PELATIHAN

LRMPHP telah banyak melakukan pelatihan mekanisasi perikanan di stakeholder diantaranya yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR), Kelompok Pembudidaya Ikan, Pemerintah Daerah/Dinas Terkait, Sekolah Tinggi/ Universitas Terkait, Swasta yang memerlukan kegiatan CSR, Masyarakat umum, dan Sekolah Menengah/SMK

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LRMPHP sebagai UPT Badan Riset dan SDM KP melaksanakan riset mekanisasi pengolahan hasil perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 81/2020

Tugas Pokok dan Fungsi

Melakukan tugas penelitian dan pengembangan strategis bidang mekanisasi proses hasil perikanan di bidang uji coba dan peningkatan skala teknologi pengolahan, serta rancang bangun alat dan mesin untuk peningkatan efisiensi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

Kerjasama

Bahu membahu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dengan berlandaskan Ekonomi Biru

Sumber Daya Manusia

LRMPHP saat ini didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 20 orang dengan latar belakang sains dan engineering.

Rabu, 30 April 2025

LRMPHP Kembangkan Alat Pengering Rumput Laut Efek Rumah Kaca

Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan mengembangkan teknologi alat pengering rumput laut efek rumah kaca. Hasil inovasi ini diaplikasikan di lokasi Smart Fisheries Village (SFV) Silvofishery Marana, Maros, Sulawesi Selatan. Alat pengering efek rumah kaca dipergunakan untuk meningkatkan efisiensi pengeringan rumput laut bagi pembudidaya sekitar. Selama ini proses pengeringan rumput laut masih dilakukan secara tradisional dan bergantung pada panas matahari sehingga kualitasnya belum stabil. Inovasi alat pengering rumput laut efek rumah kaca ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas produk rumput laut kering sekaligus perekonomian masyarakat setempat. 

Alat pengering efek rumah kaca hasil inovasi LRMPHP dirancang dengan desain yang sederhana namun kokoh, mudah dalam pengoperasiannya, material/komponen yang digunakan mudah didapat sehingga dapat dimodifikasi dan direplikasi sesuai dengan kebutuhan dan material/bahan yang ada di lokasi pembudidaya. Proses pengeringan menggunakan alat ini berlangsung cepat sehingga lebih efektif dan efisien menurunkan kadar air rumput laut. Pengeringan dengan alat ini juga dapat meminimalisir pertumbuhan jamur, mikroorganisme, dan serangga, agar tidak dapat berkembang, sehingga memperpanjang umur simpan rumput laut dan meningkatkan nilainya di pasar. 

Di lokasi SFV Silvofishery Marana, alat pengering didesain dengan ukuran 3x4x2,5 meter, rangka besi hollow galvanis, penutup dinding dan atap menggunakan plastik mika, dan dilengkapi exhaust fan yang berfungsi untuk membantu menjaga kelembapan ruang dan mengeluarkan uap air. Dinding dan atap mika berfungsi untuk menangkap dan menyimpan energi sinar matahari yang dipergunakan untuk mengurangi kandungan air produk. Alat ini juga ditambahkan absorben panas untuk mengoptimalkan penyimpanan panas. Dengan suhu ruang hingga mencapai 56°C dan kelembaban udara ruang yang rendah, alat ini memungkinkan menghasilkan rumput laut kering yang berkualitas tinggi dan konsisten. Alat pengering ini juga dapat menampung 400-500 kilogram rumput laut per siklus dengan biaya operasional yang efisien dan jauh lebih hemat dibandingkan metode tradisional. 

Penyuluh perikanan setempat, Dominggus menyampaikan apresiasinya terhadap alat pengering ini karena mampu memecahkan masalah yang sering dihadapi pelaku utama pembudidaya rumput laut yang banyak terdapat di Maros. "Dengan adanya alat pengering ini sangat membantu kami, harapan kami kedepan kegiatan ini tidak berhenti disini namun ada lanjutannya langsung kepada pelaku utama pembudidaya, " jelasnya.


