Kamis, 03 Desember 2020

IDENTIFIKASI KEBERADAAN IKAN INVASIF MENGGUNAKAN eDNA

 

Sumber : https://cosmoso.net/fishing-for-dna-free-floating-edna-identifies-presence-and-abundance-of-ocean-life/

Keberadaan spesies ikan invasif di suatu perairan akan mengancam keberadaan populasi spesies endemik di perairan tersebut. Jika kondisi tersebut dibiarkan saja maka kekayaan hayati perairan Indonesia akan terancam.

Menurut IUCN dalam Redlist of Threatened Spesies, spesies asing invasif adalah spesies asing yang mampu membentuk diri mereka pada ekosistem alami atau ekosistem semi alami, sebagai awal perubahan dan mengancam keanekaragaman hayati lokal/asli.

Tindakan pencegahan dan penanggulangan ikan invasif saat ini telah dilakukan oleh pemerintah melalui kebijakan yang diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu melalui Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang perikanan yang telah diubah menjadi Undang-undang nomor 45 tahun 2009. Selain itu, hal ini juga diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41/Permen-KP/2014 tentang Larangan Pemasukan Ikan Berbahaya ke Indonesia. 

Beberapa penelitian juga sudah dilakukan untuk mempermudah pendeteksian ikan invasif. Salah satu metode yang sudah dikembangkan adalah Environmental DNA (eDNA).

Menurut Keeping & Pelletier dalam jurnal PLos One (2014) menyampaikan bahwa keberadaan spesies hewan di lingkungan dapat diketahui dengan pengamatan langsung (direct sign) dan pengamatan tak langsung (indirect sign) (Keeping dan Pelletier 2014). Pengamatan tak langsung (indirect sign) dapat diamati melalui jejak-jejak yang ditinggalkan hewan tersebut, salah satunya material genetik (DNA) yang ditinggalkan, yang dikenal dengan Environmental DNA (eDNA). Menurut Ficetola et al. yang disampaikan dalam jurnal Biol. Lett. (2008) menyebutkan bahwa Deteksi eDNA adalah teknik yang digunakan untuk memonitoring hewan di perairan. Teknik ini didasarkan pada fakta bahwa semua hewan yang hidup di air meninggalkan DNA melalui kotoran mereka, urine, dan keluapasan kulit.

Beberapa penelitian terkait dengan eDNA untuk pendeteksian ikan sudah dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Keskin E. dalam jurnal Biochemical Systematic and Ecology (2014) melakukan penelitian pendeketsian spesies ikan invasif menggunakan survey environmental DNA. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel air yang diambil dari 15 stasiun yang berbeda, pada 2 musim yang berbeda. Sampel air tersebut selanjutnya dianalisis secara molekuler. Hasil penelitian dengan jelas menunjukkan bahwa survei eDNA dapat digunakan sebagai alat molekuler penting untuk memantau spesies ikan invasif dalam ekosistem air tawar. Penelitian lain yang dilakukan oleh Djalil VN et al dalam Jurnal Biologi Tropis (2018), melakukan penelitian aplikasi teknik environmental DNA (eDNA) untuk deteksi spesies Cherax quadricarinatus (Von Martens 1868) menggunakan sampel air. Teknik ekstraksi eDNA dilakukan dari sampel air dengan menggunakan teknik pengendapan. Sampel air diambil dari 35 badan perairan tawar di provinsi Jawa Barat. Validasi keberadaan C.quadricarinatus dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan PCR dan desain primer spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan C.quadricarinatus terdeteksi sebanyak 60% dari keseluruhan badan perairan.

Penulis : Wahyu Tri Handoyo - LRMPHP

0 comments:

Posting Komentar