya lele sistem bioflok di perbatasan bertujuan untuk mendorong peningkatan gizi masyarakat dan pemerataan ekonomi dan ketahanan pangan di kawasan-kawasan perbatasan. Menurut dia, kawasan perbatasan memiliki sumberdaya alam yang tinggi, namun minimnya informasi teknologi menyebabkan nilai ekonomi SDA tersebut belum dapat dirasakan. Oleh karena itu, penting membangun daerah perbatasan melalui penciptaan alternatif usaha berbasis inovasi teknologi termasuk teknologi di bidang perikanan budidaya.

Slamet juga menggarisbawahi pesan Nawacita untuk membangun Indonesia dari pinggiran menjadi pertimbangan utama bagaimana program – program prioritas perikanan budidaya ini bisa menyasar ke daerah-daerah perbatasan.

Di sisi lain, program lele bioflok diharapkan akan mampu menyuplai kebutuhan gizi masyarakat dari sumber protein ikan. Kebutuhan gizi menjadi masalah yang kerap kali dihadapi masyarakat di daerah perbatasan, padahal ketercukupan gizi menjadi indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Sementara itu Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot mengatakan, Pemda Kabupaten Sanggau sangat mengapresiasi upaya KKP dalam memperkenalkan inovasi teknologi budidaya lele bioflok untuk masyarakat perbatasan. Dirinya mengungkapkan keyakinannya, bahwa upaya ini akan memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat.

Kabupaten Sanggau memiliki luas perairan hingga mencapai +/- 136.364 Ha baik perairan umum seperti sungai, danau, rawa dan bendungan, maupun kolam budidaya. Oleh sebab itu, Ontot berharap agar inovasi teknologi bidang perikanan budidaya ini akan mampu mendorong berkembangnya usaha perikanan di Kabupaten Sanggau.

Sebagai gambaran, tingkat konsumsi ikan per kapita Kabupaten Sanggau pada tahun 2016 masih cukup rendah yaitu 30 kg/kapita/tahun, di bawah tingkat konsumsi ikan per kapita nasional sebesar 43,94 kg/kapita/tahun. Oleh karena itu Kabupaten Sanggau menargetkan konsumsi ikan tahun 2019 sebesar 36 kg per kapita (Humas DJPB/AFN).

Sumber : KKPNews

0 comments:

Posting Komentar