Rabu, 23 April 2025

Menteri Trenggono Laporkan Pagu Efektif KKP Setelah Efisiensi Rp3,58 T

 

Pagu efektif Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini tercatat Rp 3,58 triliun setelah adanya efisiensi dari yang semula Rp 4,84 triliun. Hal ini dilaporkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (22/4).

“Setelah adanya efisiensi sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025, maka pagu efektif KKP sebesar Rp3,58 triliun yang terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp 1,92 triliun, belanja barang Rp 1,63 triliun dan belanja modal sebesar Rp 37,93 miliar,” ujar Menteri Trenggono dalam rapat itu.

Pagu efektif ini dipakai memaksimalkan pelaksanaan program prioritas Ekonomi Biru dan pemberdayaan masyarakat. Berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, KKP telah merancang program bantuan pemerintah yang mencakup berbagai sarana produksi dan pemberdayaan bagi nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan serta masyarakat di pesisir dan pulau- pulau kecil.

Bantuan pemerintah yang dimaksud diantaranya 11.000 unit bantuan alat tangkap, 1.100 unit bantuan mesin kapal, serta premi asuransi nelayan untuk 1 juta orang. Ada juga bantuan 70 juta ekor benih ikan, 60 ribu ekor calon induk, hingga 20 ribu kilogram bibit rumput laut.

Bantuan pemerintah yang akan didistribusikan KKP juga ditujukan untuk pemasar hasil perikanan seperti 5.170 unit coolbox, serta 220 unit chest freezer. “Masih banyak bantuan lainnya untuk meningkatkan produktivitas masyarakat kelautan dan perikanan di berbagai daerah Indonesia,” ungkap Menteri Trenggono.

Selain yang bersumber dari APBN, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengoptimalkan dana hibah serta pinjaman dari luar negeri, diantaranya untuk mendukung program perluasan kawasan konservasi, pembangunan eco fishing port, serta pembangunan infrastruktur budidaya udang. Program-program pembangunan ini akan menambah tenaga kerja baru, seiring hadirnya industri di wilayah setempat..

Rapat kerja ini menghasilkan kesimpulan salah satunya Komisi IV DPR meminta pemerintah membuka pemblokiran anggaran KKP tahun 2025, mengingat pentingnya pembiayaan program KKP untuk mendukung swasembada pangan, pemberdayaan masyarakat skala kecil, menciptakan lapangan kerja dan pelayanan publik, hingga mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis sektor kelautan dan perikanan.

“Ini dalam upaya mencapai swasembada pangan dan implementasi kebijakan ekonomi biru sesuai dengan misi Asta Cita pemerintah,” ujar Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto membacakan kesimpulan rapat.


Sumber : kkp web


Jumat, 18 April 2025

KKP Ajak Masyarakat Pilih Produk Perikanan Yang Aman dan Berkualitas

Memperingati Hari Konsumen Nasional pada 20 April mendatang, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat menjadi konsumen bijak khususnya dalam memilih produk perikanan. Produk yang dipilih harus berkualitas, terjamin mutunya dan juga diproses secara ramah lingkungan.

Ajakan ini bertujuan mendorong kesadaran publik untuk lebih kritis dalam memilih produk perikanan. Tidak sebatas sisi harga, tetapi juga kualitas, keamanan konsumsi, serta dampaknya terhadap lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam perikanan.

“Untuk mewujudkan hal itu KKP terus melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha di berbagai daerah, mencakup mutu dan diversifikasi produk, penguatan sistem distribusi dan penyimpanan sesuai standar, akses pemasaran, serta pemberdayaan usaha, terutama skala mikro-kecil hingga menengah,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah di Jakarta, Kamis (17/4).

Di samping mendampingi pelaku usaha memperkuat rantai nilai produk perikanan, KKP juga memfasilitasi konsumen agar dapat mengetahui asal-usul produk perikanan secara transparan melalui penguatan sistem ketertelusuran digital STELINA (Sistem Informasi Logistik Ikan Nasional). Melalui platform ini, masyarakat dapat melacak perjalanan produk perikanan dari hulu hingga konsumen.

