Jumat, 10 Desember 2021

UJI KINERJA ICE MAKER BERTENAGA SURYA DI BANTUL

Selama ini, para pedagang ikan yang berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) baik di Pulau Jawa (Cirebon) serta di Pulau Sumatra (Lampung) menggunakan es untuk mengawetkan ikan segar. Es ini mereka beli dalam bentuk bongkahan besar, yang harus dihancurkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan ikan. Es dalam bentuk bongkahan besar ini dapat melukai badan ikan yang nantinya dapat menyebabkan kemunduran mutu ikan, selain itu para pedagang juga harus mengeluarkan dana lebih untuk membeli es tersebut. Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) memaparkan dalam situs Pertamina Gas bahwa elektrifikasi di Indonesia masih 55-60%, dan mayoritas wilayah yang belum teraliri listrik adalah wilayah pedesaan atau daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Oleh karena itu, energi surya dapat menjadi salah satu energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di desa atau daerah 3T. 

LRMPHP telah merancang sistem kerja ice maker yang menghasilkan es serut bertenaga surya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rangkaian sistem kerja ice maker ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 1) Ice maker, 2) Panel surya, dan 3) Kotak yang berisi inverter. 

Gambar 1. (a) Ice maker, (b) Panel surya

(Sumber : Wullandari P, Hakim A R and Sarwono W 2019 Mesin pembuat es hibrid untuk mencukupi kebutuhan es di daerah 3T Aplikasi teknologi pengelolaan perikanan tangkap Amafrad Press, p. 59 – 189)

Panel surya yang digunakan pada mesin pembuat es hibrid menggunakan tipe polycrystalline.  Keunggulan panel surya tipe ini yaitu toleransi terhadap suhu yang lebih baik. Panel yang digunakan pada mesin ini berjumlah sembilan dengan daya maksimal 200 Wp (watt peak) per panel. Tiga panel disusun secara seri yang kemudian ketiga panel seri tersebut  disusun paralel.

Daya yang dibutuhkan mesin pembuat es hybrid yaitu 760 watt yang akan dioperasikan selama 8 jam pada siang hari. Total daya yang dibutuhkan untuk 8 jam operasional yaitu 760 watt x 8 jam adalah 6080 Wh atau 6,08 kWh.

Uji kinerja ice maker bertenaga surya ini telah dilakukan di Bantul pada kondisi cuaca cerah, mendung dan hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas daya baterai sesuai dengan intensitas cahaya matahari pada saat cuaca cerah dengan korelasi  y = 0,009x - 26,08, sedangkan pada kondisi mendung dan hujan laju kapasitas daya baterai menunjukkan penurunan dengan korelasi: y = 0,008x - 23,92 dan y = 0,007x + 69,41. Kapasitas produksi es pada cuaca cerah, mendung dan hujan yaitu antara 4,17 kg es/jam sampai dengan 4,63 kg es/jam yang sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari.


Penulis : Putri Wullandari - LRMPHP


0 comments:

Posting Komentar