Sejak Februari 2025 KKP juga telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan pembelajaran daring, khususnya terkait pengolahan, distribusi, dan pemasaran yang diikuti lebih dari 13 ribu peserta dari kalangan para pelaku usaha, penyuluh perikanan, dan dinas perikanan provinsi hingga kabupaten/kota.

Peningkatan kesadaran konsumen sejalan dengan kampanye nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), sebuah gerakan yang bertujuan meningkatkan konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani berkualitas.

“Pilihan konsumsi yang bijak akan berdampak besar terhadap kesehatan keluarga, kelestarian sumber daya perikanan, dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” tambah Tornanda.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa seluruh upaya tersebut merupakan bagian dari implementasi prinsip ekonomi biru, yang menempatkan keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan masyarakat sebagai fondasi pembangunan sektor kelautan dan perikanan.


Sumber : kkp web


Selasa, 01 April 2025

Sambut Hari Raya, KKP Bagikan Ribuan Paket Protein Ikan untuk Masyarakat

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membagikan paket protein ikan yang terdiri dari 3.620 ikan kaleng, 4.170 produk olahan ikan, serta sekitar 1.000 paket sembako ke masyarakat di berbagai daerah. Pembagian paket dilakukan melalui kegiatan Safari Ramadan yang berlangsung pada 17 Maret hingga menjelang Lebaran 2025.

"Ada juga 2.310 paket Al quran dan 4 ton ikan beku/segar yang kita bagi, ini menjadi kegiatan rutin KKP setiap bulan Ramadan, sebelum Lebaran," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDS), Tornanda Syaifullah di Jakarta, Minggu (30/3).

Tornanda mengatakan, dalam penyediaan paket tersebut, KKP bersinergi dengan mitra dari swasta, dan BUMN.  Mereka diantaranya Industri Pengalengan Ikan, Cedea, Ella Froze, BNI, BRI, BJB, PT. Rahayu Perdana Trans, PT. Samudera Indonesia, MNC Peduli, Masuya Graha Trikencana, serta PT. Dua Putra Perkasa dan PT. Oriyane Laras Rasa. 

Tornanda menambahkan, kolaborasi dengan mitra menunjukkan komitmen bersama dalam penyediaan protein ikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Ramadan adalah bulan berbagi, dan dalam Safari Ramadan kali ini menunjukkan bahwa KKP tidaklah bekerja sendiri," terangnya. 

Melalui Safari Ramadan, Tornanda mengajak masyarakat untuk bangga berlebaran dengan menu ikan. Menurutnya, selain kaya protein, mengonsumsi ikan juga turut mendukung perekonomian masyarakat nelayan, pembudidaya, pengolah hingga pemasar hasil perikanan. 

"Jangan kuatirkan stok ikan, karena cukup untuk lebaran. Jadi mari rayakan Idul Fitri dan momen berkumpul keluarga dengan menu ikan," tutupnya. 

Sebagai informasi, dalam Safari Ramadan tahun ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga meninjau gudang Distribution Centre (DC) PT. Garam di Ponorogo hingga melihat langsung kegiatan produksi garam di Kabupaten Sampang dan Pamekasan, Pulau Madura. Menteri Trenggono mendorong perusahaan BUMN tersebut meningkatkan jumlah produksi dan kualitasnya untuk mendukung pencapaian target swasembada garam di tahun 2027. 

Di dua wilayah tersebut, Menteri Trenggono membagikan paket protein ikan untuk para santri. Khusus di Ponorogo, pembagian ikan ini menjadi bagian dari MoU KKP dengan PP Muhammadiyah yang ditandatangani awal Maret 2025.  

Selain di kedua tempat di Jawa Timur, pembagian paket protein ikan juga dilakukan di Indramayu, Tangerang Selatan, Tangerang, Bogor, Cirebon, Bekasi, Jakarta, Depok, dan Bali.



Sumber : kkp web